Bisnis Perhotelan, Makanan dan Minuman Masa Depan Butuh Perubahan Berkelanjutan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan industri makanan dan minuman pada triwulan I 2024 meningkat 5,87% untuk produk domestik bruto (PDB) dan menyumbang 6,47% dari total PDB nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2024, 13:19 WIB
Suasana Pameran Dagang Internasional untuk industri perhotelan, makanan dan minuman. Foto: liputan6.com/dok.FHI

Liputan6.com, Semarang - Pameran internasional untuk industri perhotelan, makanan, dan minuman, Food & Hotel Indonesia (FHI), pada tahun ini berubah menjadi Food & Hospitality Indonesia (FHI). FHI 2024 akan berlangsung bersama dengan Hotelex Indonesia, Finefood Indonesia, dan Retail Indonesia pada tanggal 23-26 Juli 2024 mendatang di Jakarta International Expo (JiExpo), Kemayoran. 

Menurut Portfolio Director, Juanita Soerakoesoemah, perubahan FHI menjadi Food & Hospitality Indonesia menandakan komitmen baru untuk mendorong koneksi dan kemajuan industri pada sektor-sektor food & hospitality di Indonesia.

“Transformasi Food & Hospitality Indonesia (FHI) ini menandakan komitmen yang telah diperbaharui," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri makanan dan minuman pada triwulan I 2024 meningkat sebesar 5,87% untuk produk domestik bruto (PDB), dan menyumbang 6,47% dari total PDB nasional. Ini menunjukkan dukungan industri ini terhadap pertumbuhan ekonomi meningkat 5,11% pada triwulan I 2024, jika dibandingkan triwulan I 2023.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia secara kumulatif dari Januari hingga April 2024 meningkat sebesar 24,85% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Data tersebut menunjukan Indonesia sebagai pasar yang menarik dan berkembang bagi perusahaan internasional, sehingga kehadiran Food & Hospitality Indonesia 2024 memberikan peluang pasar global untuk masuk ke pasar Indonesia.

FHI memfasilitasi koneksi bisnis dengan lebih dari 450 perusahaan dari 20 negara dan 7 country pavilions dari Amerika Serikat, India, Jerman, Korea Selatan, dan Thailand. Tahun ini, tercatat terdapat lebih dari 1000 merek dagang yang mengikuti.

 


Daur Ulang Limbah

JAPFa dalam ekshibisi makanan dan minuman terbesar “Food & Hotel Indonesia” (FHI) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran beberapa waktu lalu.

FHI berkomitmen mempromosikan keberlanjutan dalam industri ini.

“Sustainability menjadi salah satu komitmen PT.Pamerindo Indonesia sebagai penyelenggara acara yang menjadi bagian dari Informa Markets," kata Juanita.

Sementara itu Leonarita Hutama, Marketing Communication Manager FHI 2024 menyebutkan bahwa FHI 2024 terus mengurangi dampak lingkungan pada planet melalui praktek sustainability di sektor perhotelan, makanan & minuman, dan pariwisata. Berbagai inovasi ramah lingkungan dan optimalisasi peluang terus dilakukan.

“Informa Markets menerapkan inisiatif yang dapat diukur untuk mengintegrasikan praktik keberlanjutan dalam acara-acara yang diselenggarakan, seperti penghematan energi, pengurangan penggunaan kertas, penggunaan kembali produk yang dapat dipakai ulang di setiap acara, serta penggunaan produk yang berbahan dasar ramah lingkungan,” kata Leona.

FHI 2024 menjalankan Better Stands dari Informa Markets untuk  menghindari penggunaan stand sekali pakai.

Ditambahkan, FHI ingin melibatkan lebih banyak khalayak yang peduli lingkungan.

FHI 2024 bermitra dengan NGO seperti Yayasan Cheshire Indonesia untuk menyelenggarakan program pelatihan vokasional bagi pria dan wanita dewasa yang memiliki disabilitas mobilitas.

Selain itu, FHI 2024 juga mengimplementasikan metode daur ulang dan penggunaan kembali barang yang tidak terpakai menjadi sebuah barang baru yang berguna pakai. Setelah acara berakhir, FHI akan mendonasikan sampah banner untuk didaur ulang menjadi tas yang dilakukan dengan berkolaborasi bersama STUFFO. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya