Safari Literasi di Maluku Utara: Baca Satu-satunya Pintu Masuk Ilmu Pengetahuan

Diperlukan kolaborasi antara kedua orang tua dalam mendidik dan menumbuhkan minat baca anak.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 11 Jul 2024, 17:34 WIB
Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Maluku Utara, Kamis (11/7/2024). (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Jika seorang ibu diibaratkan sebagai sekolah pertama bagi anak, maka ayah adalah kepala sekolahnya. Maka, diperlukan kolaborasi antara kedua orang tua dalam mendidik dan menumbuhkan minat baca anak.

Demikian disampaikan Duta Baca Maluku Utara Liza Az Zahra pada kegiatan Safari Literasi Duta Baca Indonesia di Maluku Utara, Kamis (11/7/2024).

Anak adalah makhluk peniru. Segala apapun yang disaksikannya akan ditiru. Bahkan, di masa usia dini perkembangan kecerdasan dan pengetahuannya mulai terbentuk. Sehingga tidak heran jika mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

"Salah satu cara mendidik rasa ingin tahu, mengembangkan daya imajinasi dan ide-ide mereka dengan menyediakan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan usia dan peminatannya," kata Ketua Pokja 1 PKK Maluku Utara Masni.

Namun, membaca tidak sama dengan literasi. Membaca dan buku adalah bentuk teknik dan fisik dari literasi. Esensi literasi adalah bagaimana manusia mendapatkan pengetahuan dan belajar untuk mendapatkan pengetahuan.

Kesadaran ini harus ditanamkan bahwa betapa pentingnya ilmu. Dan satu-satunya pintu masuk ilmu pengetahuan ke otak manusia adalah dengan membaca.

Maka, penting menekankan literasi dalam tri sentra pendidikan, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seperti yang pernah diutarakan Tokoh Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

"Literasi di lingkup Tri Sentra masih bisa ditingkatkan. Tergantung upaya yang dipilih," pungkas Ketua Forum TBM Maluku Utara, Mashur A Tomagola.

Di akhir gelar wicara, kegiatan safari literasi dilanjutkan dengan pelatihan kepenulisan oleh Gol A Gong kepada 20 peserta terpilih. Dalam sesi tersebut, ia menularkan teknik menulis yang baik dengan mengangkat tema potensi lokal Maluku Utara.


Upaya Meningkatkan Minat Baca di Indonesia

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, ada beberapa upaya yang telah dan perlu dilakukan untuk meningkatkan minat baca di Indonesia:

1. Peningkatan Akses terhadap Buku

Pemerintah dan berbagai organisasi non-pemerintah perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap buku, terutama di daerah terpencil. Program seperti perpustakaan keliling dan distribusi buku gratis bisa menjadi solusi.

2. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk dengan memperbaiki kurikulum agar lebih mendukung pengembangan minat baca. Pelatihan bagi guru juga penting agar mereka dapat mengajarkan literasi dengan lebih efektif.

3. Kampanye Literasi

Kampanye literasi perlu digalakkan untuk menumbuhkan budaya baca di masyarakat. Program-program seperti gerakan membaca 15 menit sehari, lomba membaca, dan klub buku bisa menjadi cara yang efektif.

4. Pemanfaatan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan minat baca. Aplikasi buku digital, perpustakaan online, dan platform pembelajaran berbasis teknologi dapat mempermudah akses terhadap bahan bacaan.

5. Peran Keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam menumbuhkan minat baca. Orang tua perlu memberikan contoh dengan membaca di depan anak-anak mereka dan menyediakan bahan bacaan yang menarik di rumah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya