Penyebab Kegagalan Bisnis, 4 Faktor Kritis yang Sering Terabaikan

Salah satu kendala yang dapat menyebabkan bisnis mengalami kegagalan adalah masalah pembiayaan, karena ada berbagai alasan yang mempengaruhinya.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 30 Agu 2024, 18:47 WIB
Sebuah bisnis yang mengalami kegagalan. (Foto: Freepik/snowing)

Liputan6.com, Jakarta Kegagalan bisnis adalah hasil dari berbagai faktor kompleks, dan sering kali, penyebab utamanya terletak pada aspek-aspek yang sering terabaikan atau tidak cukup diperhatikan. Banyak pelaku usaha berfokus pada ide dan strategi tanpa mempertimbangkan faktor-faktor kritis yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis secara keseluruhan. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk mencegah kegagalan dan memastikan bisnis dapat bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif.

Salah satu faktor utama yang sering terabaikan adalah perencanaan keuangan yang tidak memadai. Banyak bisnis yang mengalami kesulitan karena kurangnya anggaran yang realistis, manajemen arus kas yang buruk, atau ketidakmampuan untuk mengelola utang dengan efektif. Selain itu, kurangnya riset pasar yang mendalam dapat menyebabkan bisnis gagal memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan dan daya saing.

Artikel ini akan membahas empat faktor kritis yang sering kali menjadi penyebab kegagalan bisnis. Dengan mengidentifikasi dan memahami aspek-aspek ini, pelaku usaha dapat lebih siap dalam merancang strategi yang lebih solid dan menghindari jebakan umum yang dapat merugikan. Temukan wawasan penting tentang perencanaan, manajemen, dan adaptasi pasar yang dapat membantu meningkatkan peluang kesuksesan bisnis, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at (30/8/2024).


1. Hambatan Dalam Mendapatkan Dana Modal.

Bisnis menghadapi kendala pembiayaan. (Foto: Freepik/jcomp)

Salah satu alasan mengapa bisnis sering gagal adalah karena kurangnya pemahaman pemilik bisnis terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan. Pemilik bisnis yang gagal sering kali terlalu fokus pada pengeluaran operasional seperti penggajian, biaya overhead, dan pembayaran vendor, namun kurang memperhatikan pendapatan yang seharusnya diperoleh.

Kekurangan pendanaan akibat keterputusan ini dapat dengan cepat menyebabkan bisnis gulung tikar. Alasan lain yang menyebabkan bisnis gagal adalah ketidakmampuan pemilik bisnis dalam menentukan harga produk atau layanan. Beberapa perusahaan mungkin memberikan harga yang sangat rendah untuk menarik pelanggan baru dan mengalahkan persaingan di pasar yang sangat kompetitif.

Namun, bisnis yang akhirnya tutup adalah bisnis yang mempertahankan harga produk atau layanan terlalu rendah dalam jangka waktu yang terlalu lama. Ketika biaya produksi, pemasaran, dan pengiriman melebihi pendapatan yang dihasilkan dari penjualan, bisnis tidak memiliki pilihan lain selain tutup.


2. Kurangnya Manajemen yang Memadai.

Manajemen bisnis yang kurang memadai. (Foto: Freepik/prostooleh)

Kurangnya ketajaman bisnis dari tim manajemen atau pemilik bisnis menjadi penyebab lain mengapa bisnis bisa mengalami kegagalan. Meskipun pemilik mungkin memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan dan menjual produk atau layanan yang baik, mereka sering kali tidak memiliki kemampuan manajerial yang kuat dan tidak memiliki waktu untuk mengawasi karyawan dengan sukses.

Karena tidak adanya tim manajemen yang berdedikasi, pemilik bisnis memiliki risiko yang lebih tinggi untuk salah mengelola aspek-aspek tertentu dari bisnisnya, seperti keuangan, perekrutan, atau pemasaran. Pemilik bisnis yang cerdas memilih untuk mengoutsourcing aktivitas yang tidak berkinerja baik atau hanya memiliki sedikit waktu untuk melaksanakannya.

Tim manajemen yang kuat adalah tambahan yang diperlukan bagi bisnis untuk melanjutkan operasinya di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi pemilik bisnis untuk merasa nyaman dengan tingkat pemahaman yang dimiliki setiap manajer tentang operasi bisnis, karyawan saat ini dan masa depan, serta produk atau layanan.


3. Kurang Efektifnya Perencanaan Bisnis.

Foto: Freepik/pressfoto menunjukkan perencanaan bisnis yang tidak efektif.

Sebelum membuka usaha, sering kali seseorang mengabaikan pentingnya perencanaan bisnis yang efektif dalam memulai bisnis. Rencana bisnis yang baik minimalnya harus mencakup deskripsi bisnis yang jelas, kebutuhan karyawan dan manajemen saat ini dan masa depan, peluang dan ancaman dalam pasar yang lebih luas, kebutuhan modal termasuk proyeksi arus kas dan berbagai anggaran, inisiatif pemasaran, serta analisis pesaing.

Bisnis yang tidak secara teratur meninjau rencana bisnis atau tidak siap beradaptasi terhadap perubahan di pasar atau industri akan menghadapi hambatan yang berpotensi tidak dapat diatasi sepanjang masa operasionalnya. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan terkait dengan rencana bisnis, wirausahawan harus memiliki pemahaman yang kuat tentang industri dan persaingan sebelum memulai usaha.


4. Salah Satu Kesalahan dalam Bidang Pemasaran.

Terjadi kesalahan dalam pemasaran bisnis ini. (Foto: Freepik/KamranAydinov)

Pemilik bisnis sering kali tidak mempersiapkan kebutuhan pemasaran perusahaan dengan baik, seperti modal yang dibutuhkan, jangkauan prospek, dan proyeksi rasio konveksi yang akurat. Jika perusahaan mengabaikan total biaya promosi awal, sulit untuk mendapatkan pembiayaan atau mengalihkan modal dari departemen bisnis lain untuk menutupi kekurangan tersebut.

Untuk mencapai keberhasilan promosi bisnis, penting bagi perusahaan untuk memiliki proyeksi yang realistis terkait jangkauan audiens target dan rasio konversi penjualan. Bisnis yang tidak memahami strategi pemasaran dengan baik memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kegagalan dibandingkan dengan perusahaan yang menginvestasikan waktu dan usaha dalam membuat dan menerapkan promosi yang sukses dan efisien secara biaya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya