Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan mengenai perlunya mengusap wajah setelah membaca doa qunut sering menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Untuk diuketahui, praktik mengusap wajah setelah berdoa, termasuk setelah qunut, adalah tradisi yang dilakukan oleh sebagian umat Islam sebagai tanda harapan agar doa-doa yang dipanjatkan diterima oleh Allah.
Meski tidak ada dalil yang secara tegas mewajibkan atau melarang, banyak ulama yang memperbolehkan karena dianggap sebagai bentuk kesopanan dan kehormatan terhadap doa yang telah diucapkan.
Namun, sebagian lainnya menganggap bahwa hal ini tidak perlu dilakukan karena tidak ada tuntunan khusus dari Rasulullah SAW.
Menjawab persoalan tersebut, KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, memberikan penjelasan mengenai tata cara doa qunut dalam sholat. Buya Yahya menegaskan bahwa mengusap wajah setelah doa qunut tidaklah disunnahkan dan bahkan bisa menjadi makruh.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Mengusap Wajah setelah Doa, dan Qunut dalam Sholat Berbeda
Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam setiap panjatan doa di luar sholat, mengusap wajah setelah berdoa adalah disunnahkan.
Namun, hal ini berbeda saat kita sedang melaksanakan sholat, khususnya setelah doa qunut.
"Anda tidak usah mengusap wajah dengan tangan karena di dalam sholat hendaknya kita banyak menghindari gerakan-gerakan yang enggak ada hubungannya dengan sholat," terang Buya Yahya, mengutip laman YouTube kanal @AlBahjahTv.
Ia menambahkan bahwa gerakan tambahan yang tidak diperlukan dalam sholat dapat mengganggu kekhusyukan dan konsentrasi.
Buya Yahya juga menekankan bahwa mengusap wajah setelah doa qunut dapat menjadi makruh karena dikhawatirkan menambah gerakan yang tidak perlu dalam sholat.
Advertisement
Dikhawatirkan Makruh
"Mengusapnya adalah makruh karena khawatir terjadi gerakan-gerakan tiga gerakan," jelasnya.
"Kita harus berhati-hati dengan gerakan tambahan yang bisa membatalkan sholat. Bisa batal sholatnya," ujarnya. Namun, Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak terlalu menakut-nakuti orang dengan ancaman batal sholat karena gerakan kecil.
Buya Yahya mengajak umat Muslim untuk memahami ilmu tentang gerakan dalam shalat dengan benar. Menurutnya, meskipun gerakan tambahan bisa membatalkan shalat, kita tidak perlu terlalu khawatir dan takut.
"Cuman kita tidak perlu, jangan terlalu menakut-nakuti orang juga, sedikit-dikit batal, kita beritahu itu ilmunya," kata Buya Yahya.
Ia mengingatkan agar umat Islam fokus pada ibadah dan menghindari gerakan-gerakan yang tidak diperlukan. "Dalam sholat hendaknya kita banyak menghindari gerakan-gerakan yang enggak ada hubungannya dengan shalat," ulangnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul