Jadi Wali Itu Gampang Tidak Sulit Kata Gus Baha, Cukup Lakukan Hal Ini

Untuk mencapai derajat wali menurut Gus Baha itu mudah.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2024, 14:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Cilacap - Ulama asal Rembang yang diakui kealimannya hingga memperoleh julukan manusia Al-Qur’an, yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menegaskan bahwa menjadi seorang wali itu tidak sulit alias gampang atau mudah.

Bahkan saking mudahnya, santri kinasih Mbah Moen menjelaskan bahwa untuk mendapatkan derajat kewalian tidak harus melaksanakan tirakat yang berat-berat.

Bahkan amaliah yang disyaratkan Gus Baha ini merupakan amaliah keseharian yang pada umumnya telah dilakukan oleh banyak orang.

Sebagai informasi, wali merupakan julukan bagi manusia yang telah menjadi kekasih Allah SWT. Derajat wali memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Cukup Lakukan Hal Ini

Ilustrasi bekerja keras. (Photo by cottonbro from Pexels)

Gus Baha menerangkan, orang yang menjadi wali ialah orang yang diridloi Allah SWT. Adapun hal-hal yang menyebabkan Allah Ridlo itu bukan berawal dari hal-hal yang sulit. Namun, berawal dari hal-hal keseharian yang memang telah dilakukan oleh banyak orang.

“Orang kalau diridloi Allah itu wali betul,” terangnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @arrumidesain88, Selasa (09/07/2024).

“Itu untuk jadi wali itu gampang, kamu makan ridlo, kamu nginjak buminya Allah ridlo, senang kamu hidup keseharian aman, senang,” sambungnya.

Rupanya hal-hal keseharian yang telah kita lakukan ini, menurut Gus Baha berpotensi melahirkan ridlo Allah SWT.

“Ini supaya kita semua ngaji, betapa panduan Rasulullah SAW untuk menggapai ridlo Allah itu banyak yang keseharian sekali,” terangnya.

Lebih lanjut Gus Baha menerangkan hadis shohih yang menerangkan hal-hal keseharian yang bernilai ibadah dan mendapatkan ridlo Allah SWT.

“Saking kesehariannya banyak dalam hadis dan itu shohih, Nabi menyebut hal-hal yang keseharian, kamu punya uang kemudian istri kamu bisa makan itu ibadah, paparnya.

“Bahkan sebagian ibadahitu dicontohkan Nabi yang akhirnya diprotes sahabat, yaitu kamu ketika menggauli istri kamu itu sedekah. Sampai sahabat bilang, apa benar ya Rasulallah? Masa urusan biologis (syahwat) dia dapat pahala,” sambungnya.

“Nabi menjawab, bagaimana kalau dia meletakkan ke yang tidak benar, kan dosa,” terangnya.


Tanda-tanda Waliyullah

Ilustrasi - Surga. Nabi Musa AS. Nabi Khidir AS. (Foto: Istimewa/SS YT Tafakkur Fiddin)

Menukil NU Online, secara umum para wali dapat teridentifikasi minimal mereka mengandung tiga sifat berikut ini sebagaimana keterangan Syekh Zarruq.

ثم الولي يعرف بثلاث: إيثار الحق، والإعراض عن الخلق، والتزام السنة بالصدق

Artinya, “Tetapi waliyullah itu dapat dikenali dengan tiga tanda: mengutamakan Allah, (hatinya) berpaling dari makhluk-Nya, dan berpegang pada syariat Nabi Muhammad SAW dengan benar,” (Lihat Syekh Zarruq, Syarhul Hikam, As-Syirkatul Qaumiyyah, 2010 M/1431 H, halaman 133).

Meskipun Syekh Zarruq menyebutkan demikian, kita tetap sulit menunjuk hidung siapa wali Allah di tengah kita. Mereka beribadah sebagaimana kita. Mereka juga kadang berbuat khilaf seperti kita. Mereka berpakaian seperti kita. Mereka juga entah apa profesi kesehariannya.

Hanya bedanya, mereka terjaga dari penyakit batin dan mereka menjaga adab kepada Allah saat berbuat taat maupun saat berbuat maksiat karena kuasa-Nya atas bimbingan-Nya. Mereka sama sekali tak terduga. Karena sulitnya menentukan mereka, kita hanya bisa berlaku husnuzzhan (berbaik sangka) kepada setiap orang.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya