Judi Online Dinilai Membahayakan Ekonomi Nasional

Dampak dari perputaran uang pada aktivitas judi akan memperkuat ekonomi bawah tanah dan mengurangi transparansi serta akuntabilitas dalam perekonomian negara.

oleh Tim News diperbarui 10 Jul 2024, 09:23 WIB
Ilustrasi judi slot online (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Judi online punya dampak buruk, bahkan mengancam perekonomian nasional. Perputaran uang judi online sengat besar, namun tidak menciptakan pertumbuhan aset.

Padalah, uang yang digunakan untuk judi sebenarnya bisa digunakan untuk keperluan yang lebih produktif, seperti jual-beli di sektor riil guna membantu perekonomian lokal.

Ketika dialirkan untuk judi, uang keluar dari perputaran ekonomi produktif dan masuk ke sirkulasi yang tak memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas. Hal itu akan mengganjal pedagang dan pengusaha lokal untuk bertahan dan berkembang.

Tak hanya itu, perjudian juga bermain di wilayah underground economy (ekonomi bawah tanah). Ekonomi bawah tanah sendiri mencakup aktivitas ekonomi yang tak terdaftar dan tak dikenai pajak oleh pemerintah.

Aktivitas ini meliputi perdagangan ilegal, transaksi tanpa pencatatan resmi, dan kegiatan lain yang tujuannya menghindari regulasi.

Dampak dari perputaran uang pada aktivitas judi akan memperkuat ekonomi bawah tanah dan mengurangi transparansi serta akuntabilitas dalam perekonomian negara. Ini jelas menimbulkan risiko besar bagi stabilitas ekonomi nasional.

“Money game semacam judi online itu tidak pernah menyentuh sektor riil. Perputaran uangnya besar, namun tak menciptakan pertumbuhan aset. Hal ini tentu membahayakan perekonomian negara, menciptakan bubble economy (gelembung ekonomi). Ini kondisi ketika harga atau nilai suatu aset meningkat pesat melebihi nilai intrinsik dari aset tersebut,” kata peneliti Pusat Studi Ekonomi Islam (PSEI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Imron Rosyadi dikutip dari situs resmi UMS.


Pengaruhi Stabilitas Sosial

Saat gelembung ekonomi pecah, kata Imron, banyak orang akan mengalami kerugian finansial besar. Sementara dari sisi ekonomi mikro, judi menumbuhkan perasaan malas bekerja, sehingga menciptakan kemiskinan baru bagi keluarga penjudi.

Masalah ekonomi dan kecanduan judi online tak hanya berdampak pada keluarga, tetapi juga memengaruhi stabilitas sosial di masyarakat. Ketika seseorang terjerat dalam kecanduan, acapkali mereka mengabaikan tanggung jawab, baik sebagai suami maupun sebagai anggota masyarakat. 

Kecanduan judi online pun dapat menyebabkan tekanan finansial yang berat, hingga akhirnya mendorong individu untuk berbuat kriminal guna memenuhi kebutuhan atau mempertahankan kecanduan. Kondisi tersebut menyebabkan mereka bertindak di luar nalar.

Infografis Transaksi Judi Online Capai Rp 600 Triliun. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya