Liputan6.com, Jakarta Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta melirik Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono untuk maju pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2024.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono menyebut sosok Heru Budi mirip dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo alias Foke.
Advertisement
"Tahu Foke kan? Foke itu kan birokrat tulen sebelum jadi gubernur (sama seperti Heru Budi). Itu yang kita perlukan, seperti itu," kata Mujiyono, Rabu (10/7/2024).
Mujiyono menyampaikan, Jakarta butuh pemimpin yang fokus menyelesaikan berbagai persoalan utama Jakarta seperti banjir, macet, hingga masalah kependudukan lainnya. Heru dinilai masuk kriteria.
Heru dianggap tak akan menjadikan jabatan gubernur Jakarta sebagai batu loncatan memperoleh jabatan yang lebih tinggi lagi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Jadi biar fokus gitu, bukan malah menjadikan Jakarta sebagai panggung politik untuk Pilpres 2029," ujarnya.
Gubernur Jakarta, kata dia haruslah orang yang memiliki komitmen untuk mengabdi secara utuh kepada Jakarta.
"Dipilih selama lima tahun ya mengabdi full, jangan tahun ketiga, tahun keempat sudah in action (buat maju Pilpres 2029)," kata dia.
Heru Budi Jabat Pj Gubernur hingga 17 Oktober
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan dirinya bakal kembali ke Istana Negara untuk bertugas sebagai kepala staf presiden usai habis masa jabatan sebagai pj gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2024.
"Jadi kalau selesai (dari pj gubernur) dari Pak Mendagri nanti 17 Oktober selesai nanti ke Istana sebagai kepala staf presiden," kata Heru kepada wartawan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
Heru Budi Hartono menjabat pj gubernur sejak 17 Oktober 2022 menggantikan mantan gubernur terdahulu Anies Baswedan yang habis masa jabatan per 16 Oktober 2024. Menurut Heru, berdasarkan evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) jabatannya diperpanjang hingga 17 Oktober 2024. Dia memastikan akan kembali ke Istana Negara begitu masa jabatannya selesai.
"Sesuai dengan aturan itu, selesainya tahun kedua adalah 17 Oktober. Kalau ditanya setelah jadi gubernur ngapain pindah, sebagai tugas awalnya kan jadi kepala staf presiden," kata Heru.
Advertisement
Tanggapi Dukungan Demokrat
Lebih lanjut, saat ditanyai ihwal namanya yang masuk bursa calon gubernur (cagub) Jakarta dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta, Heru hanya melontarkan guyonan.
"Tadi pagi ditawarin sarapan sama Pak Wali. Terus ditawarin panen itu baru Pak Wali yang nemenin sarapan pagi. Tadi pagi ditawarin sayur. Terus Bu Asisten keliling memberikan sembako murah. Ya terima kasih," kata dia.