Lindungi Data Mahasiswa, Untag Surabaya Terapkan Face Recognition dan Fingerprint

Untag Surabaya, menurut Supangat, berkomitmen untuk mengikuti standar keamanan digital yang ketat guna melindungi data pribadi milik mahasiswa.

oleh Erik diperbarui 09 Jul 2024, 15:00 WIB
Kampus Untag Surabaya. (Foto: Untag Surabaya)

Liputan6.com, Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menerapkan teknologi face recognition dan fingerprint sebagai sistem presensi untuk mengamankan data mahasiswa baru pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024, 24-28 Agustus 2024.

Ketua Pelaksana PKKMB 2024 Untag Surabaya Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA mengatakan PKKMB 2024 mengusung tema "Teknologi untuk Budi Pekerti", menekankan pentingnya penerapan budi pekerti seiring dengan kemajuan teknologi dalam kehidupan kampus.

Untag Surabaya, menurut Supangat, berkomitmen untuk mengikuti standar keamanan digital yang ketat guna melindungi data pribadi milik mahasiswa.

"Keamanan data pribadi mahasiswa merupakan prioritas utama. Kami memastikan bahwa teknologi face recognition dan fingerprint yang digunakan telah memenuhi standar keamanan digital yang ketat," ujarnya di Surabaya, Selasa (9/8/2024).

Supangat, yang juga merupakan Wakil Dekan I Fakultas Teknik Untag Surabaya, mengungkapkan bahwa implementasi teknologi tersebut akan memberikan kemudahan akses bagi mahasiswa baru untuk menggunakan berbagai fasilitas yang ada di kampus, termasuk dalam melakukan presensi sebelum kegiatan belajar.

"Dengan teknologi ini, mahasiswa baru akan lebih mudah mengakses fasilitas kampus dan melakukan presensi, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan mahasiswa dalam menjalani kegiatan akademik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Supangat menekankan bahwa integrasi teknologi canggih dengan nilai-nilai moral merupakan langkah penting dalam membentuk karakter mahasiswa.

"Melalui penggabungan nilai teknologi dan budi pekerti ini, Untag Surabaya berharap bahwa mahasiswa tidak hanya akan berkembang secara akademik, namun juga sebagai individu yang memiliki tanggung jawab dalam menggunakan teknologi," katanya.

 


Integrasi Nilai Moral

Menurut dia, implementasi face recognition di masa PKKMB Untag Surabaya 2024 menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai moral dan etika untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal di lingkungan kampus.

Dengan penerapan teknologi ini, Untag Surabaya tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para mahasiswa baru.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

Inilah sejumlah gim yang dianggap berbahaya untuk anak-anak (Sumber: Infografis Sahabat Keluarga kemendikbud).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya