Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi

Muharram merupakan bulan mulia yang memiliki sederet peristiwa penting berkaitan dengan para Nabi.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jul 2024, 22:33 WIB
Menyambut 1 Muharram, inilah lafal doa awal tahun yang nggak ada salahnya untuk kamu baca. (Ilustrasi: getpocket.com)

Liputan6.com, Cilacap - Muharram merupakan salah satu bulan dari tiga bulan lainnya yang dimuliakan Allah SWT. Kemuliaan bulan ini diterangkan dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah SAW.

Literatur sejarah mencatat, selain sebagai bulan mulia, rupanya di bulan Muharram ini telah terjadi sederet peristiwa dahsyat dan menakjubkan yang banyak bertalian dengan para Nabi.

Bulan yang disebut sebagai syahrullah (bulannya Allah) ini boleh dibilang merupakan bulan keberkahan bagi para Nabi.

Pasalnya, merunut pada peristiwa-peristiwa penting di bulan ini, Allah SWT menurunkan banyak rahmat dan pertolongan kepada para Nabi.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Bulan Keberkahan Bagi Para Nabi

Kamu yang menjalankan ibadah puasa Muharram, ini sejumlah manfaat yang akan kamu dapatkan. (Ilustrasi: bbci.co.uk)

Menukil NU Online, peristiwa pada bulan Muharram, tersimpan rapi pada kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin, II/267, yang di dalamnya merangkum beberapa peristiwa bersejarah, di antaranya adalah:    

1.     Diterimanya taubat Nabi Adam as setelah diturunkan dari surga. 

2.     Diangkatnya Nabi Idris as ke tempat yang tinggi. 

3.     Diturunkannya Nabi Nuh as dari kapal, setelah baniir bandang. 

4.     Diselamatkannya Nabi Ibrahim as dari bakaran apinya raja Namrud. 

5.     Diturunkannya kitab Taurat pada Nabi Musa as. 

6.     Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari penjara. 

7.     Disembuhkannya kebutaan Nabi Ya’qub as dari wasilah pakaiannya Nabi Yusuf as. 

8.     Disembuhkannya Nabi Ayyub as dari sakit kulit yang berkepanjangan.

9.     Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan Nun. 

10.   Disibakkannya lautan bagi Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran raja Fir’aun Mesir yang kejam. 

11.   Diampuninya Nabi Dawud as dari kesalahannya.

12.   Diberinya Nabi Sulaiman as kekuasaan berupa kerajaan. 

13.   Diangkatnya Nabi Isa as ke langit setelah dikepung bangsa Romawi.​​​​​​​

14.   Diampuninya kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang dari Nabi Muhammad saw.   


Keutamaan-keutamaan Bulan Muharram

Sudah tahu bacaan niat puasa Muharram? Kamu bisa lihat di sini. (Foto: imamsonline.com)

Dari kisah-kisah di atas, mengajarkan bahwa bulan Muharram menjadikan bulan yang mulia dan istimewa. Saking mulianya, bahkan Allah swt menjadikan Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram dalam Islam. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubat ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (suci). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu (QS At Taubah: 36). 

Al Hafizh Abul Fadhl Al ’Iroqiy mengatakan dalam Syarh Tirmidzi, “Apa hikmah bulan Muharram disebut dengan syahrullah (bulan Allah), padahal semua bulan adalah milik Allah?”   

Beliau ra menjawab, ”Disebut demikian karena di bulan Muharram ini diharamkan pembunuhan. Juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun. Bulan ini disandarkan pada Allah (sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah, pen) untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah swt kecuali bulan Allah (yaitu Muharram) (Syarh Suyuthi li Sunan An Nasa’i, Abul Fadhl As Suyuthi, 3/206, Al Maktab Al Mathbu’at Al Islami, cetakan kedua, tahun 1406 H).  

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya