Airlangga soal Airin dan Ridwan Kamil di Pilkada 2024: Bagi Golkar Sudah Jelas

Airlangga tidak secara tegas menyatakan bahwa Partai Golkar mengusung Airin dan RK di Pilkada 2024. Pernyataan tersebut pun tampak masih bermakna ganda.

oleh Jonathan Pandapotan PurbaNanda Perdana Putra diperbarui 11 Jul 2024, 15:23 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa partainya sudah memiliki sikap yang jelas mengenai calon yang akan diusung dalam Pilkada 2024, termasuk Ridwan Kamil (RK) dan Airin Rachmi Diany.

“Kelihatannya belum jelas (nasibnya), tapi bagi Partai Golkar sudah jelas,” tutur Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024).

Namun demikian, Airlangga belum secara eksplisit menyatakan bahwa Partai Golkar akan mengusung Airin atau RK dalam Pilkada 2024. Pernyataannya masih terkesan ambigu.

“Semua jelas,” kata Airlangga.

Sebelumnya, Partai Golkar masih dalam tahap mempertimbangkan calon yang akan maju dalam Pilkada Jakarta 2024. Hal ini juga diungkapkan oleh Ridwan Kamil, kader yang dipertimbangkan untuk maju baik di DKI Jakarta maupun Jawa Barat.

“Tadi masih diputuskan sedang dihitung-hitung dulu. Jadi hari ini belum ada keputusan,” tutur RK di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024).


Ikut Keputusan Partai

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerima kartu anggota Partai Golkar dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di DPP Golkar, Jakarta,Rabu (18/1/2023). Ridwan Kamil resmi bergabung dengan

RK menyatakan, dirinya akan ikut dengan keputusan Partai Golkar. Soal elektabilitas, dia mengamini sangat kuat di Jawa Barat.

"Ya kalau Jawa Barat mah nggak usah ditanyain, memang sudah pasti agak tinggi karena incumbent kan. Tapi partai kan masih menghitung baik buruknya seperti apa. Per malam ini, tadi disampaikan masih belum ada keputusan khususnya Jawa Barat, DKI. Mungkin dalam seminggu, dua minggu," jelas dia.

Menurut RK, wajar tingkat elektabilitas seseorang naik turun. Dia mengulas saat masih Wali Kota Bandung hanya meraih 6 persen pada H-2 bulan Pilkada.

"Pas hari-H 45 persen, jadi nggak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini. Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang nggak usah terlalu ngomongin elektabilitas. Karena bendera pertempurannya kan belum dimulai. Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, nah perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat, DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," RK menandaskan.

Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya