11 Juli 2015: Gembong Narkoba El Chapo Kabur dari Penjara Meksiko untuk Kedua Kali, Operasi Bandara Pun Ditangguhkan

Dalam sebuah pernyataan, Komisi Keamanan Nasional Meksiko mengatakan Joaquin Guzman, yang dikenal sebagai El Chapo atau "Shorty" terakhir kali terlihat di kamar mandi di penjara Altiplano pada Sabtu malam 11 Juli 2015. Ke mana dia?

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 11 Jul 2024, 06:00 WIB
Joaquin "El Chapo" Guzman dikawal ke sebuah helikopter, diborgol oleh marinir angkatan laut Meksiko di Mexico City pada 22 Februari 2014 ini. (AP / Eduardo Verdugo)

Liputan6.com, Mexico City - Gembong narkoba terkemuka Meksiko Joaquin Guzman, yang dikenal sebagai El Chapo atau "Shorty" pada hari ini sembilan tahun yang lalu dilaporkan kabur dari penjara dengan keamanan maksimum untuk kedua kalinya, kata para pejabat.

Dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari BBC, Komisi Keamanan Nasional Meksiko mengatakan Guzman terakhir kali terlihat di kamar mandi di penjara Altiplano pada Sabtu malam 11 Juli 2015.

El Chapo adalah pemimpin Kartel Sinaloa, yang menyelundupkan obat-obatan terlarang dalam jumlah besar ke Amerika. Penangkapan kembali dirinya pada tahun 2014 dipuji sebagai kemenangan bagi pemerintah Meksiko.

Para pejabat mengatakan, pelarian Joaquin Guzman diketahui ketika petugas memeriksa selnya di penjara Altiplano, yang terletak dekat Mexico City.

Operasi pencarian kemudian diluncurkan dan penerbangan bahkan ditangguhkan di bandara terdekat, Bandara Toluca.

Sebelumnya, El Chapo melarikan diri dari penjara dengan keamanan tinggi di Meksiko pada tahun 2001. Dia bersembunyi di keranjang cucian setelah menyuap petugas penjara.

El Chapo dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun setelah ditangkap di Guatemala pada tahun 1993. AS telah mendakwa dia atas tuduhan penyelundupan narkoba federal.

Penangkapannya tahun 2014 lalu merupakan kisah sukses Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Pada saat penangkapannya, El Chapo diarak di hadapan media di Mexico City.


World's Most Wanted: Orang Paling Dicari di Dunia

El Chapo setelah ditangkap usai kabur dari terowongan. (Office of the Mexican Attorney General)

Joaquin Guzman lahir di Kota Badiraguato dan menjadi tokoh penting dalam kartel narkoba tahun 1980-an.

Kenaikan jabatannya sebagai pemimpin kartel Sinaloa menjadikannya pengedar narkoba paling dicari di dunia.

Kartel tersebut mengendalikan sebagian besar aliran kokain, ganja, dan metamfetamin ke AS.

Sebelum dia ditangkap kembali pada tahun 2014, departemen luar negeri AS telah menawarkan hadiah hingga $5 juta bagi informasi yang mengarah pada penangkapannya.

Kekayaannya diperkirakan mencapai $1 miliar.


Akhir Pelarian Gembong Narkoba Meksiko El Chapo, Ditangkap Ketiga Kalinya

Penangkapan gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman.Ia dikawal oleh marinir ke helikopter di bandara Mexico City pada 8 Januari 2016. (Omar Torrea / AFP)

Penangkapan gembong narkoba terkenal Joaquin "El Chapo" Guzman oleh pihak berwenang Meksiko​ pada 8 Januari 2016 dini hari jadi sorotan.

Mengutip situs History.com, penangkapan ini adalah ketiga kalinya bagi El Chapo, seorang tokoh kejahatan, pengaruh dan auranya menyaingi Pablo Escobar -- gembong dan pengedar narkoba Kolombia.

Perburuan panjang untuk mengembalikan Joaquin 'El Chapo' Guzman ke balik jeruji akhirnya berakhir pada Jumat, 8 Januari 2016. Meski penangkapan bos narkoba itu oleh aparat Meksiko diwarnai baku tembak berdarah.

"Misi telah diselesaikan," tulis Presiden Enrique Peña Nieto dalam akun Twitternya, seperti dikutip dari CNN, Sabtu (9/1/2015). "Kita telah mendapatkannya."

Aparat dari kesatuan Angkatan Laut Meksiko menangkap El Chapo dalam sebuah operasi yang dilakukan mulai pukul 04.30 waktu setempat di kota pantai Los Mochis di negara bagian Sinaloa.

Sebanyak 5 orang orang terkait El Chapo tewas dalam penembakan tersebut, 6 lainnya ditahan. Namun tak satu pun personel angkatan laut tewas, hanya 1 yang mengalami luka-luka.

Presiden Nieto mengungkapkan ditangkapnya kembali bandar narkoba internasional itu merupakan hasil kerja keras siang dan malam aparat gabungan dari badan intelijen, polisi, dan tentara.

"Mereka (aparat) adalah kebanggaan negara," kata dia dalam pidato yang disampaikan di Istana Negara di Kota Meksiko.

Tanpa menyebut bahwa Guzman alias El Chapo sudah 2 kali berhasil membobol penjara di negerinya, Nieto mengatakan penangkapan kembali bandit tersebut telah mengembalikan keyakinan pada pemerintah dan sistem hukum di Meksiko.

"Para penegak hukum sekali lagi menunjukkan bahwa mereka bisa dipercaya rakyat."

Penangkapan kembali El Chapo mengobati rasa malu pemerintah Meksiko. Bagi banyak orang, Guzman adalah simbol ketidakbecusan dan korupsi aparat.

El Chapo terlibat dalam perdagangan narkoba saat masih kecil, memperdagangkan kokain, heroin, ganja, dan amfetamin. Ia lalu menjadi pemimpin Kartel Sinaloa, kartel terkaya dan terkuat di Meksiko.

Setelah penangkapan pertamanya di Guatemala pada tahun 1993, Joaquin Guzman diekstradisi ke Meksiko dan dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun penjara. Saat dipenjara, dia terus menjalankan kartel dan hidup nyaman karena menyuap banyak staf.

Pada tahun 2001, ketika keputusan Mahkamah Agung Meksiko meningkatkan kemungkinan dia diekstradisi ke Amerika Serikat, El Chapo melarikan diri dengan bersembunyi di keranjang cucian – lebih dari 70 orang, termasuk direktur penjara, terlibat dalam pelariannya.

Adapun Joaquin "El Chapo" Guzman menjadi buron selama lebih dari satu dekade, memimpin kartel narkoba melalui serangkaian konflik yang kejam dengan pemerintah dan kartel saingannya. Salah satu konflik utama berkisar pada upayanya yang berdarah-darah dan pada akhirnya berhasil menguasai rute Ciudad Juárez yang mengangkut narkoba ke Amerika Serikat.

El Chapo menjadi terkenal karena kekerasan ekstrem kartelnya dan jaringan terowongan serta sel distribusinya yang luas di kedua sisi perbatasan Meksiko.

 


Informan di Kartel Sinaloa hingga Upaya Kabur Kedua El Chapo Via Terowongan

Pihak berwenang mengawal Joaquin "El Chapo" Guzman, tengah, dari pesawat ke mobil SUV yang menunggu di Bandara Long Island MacArthur, di Ronkonkoma, New York (Penegak hukum AS melalui AP)

Sudah diketahui secara luas bahwa Kartel Sinaloa memiliki sejumlah informan dan agen di pemerintahan Meksiko, dan banyak orang di Meksiko percaya bahwa perang pemerintah terhadap narkoba sebenarnya dilakukan untuk menyingkirkan saingan Kartel Sinaloa.

Selama masa ini, El Chapo diketahui tinggal di wilayah pegunungan dan berpenduduk jarang di wilayah Sierra Madre.

El Chapo ditangkap untuk kedua kalinya pada Februari 2014 ketika Angkatan Laut Meksiko menggerebek sebuah hotel tepi pantai tempat dia mengunjungi keluarga. Dia lalu ditempatkan di penjara dengan keamanan maksimum untuk menunggu persidangan, tetapi melarikan diri pada Juli 2015 melalui terowongan rumit yang panjangnya hampir satu mil (sekitar 1.609 meter), yang diperkirakan memakan waktu lebih dari satu tahun dan pembangunannya memakan biaya senilai $1 juta.

Pelariannya merupakan hal yang sangat memalukan bagi pemerintahan Presiden Meksiko saat itu, Enrique Peña Nieto, dan penangkapannya kembali menjadi prioritas utama.

Akhirnya, hampir enam bulan kemudian, sebuah operasi yang melibatkan setiap lembaga penegak hukum di Meksiko membuahkan penggerebekan sebuah rumah di Los Mochis, Sinaloa. Saat itu, El Chapo kembali gagal ditangkap karena berhasil kabur dari rumah— lagi-lagi melalui terowongan— dan mencuri mobil, tetapi akhirnya ditangkap di dekat Kota Juan José Ríos.

Belakangan terungkap bahwa pemerintah Meksiko telah berkonsultasi dengan aparat penegak hukum Kolombia dan Amerika yang melacak dan membunuh gembong narkoba Pablo Escobar selama perburuan El Chapo.

Sebagai pengakuan diam-diam atas kesalahan yang dilakukan sebelumnya, pemerintah Meksiko mengekstradisi El Chapo ke Amerika Serikat pada tahun 2017. Dia dinyatakan bersalah atas sejumlah dakwaan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

El Chapo saat ini ditahan di ADX Florence, yang dikatakan sebagai penjara paling aman dalam sistem penjara federal, di Colorado.

Perang Narkoba Meksiko ternyata terus berlanjut, dengan persaingan di dalam Kartel Sinaloa dan munculnya kartel-kartel baru yang berkontribusi terhadap suasana kekerasan dan teror bahkan tanpa adanya gembong narkoba paling terkenal di negara tersebut.​  

Infografis Artis Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya