Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham NFCX di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham NFCX tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7/2024).
Advertisement
Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Melansir data RTI, saham PT NFC Indonesia Tbk ditutup naik 20 persen ke posisi 2.520 pada Senin (9/7) kemarin. Sejak 27 Juni 2024, saham NFCX konsisten berada di zona hijau. Saat itu, saham NFCX berada di posisi 1.120, dan telah mencapai posisi 2,690 pada saat berita ditulis sekitar pukul 14.50 WIB.
Dalam sepekan, saham NFCX telah naik 88,77 persen. Namun sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham NFCX masih terkoreksi 33,58 persen.
Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham NFCX, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Geber Ekspansi, NFC Indonesia Siapkan Belanja Modal hingga Rp 250 Miliar
Sebelumnya, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 250 miliar. Hingga kuartal I 2023, belanja modal tersebut telah terserap sebanyak Rp 16 miliar.
Group Head of Investor Relations NFC Indonesia Zefanya Angeline mengatakan, sebagian besar belanja modal tersebut dialokasikan untuk pengembangan investasi di bidang teknologi terutama segmen clean energy atau energi bersih.
"Kuartal I 2023 terealisasi Rp 16 miliar untuk capex. Untuk target full year 2023, capex kami sebesar Rp 200 miliar - 250 miliar," kata Zefanya dalam paparan publik, Rabu (14/6/2023).
Selain itu, NFC Indonesia membidik pertumbuhan pendapatan sekitar 15 sampai dengan 20 persen pada 2023. Sejalan dengan hal itu, penyebaran dealer motor merek Volta di Indonesia pun semakin agresif.
Direktur NFC Indonesia Ivan Ekancono mengatakan, dalam dua bulan ini, pihaknya sangat agresif untuk melakukan penyebaran dealer secara nasional.
"Jadi kami masuk ke provinsi sampai masuk tingkat kabupaten. Kami sudah mulai kembangkan dan dirikan surat penunjukan mitra dealer di sana ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan Volta kepada para konsumen yang ingin menggunakan sepeda motor listrik bermerek Volta," kata dia.
Advertisement
Ekspansi
Dia berharap, penyebaran yang semakin masif ini akan membawa Volta hingga ke tingkat kabupaten.
"Ke depannya kami memang akan rapat secara nasional kami sudah sampai di daerah Papua sekitar ada mitra kami disana selanjutnya akan berkembang, penyebarannya sampai ke tingkat kabupaten," ujar dia.
Tak hanya itu, Zefanya menambahkan, dalam rangka menggenjot ekspansi, perseroan juga bakal menambah stasiun Sistem Ganti Baterai (SGB) motor listrik Volta sekitar 100 sampai dengan 200 SGB setiap tahunnya.
Dia juga bilang, dengan adanya anak usaha baru di bidang sewa baterai listrik ini akan memberikan kontribusi terhadap laba perseroan.
"Tiga tahun ke depan minimal 50 persen kontribusi dari gross profit untuk NFC ya. Untuk target minimal 50 persen dalam dua tiga tahun ke depan," tutup dia.