Daihatsu Gran Max Kena Recall di Jepang, Ini Biang Keladinya

Daihatsu kembali harus melakukan penarikan kembali untuk diperbaiki alias recall, untuk mobil komersialnya, Gran Max di Jepang

oleh Arief Aszhari diperbarui 09 Jul 2024, 20:03 WIB
Daihatsu Gran Max terbaru model pikap (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Liputan6.com, Jakarta - Daihatsu harus melakukan penarikan kembali untuk perbaikan alias recall, untuk kendaraan komersialnya, Gran Max di Jepang. Hal tersebut, karena ditemukan adanya masalah di aki yang tak memenuhi standar kualitas.

Daihatsu Motor Co., Ltd sendiri, sudah mengumumkan recall ini kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang.

Sementara itu, produk yang terdampak recall ini, ternyata tidak hanya Gran Max, tapi juga Toyota Town Ace dan Mazda Bongo.

Secara detail, kampanye perbaikan ini, karena adanya risiko baterai atau aki kendaraan yang bisa bergerak berlebihan, dan banyak berpotensi lepas saat terjadi tabrakan.

Penyebab dari potensi kerusakan komponen ini, adalah kurangnya pengujian terhadap perlengkapan baterai selama proses pengembangan.

Dengan begitu, baterai atau aki di ketiga model asal Negeri Sakura ini, tidak terikat dengan kuat dan berpotensi terlepas saat terjadi benturan dari belakang.

"Perlengkapan baterai pada semua kendaraan akan diganti dengan suku cadang yang sesuai dan penahan baterai akan ditambahkan," tulis Daihatsu, disitat dari laman resminya, Selasa (9/7/2024).

Sebelumnya, Pemerintah Jepang juga telah mencabut izin untuk Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan juga Mazda Bongo.

Pihak kementerian MLIT Jepang, telah melakukan penyelidikan terkait adanya skandal penyimpangan prosedur dalam proses sertifikasi ketiga model yang diproduksi oleh Daihatsu tersebut.

 

 

 


Toyota Laporkan Hasil Penyelidikan Skandal Emisi Mobilnya di Jepang

Toyota Motor telah melaporkan hasil investigasi terbaru dari kasus sertifikasi uji emisi yang terungkap pada Juni 2024 lalu. Raksasa otomotif asal Jepang ini mengatakan pihaknya tidak lagi menemukan kasus pelanggaran baru untuk berbagai model kendaraan mereka.

Mengutip laporan Reuters, Minggu (7/7/2024), produsen mobil terlaris di dunia ini telah melaporkan temuannya kepada Kementerian Transportasi Jepang. Data terbaru tersebut didapatkan setelah Toyota menyelesaikan penyelidikannya terhadap proses sertifikasi uji emisi, untuk semua model yang diproduksi di Negeri Sakura selama 10 tahun terakhir.

Pada awal Juni lalu, Toyota dan empat produsen kendaraan lain, yakni Honda, Mazda, Suzuki, hingga Yamaha, mengakui telah menyerahkan data yang dimanipulasi ketika mengajukan sertifikasi uji emisi kendaraan. 

Selanjutnya Toyota melakukan penyelidikan, setelah Kementerian Perhubungan Jepang memerintahkan dilakukannya pemeriksaan praktik sertifikasi di seluruh industri. Hal tersebut menyusul skandal uji keselamatan di unit mobil kompak milik Toyota, yaitu Daihatsu pada akhir 2023.

Toyota juga mengatakan, pada Jumat (5/7/2024), pihaknya akan berkomitmen untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pedoman dari Kementerian Transportasi Jepang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya