Cara Membangkitkan Semangat dan Rasa Percaya Diri Anak dengan Kanker

Pentingnya memberikan dukungan untuk anak dengan kanker dalam upaya memulihkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 09 Jul 2024, 08:00 WIB
Anak dengan kanker ilustrasi. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Tyas Amalia Yahya, Ketua Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia, menekankan pentingnya memberikan dukungan untuk anak dengan kanker dalam upaya memulihkan semangat dan rasa percaya diri anak-anak.

Menurut Tyas, efek samping dari pengobatan kanker yaitu kemoterapi, bisa berdampak seperti kebotakan, dan secara signifikan dapat mengurangi rasa percaya diri anak-anak.

Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial mereka dengan teman-teman sebaya.

"Untuk penerimaan diri dan mengembalikan rasa percaya diri anak, ini sebenernya proses yang panjang, jadi sebisa mungkin kita menguatkan mereka," kata Tyas dalam acara Wow Day: Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Pejuang Kanker, Kunci Kualitas Hidup yang Lebih Baik, yang dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2024, di Jakarta.

Tyas menyebutkan dukungan untuk anak dengan kanker dapat dilakukan dengan cara mengenalkan tokoh inspiratif, yang bisa memberikan contoh bahwa kondisi fisik tidak menghalangi mereka untuk tetap berprestasi.

"Memberikan penguatan dengan mengenalkan tokoh-tokoh yang bisa menjadi contoh bahwa mereka tidak terhalang dengan kondisi fisik untuk berprestasi," ujarnya.

Selain itu, tyas menambahkan penggunaan rambut palsu sebagai salah satu cara untuk mendukung anak dengan kanker dalam mengembalikan rasa kepercayaan diri juga merupakan bentuk dukungan yang baik.

Tyas menegaskan bahwa upaya memberikan dukungan untuk anak dengan kanker dalam proses ini membutuhkan peran aktif dari pendamping, serta dapat melibatkan bantuan profesional seperti psikolog yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang ini.

 


Dukungan Psikososial untuk Anak dengan Kanker

Pentingnya dukungan psikososial untuk anak dengan kanker.

Dukungan psikososial mengacu pada aspek-aspek psikologis dan sosial yang mempengaruhi kesejahteraan anak dengan kanker.

Tyas mengatakan bahwa manusia terdiri dari aspek psikologis, biologis, dan sosial-emosional, yang juga berlaku bagi anak-anak, termasuk anak-anak dengan kanker. 

"Manusia terdiri dari aspek psikologis, biologis, dan sosial-emosional, yang juga berlaku bagi anak-anak, termasuk anak-anak dengan kanker," katanya.

Anak dengan kanker yang kesehariannya berkaitan dengan proses perawatan yang panjang, menurut Tyas ini bisa mempengaruhi kondisi psikososial mereka.

Oleh karena itu, Tyas menekankan bahwa dukungan dari sisi psikososial untuk anak dengan kanker juga perlu diperhatikan.

"Yayasan Pita Kuning Kuning Anak Indonesia menaruh perhatian bahwa sisi psikososial ini juga perlu di sentuh, bukan hanya dari medisnya saja, untuk mendukung anak anak dengan kanker."

 


Dampak Psikososial yang Sering Dialami Anak dengan Kanker

Wow Day: Dukungan Psikososial untuk Anak-anak Pejuang Kanker, Kunci Kualitas Hidup yang Lebih Baik.

Anak dengan kanker yang kesehariannya berkaitan dengan proses perawatan yang panjang, menurut Tyas ini bisa mempengaruhi kondisi psikososial mereka, sehingga dukungan untuk anak dengan kanker sangat penting.

Dampak dari kemoterapi dan juga perawatan lainnya juga bisa membuat suasana hati anak menjadi tidak stabil.

"Jadi permasalahannya itu, mood-nya tidak stabil  sehingga mudah marah. Sama seperti kita ketika sakit flu misalnya, kita terkadang kalau diajak bicara jadi kurang  peduli, butuh waktu."

Selain itu, secara sosial, anak dengan kanker memiliki keterbatasan dalam ruang bermainnya. 

Cheryll Yudakusuma selaku Ketua Pelaksana dari Wow Day dan perwakilan KIBAR LP182 mengatakan akan terus mendukung anak-anak pejuang kanker dengan cara yang menyenangkan dan mendidik.

"Kami percaya bahwa pengalaman positif ini akan menambah semangat dan membangun mental anak-anak," kata Cheryll.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya