Liputan6.com, Sydney - Seorang ayah di Australia didakwa atas aksinya membakar rumahnya sendiri, dan mengunci seluruh anggota keluarganya di dalam supaya tidak ada yang bisa melarikan diri.
Dilansir BBC, Sabtu (13/7/2024), pria berusia 28 tahun itu menghadapi tiga dakwaan pembunuhan, lima dakwaan percobaan pembunuhan, dan satu dakwaan perusakan properti.
Advertisement
Sementara dilaporkan ABC, kasus pria tersebut disidangkan di Pengadilan Negeri Parramatta pada Kamis (11/7) pagi, di mana dia diwakili oleh seorang pengacara dan tidak hadir melalui link video dari rumah sakit.
Pria itu kabarnya masih di bawah penjagaan polisi di Rumah Sakit Westmead.
Dia tidak mengajukan jaminan dan kasusnya ditunda hingga 6 September. Pengacaranya menolak berkomentar di luar pengadilan.
Inspektur Detektif Daniel Doherty mengatakan kepada media bahwa pria tersebut tidak lagi diberi obat penenang setelah menderita masalah pernapasan akibat menghirup asap dan luka bakar.
"Dia sudah berbicara dan berkomunikasi. Pemulihannya cukup baik," ujarnya.
"Dia mengetahui bahwa tiga anaknya telah meninggal akibat kebakaran rumah ini, dan dia memahami telah didakwa dengan sembilan pelanggaran tersebut."
Doherty mengatakan pria tersebut "bertanggung jawab penuh" atas kebakaran yang terjadi di dalam rumah.
"Kami sedang melihat bahan akselerator digunakan di dalam bangunan tersebut yang telah menimbulkan banyak api dan asap," katanya.
Kronologi Kejadian
Saksi dan polisi memperkirakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat di Sydney Barat pada Minggu (7/7).
Tiga anaknya, anak perempuan berusia lima bulan, seorang anak laki-laki berusia dua tahun, dan seorang anak laki-laki berusia enam tahun tewas dalam kebakaran tersebut. Bayi itu ditemukan tewas di lokasi sementara anak lainnya meninggal di rumah sakit.
Sementara tiga anak laki-lakinya yang lain serta satu anak perempuan bersama ibu mereka, berhasil selamat.
Tetangga dan petugas medis ikut membantu menyelamatkan anak yang selamat dan ibu mereka.
Keluarga tersebut juga telah ditawarkan untuk menerima konseling dan akomodasi darurat melalui kelompok dukungan korban pembunuhan.
Advertisement
Kesaksian Tetangga
Salah satu tetangga, Jarrod Hawkins, sempat berlari ke dalam rumah yang terbakar setelah mendengar anak-anak berteriak minta tolong.
Hawkins mengatakan dia kesulitan melihat dan melewati lapisan asap tebal begitu dia masuk lewat pintu depan.
"Saya kemudian mendengar anak-anak terbatuk dan berteriak di sebelah kanan saya," katanya.
Hawkins terus berusaha menyelamatkan anak-anak dari belakang rumah bahkan setelah polisi dan petugas pemadam kebakaran tiba.
Doherty mengatakan pria tersebut sempat berusaha mencegah pertolongan dari Hawkins dan petugas yang merespons untuk membantu seorang anak laki-laki berusia 11 tahun.
Dia menuduh bahwa petugas ketika itu harus "merebut anak itu dari genggamannya".