Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) turut berkabung atas wafatnya HR Nuriana atau Nana Nuriana, Kamis (11/7/2024), pukul 04.55 WIB. Mantan Gubernur Jabar periode 1993−2003 itupun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung.
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menjadi inspektur upacara pemakaman yang dilaksanakan secara militer sebagai bentuk penghormatan dari pemerintah dan TNI atas jasa dan darma bakti almarhum semasa hidupnya.
Advertisement
"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pribadi, saya turut berduka atas wafatnya Gubernur Jawa Barat periode 1993−1998 dan 1998−2003, Nana Nuriana. Semoga Allah menerima segala amal ibadah almarhum," kata Bey Machmudin.
Bey menambahkan, almarhum semasa hidup telah mengemban tugas dengan semangat dan ikhlas yang patut diteladani. Almarhum dinilai merupakan sosok yang disiplin dan merakyat. Pejabat pada era tersebut sangat jarang yang memiliki sikap merakyat.
"Beliau dikenal sebagai sosok yang disiplin dan juga merakyat, walaupun saya tidak bertemu dalam dinas, tapi teman-teman juga banyak yang bercerita bahwa beliau sosok yang disiplin dan merakyat," tutur Bey.
Program DAKABALAREA
Nuriana saat menjadi Gubernur di era krisis moneter dikenal dengan ide gagasan program pro rakyat yang bertajuk DAKABALAREA. Bey menjelaskan, gagasan tersebut bermakna Daka: Dahareun loba kabeuli ku rakyat, yang artinya banyak makanan dan sanggup dibeli oleh rakyat.
Kemudian Balarea: Barudak masih bisa sakola, artinya anak-anak masih bisa bersekolah. "Jadi sungguh mulia ide yang dilakukan, kita doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ungkap Bey.
Selain Dakabalarea, program pengentasan kemiskinan saat krisis moneter, almarhum juga memajukan santri melalui program Santri Raksa Desa.
Perwakilan keluarga almarhum, Yudi Guntara mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemda Provinsi Jabar, TNI, Kogartap dan elemen masyarakat lainnya yang hadir saat pemakaman dan selama almarhum menjalani perawatan di rumah sakit.
Mengutip siaran pers Pemprov Jabar, Nuriana lahir di Sumedang pada tanggal 17 April 1938. Ia memimpin Jabar sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode, pada 1993−1998 dan 1998−2003.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Nuriana adalah tentara aktif dan berprestasi. Ia pernah menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi dari tahun 1991-1993.
Almarhum adalah seorang purnawirawan tentara dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI. Ia menamatkan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) pada tahun 1962. Salah satu penghargaan yang dimiliki almarhum adalah Bintang Maha Putra Utama.
Advertisement