Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan saham dalam negeri pekan ini diwarnai sejumlah aksi pencatatan saham emiten baru atau listing. Informasi saja, pada Senin (8/7/2024) kemarin dilangsungan pencatatan perdana saham GOLF, BLES, dan ISEA. Sedangkan pada hari ini (9/9) merupakan pencatatan perdana saham GUNA.
Menurut Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus, biasanya turnover IHSG akan naik dan market ramai berkat IPO.
Advertisement
"Kalau performance saham-saham IPO yang listing itu bagus, perputaran dana di IHSG bakalan gede dan semoga bisa semakin mendorong laju recovery IHSG dari bottom-nya," kata Angga, dikutip Selasa (9/9/2024).
Sentimen dari dalam negeri lainnya yakni mengenai angka keyakinan konsumen. Di mana jika consumer confidence bagus, maka bisa jadi sentimen untuk sektor retail yang dari awal tahun secara kinerja relatif stagnan dibandingkan dengan sektor lainnya.
"Ada pula kemungkinan neraca dagang surplus di atas konsensus karena Rupiah lemah, export naik dan impor turun. Surplus neraca dagang bisa menaikan lowongan kerja dan pertumbuhan ekonomi dengan anggaran negara yang meningkat," tutur Angga.
Sentimen lainnya, ekspektasi laporan keuangan kuartal II yang bagus pada emiten ESSA, AUTO dan JPFA. Laba ESSA pada kuartal I 2024 tumbuh 245% YoY, Laba AUTO naik 9,7% YoY disertai kemungkinan penjualan mobil yang akan naik lagi pada kuartal II 2024. Sementara laba JPFA naik 366% YoY pada periode yang sama.
Sementara sentimen dari luar negeri yakni sentimen dari China. Di mana jika industrial production, retail sales, GDP naik dan angka pengangguran (unemployment) turun, artinya aktivitas ekonomi di China mulai membaik. Kondisi demikian akan menjadi sentimen positif bagi Indonesia karena berpotensi menaikkan permintaan untuk energy (batu bara).
Saham Rekomendasi
Berkaca pada sejumlah sentimen dan data ekonomi tersebut, teristimewa ekspektasi laporan keuangan pada kuartal II 2024 yang bagus, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham ini untuk diperhatikan pada minggu ini hingga Jumat, 12 Juli 2024:
Buy on Pullback AUTO (Support 1.975, Resist 2.120)
Emiten ini rebound cukup cepat setelah membuat pola reversal double bottom. Kenaikannya didukung oleh volume yang besar selama 1 minggu berturut-turut. Emiten ini sedang berada di area resistance 2.100 - 2.150 dan berpotensi untuk koreksi menuju support 2.000 dan membuat pola reversal inverted head and shoulder. Dengan penjualan mobil di Indonesia yang naik dan laporan keuangan untuk kuartal 2 yang berpotensi di atas konsensus analis, AUTO layak untuk ditradingkan.
Buy ESSA (Support 775, Resist 845)
Struktur rally - base - rally emiten ini membuat pola bullish pennant dan diakumulasi secara masif. Selling pressure mulai mereda dan konsisten membuat higher low sejak bulan Juni. Jika berhasil breakout dari resistance 820, ESSA berpotensi untuk melanjutkan rally-nya dan uptrend secara jangka menengah-panjang.
Buy on Pullback JPFA (Support 1.430, Resist 1.635)
Emiten ini berhasil breakout dengan volume yang masif dari area konsolidasi 1.410 - 1.475. Laporan keuangan Q1 meningkat 366% YoY dan sudah direfleksikan oleh harga sahamnya. JPFA berpotensi kuat untuk melanjutkan uptrend dengan support 1.430 dan resistance 1.635.
Advertisement
Gerak IHSG
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melejit dengan tren positifnya yang naik sebesar 189,79 poin atau 2,69% di akhir perdagangan pekan lalu, Jumat 5 Juli 2024.
Sektor penopang laju IHSG yakni 2 top gainers antara lain IDX INDUST yang tumbuh 6,17% dan IDX ENERGY yang tumbuh positif sebesar 5,86%. Sementara itu, 2 sektor pemberat laju IHSG yakni 2 top losers: IDX HEALTH yang turun sebesar 0,57% dan IDX INFRA yang terkoreksi 0,01%.
Angga menyebutkan ada sejumlah sentimen yang membuat IHSG tumbuh positif pada minggu lalu, yakni data inflasi PCE Amerika Serikat di bulan Mei yang turun ke level 2,6% secara YoY dari sebelumnya di level 2,7% dan menjadi level terendah sejak November 2023. Sentimen selanjutnya yakni JOLTs Job Openings Amerika Serikat yang naik ke level 8,14M dari sebelumnya di level 7,919M.
"Pasar tenaga kerja semakin melemah, dengan lowongan kerja yang bertambah dan unemployment rate yang naik ke 4,1%," jelas Angga.
Sentimen Asing
Dia menambahkan, sentimen inflasi yang semakin mendekati target dan pasar tenaga kerja yang melemah menguatkan optimisme pasar untuk adanya rate cut 2x di tahun ini. Hal ini akan berpengaruh ke saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, teknologi, dan properti.
Sentimen terakhir pada minggu lalu, yakni inflow asing yang cukup masif sebesar 2,3 triliun, dengan inflow terbesar di BBCA yakni sebesar Rp 631 miliar, BBRI Rp 619 miliar dan BMRI Rp 597 miliar.
"Ini minggu pertama sejak bulan Juni. Di mana bank-bank besar inflow bareng. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga yang dalam, membuat valuasi menarik lagi, dan sentimen Laporan Keuangan (LK) kuartal II yang ekspektasinya bagus berdasarkan result 5 bilan pada 2024," jelas Angga.
Advertisement