Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024

Jean-Luc Melenchon kini menjadi pusat perhatian di tengah pertemuan para pengikutnya, menuntut agar ia segera memerintah negara.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Jul 2024, 13:03 WIB
Jean-Luc Melenchon tidak butuh waktu lama untuk memanfaatkan momen ketika indikasi awal jajak pendapat tentang pemungutan suara legislatif Prancis menunjukkan Front Populer Baru raih kemenangan (AFP).

Liputan6.com, Paris - Jean-Luc Melenchon tidak butuh waktu lama untuk memanfaatkan momen ketika indikasi awal jajak pendapat tentang pemungutan suara legislatif Prancis menunjukkan New Popular Front yang berhaluan kiri akan meraih kemenangan.

Melenchon kini menjadi pusat perhatian di tengah pertemuan para pengikutnya, menuntut agar ia memerintah negara.

Ia juga menyatakan bahwa New Popular Front tidak akan menerima "kombinasi" dan akan menolak negosiasi dengan kelompok lain, dikutip dari laman SCMP, Senin (8/7/2024).

"NFP akan melaksanakan programnya," kata Melenchon kepada para pendukungnya pada Minggu (7/7).

"Tidak lain hanyalah programnya. Semua programnya."

Aliansi tersebut telah menjanjikan peningkatan besar dalam pengeluaran publik, peningkatan upah minimum, dan pemotongan usia pensiun -- langkah-langkah yang akan memicu bentrokan besar dengan Uni Eropa.

Institut Montaigne memperkirakan bahwa janji kampanye New Popular Front akan membutuhkan dana tambahan hampir 179 miliar Euro (US$194 miliar) per tahun.

Aliansi sayap kiri itu siap memperoleh antara 172 dan 210 kursi di Majelis Nasional, menurut proyeksi awal.

Namun, ini masih jauh dari 289 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas absolut.

Di BFM TV, Menteri Pendidikan Prancis Nicole Belloubet dengan cepat menunjukkan bahwa terlepas dari semua klaim Melenchon atas hak partainya untuk memerintah, New Popular Front tidak memiliki cukup anggota parlemen untuk mengendalikan parlemen.

Presiden Emmanuel Macron akan menunggu konfigurasi baru Majelis Nasional ditetapkan sebelum mengambil keputusan apa pun, kata Istana Elysee dalam sebuah pernyataan.

Hal itu mungkin tidak menghentikan pasar dan investor dari kekhawatiran akan kemungkinan New Popular Front dan seseorang seperti Melenchon memerintah Prancis.

 


Keturunan Spanyol dan Italia

Calon indepeden dari kelompok sayap kiri, Jean-Luc Melenchon memproyeksikan dirinya yang sedang berpidato untuk pilpres Prancis, dengan teknologi hologram tiga dimensi (3D), di lokasi kampanye di Saint-Denis, dekat Paris, Minggu (5/2). (Thomas SAMSON/AFP)

Melenchon dikenal karena pidatonya yang berapi-api, sering kali tanpa teleprompter atau catatan dan menggunakan campuran humor dan kemarahan khasnya, pemimpin sayap kiri yang didukung Komunis ini sering berkelakar soal kejahatan pasar ekstrem yang mengubah penderitaan, kesengsaraan, dan pengabaian menjadi emas dan uang.

Dia pernah menyinggung Prancis sebagai negara dengan kekayaan besar yang didistribusikan dengan buruk.

Ia adalah anak dari seorang pekerja kantor pos dan seorang guru, keduanya keturunan Spanyol dan Italia yang beremigrasi ke Aljazair, Prancis pada pergantian abad.

Melenchon lahir di Tangier, sekarang Maroko, saat itu masih menjadi zona internasional.

Dia pindah ke Prancis pada usia 11 tahun, belajar filsafat, melakukan berbagai pekerjaan termasuk sebagai jurnalis dan proofreader dan terlibat dalam politik Trotskyis.

Dia bergabung dengan Partai Sosialis pada tahun 1976 pada usia 25 tahun, dan terpilih untuk berbagai posisi legislatif regional, nasional, dan Eropa.

 


Berkarier dalam Dunia Politik

Calon indepeden dari kelompok sayap kiri, Jean-Luc Melenchon memproyeksikan dirinya yang sedang berpidato untuk pilpres Prancis, dengan teknologi hologram 3D, di lokasi kampanye di Saint-Denis, dekat Paris, Minggu (5/2). (AP Photo/Kamil Zihnioglu)

Melenchon menjabat sebagai wakil kepala daerah Essonne, di selatan Paris, dari tahun 1998 hingga 2004, dan menteri muda di Kementerian Pendidikan dari tahun 2000 hingga 2002.

Ia memutuskan hubungan dengan partai Sosialis pada tahun 2008, dengan mengatakan partai itu menjadi terlalu pro-bisnis. Pada tahun 2016, ia mendirikan France Unbowed dan pada tahun 2022 ia mencalonkan diri sebagai presiden – untuk ketiga kalinya.

Dan sekarang, Melenchon sekali lagi menjadi seseorang yang harus diperhitungkan. Bahkan jika aliansi yang ia ikuti tidak memiliki cukup suara untuk memerintah sendiri, aliansi itu kemungkinan akan menuntut komitmen pengeluaran baru dari Macron untuk membentuk pemerintahan baru.

Infografis Jaringan isis di Belgia dan Prancis (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya