Teori Gus Baha tentang Nama Nabi Muhammad SAW, Ternyata Begitu Luar Biasa

Nabi Muhammad punya nama yang membingungkan orang kafir, begini penjelasan Gus Baha

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2024, 14:30 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Nama Muhammad SAW bukan nama sembarangan, dan memiliki makna yang sangat dalam serta signifikan dalam Islam.

Muhammad berasal dari akar kata Arab "hamd" yang berarti "pujian" atau "terpuji".

Jadi, Muhammad dapat diartikan sebagai "orang yang sangat terpuji". Nama ini diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan nabi terakhir dan pembawa risalah Islam.

Gus Baha memiliki pandangan yang unik tentang pentingnya nama Nabi Muhammad SAW.

Menurut Gus Baha, nama memiliki makna yang sangat dalam dan bisa mempengaruhi persepsi orang terhadap individu tersebut.

Salah satu teori yang diutarakan oleh Gus Baha adalah bahwa Allah memiliki cara yang khusus dalam memberi nama kepada kekasih-Nya, yaitu Nabi Muhammad.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Allah SWT Punya Kebiasaan Membully

Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/kalbarsatu id)

Gus Baha menceritakan sebuah kisah yang terdapat dalam hadis sahih, yang juga tercatat dalam kitab Bukhari. Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad pernah bergurau mengenai namanya.

Nabi bersabda bahwa Allah memiliki kebiasaan menggoda atau "membuli" orang-orang kafir dengan cara menamakan kekasih-Nya, Nabi Muhammad, dengan nama yang membingungkan mereka.

Hal ini karena nama "Muhammad" dalam bahasa Arab berarti "orang yang terpuji".

Kisah ini diceritakan dengan humor oleh Nabi Muhammad, di mana beliau bertanya kepada para sahabatnya apakah mereka pernah berpikir bahwa Allah mencintai beliau sedemikian rupa sehingga memberikan nama yang membuat orang kafir, seperti Abu Jahal, kebingungan.

Abu Jahal dan orang-orang kafir lainnya tentu saja tidak suka dengan kata "terpuji", namun mereka terpaksa mengucapkannya setiap kali menyebut nama Nabi Muhammad.


Kisah Abu Jahal Panggil Nabi Muhammad SAW

Ilustrasi lafal Nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Gus Baha menjelaskan bahwa situasi ini menyebabkan dilema bagi Abu Jahal. Setiap kali Abu Jahal memanggil nama "Muhammad", secara tidak langsung dia sedang memuji orang yang sebenarnya ingin dia cela.

Misalnya, ketika Abu Jahal marah dan memaki Nabi Muhammad, dia harus mengatakan "Wahai orang terpuji, kamu...," yang tentunya sangat menggelikan dan bertentangan dengan niatnya untuk menghina.

Cerita ini menekankan betapa strategis dan penuh hikmah nama yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad.

Ini adalah bentuk cinta dan penghormatan yang sangat tinggi dari Allah, serta cara yang cerdik untuk membingungkan dan menggoda musuh-musuh Nabi.

Gus Baha menambahkan bahwa pentingnya nama juga berlaku bagi umat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Nama adalah doa dan harapan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka. Oleh karena itu, memilih nama yang baik dan memiliki makna positif adalah hal yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Lebih lanjut, Gus Baha mengingatkan bahwa selain memiliki nama yang baik, seseorang juga harus berusaha untuk hidup sesuai dengan makna dari nama tersebut.

Nama "Muhammad" berarti "terpuji", dan Nabi Muhammad selalu berusaha untuk hidup dengan penuh pujian dan kebaikan dari Allah serta sesama manusia.

Dengan demikian, teori Gus Baha tentang nama Nabi Muhammad bukan hanya sekedar kisah humor, tetapi juga pelajaran mendalam tentang pentingnya nama dan bagaimana nama tersebut bisa menjadi doa serta pengingat untuk selalu berbuat kebaikan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya