Liputan6.com, Tel Aviv - Kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza harus memungkinkan Israel melanjutkan pertempuran sampai tujuannya tercapai. Demikian ditegaskan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (7/7/2024).
Hal tersebut disampaikan Netanyahu di tengah kabar perundingan yang bertujuan mengakhiri perang sembilan bulan di Jalur Gaza akan dimulai kembali.
Advertisement
Lima hari setelah Hamas menerima bagian penting dari proposal gencatan senjata, dua pejabat Hamas mengatakan mereka sedang menunggu tanggapan Israel terhadap usulan terbarunya.
Netanyahu sendiri dijadwalkan mengadakan konsultasi pada Minggu malam mengenai langkah selanjutnya dalam merundingkan rencana tiga fase yang disodorkan pada bulan Mei oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan mediasi oleh Qatar dan Mesir.
Selain bertujuan mengakhiri perang, pembebasan sekitar 120 sandera yang ditahan di Jalur Gaza juga menjadi poin utama proposal gencatan senjata.
Hamas telah membatalkan tuntutan utama agar Israel terlebih dahulu berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian. Sebaliknya, Hamas mengatakan akan memungkinkan negosiasi untuk mencapai tujuan tersebut selama enam minggu fase pertama, kata sumber Hamas kepada Reuters pada hari Sabtu (6/7).
Namun, Netanyahu bersikeras bahwa kesepakatan itu tidak boleh menghalangi Israel melanjutkan pertempuran sampai tujuan perangnya tercapai. Tujuan-tujuan tersebut didefinisikan pada awal perang sebagai penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, serta pengembalian sandera.
"Rencana yang telah disetujui oleh Israel dan disambut baik oleh Presiden Biden akan memungkinkan Israel memulangkan sandera tanpa melanggar tujuan perang lainnya," kata Netanyahu.
Kesepakatan gencatan senjata, kata Netanyahu, juga harus melarang penyelundupan senjata ke Hamas melalui perbatasan Jalur Gaza-Mesir dan tidak mengizinkan ribuan militan bersenjata kembali ke Gaza Utara.
Sementara itu, seorang sumber yang mengetahui masalah ini dan meminta untuk tidak disebutkan namanya menyebutkan bahwa Direktur CIA William Burns akan bertemu dengan perdana menteri Qatar dan kepala intelijen Israel dan Mesir pada hari Rabu (10/7) di Doha.
Menurut laporan TV Mesir Al Qahera News pada hari Minggu, yang mengutip sumber tingkat tinggi, Burns juga diperkirakan akan mengunjungi Kairo minggu ini, bersama dengan delegasi Israel.
Tekanan terhadap Netanyahu
Di Israel pada hari Minggu, pengunjuk rasa turun ke jalan di seluruh negeri untuk menekan pemerintah agar menyetujui perjanjian gencatan senjata, yang akan mengembalikan sandera.
Para pengunjuk rasa memblokir lalu lintas pada jam-jam sibuk di persimpangan utama di seluruh negeri, mengepung rumah-rumah politikus dan membakar ban di jalan raya utama Tel Aviv-Yerusalem sebelum polisi membersihkan jalan tersebut.
Perang terbaru Israel Vs Hamas dipicu pada 7 Oktober 2023 ketika kelompok militan yang dipimpin oleh Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyerang Israel selatan. Peristiwa itu diklaim Israel menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Pada hari yang sama pula Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, yang menurut otoritas kesehatan Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina hingga hari ini serta memicu kerusakan besar-besaran atas kehidupan di Jalur Gaza.
Advertisement