Liputan6.com, Malang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang bakal memperpanjang Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB hingga 31 Agustus 2024. Sebab seratusan Sekolah Dasar Negeri (SDN) masih kekurangan siswa baru.
Mengutip laman resmi PPDB Kota Malang 2024, total ada 203 SD Negeri dengan 320 Rombongan Belajar (Rombel). Sedangkan pagu atau daya tampung yang disediakan sebanyak 8.962 kursi di antaranya untuk iklusi 640 kursi.
Advertisement
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dikbud Kota Malang Dodik Teguh Pribadi, mengatakan sampai ditutupnya PPDB online pada 8 Juli kemarin ada 110 SDN belum bisa memenuhi pagu kursi yang disediakan atau masih kekurangan siswa baru.
“Karena banyak orang tua siswa yang tidak bisa memenuhi salah satu persyaratan yakni wajib memiliki kartu keluaga Kota Malang,” kata Dodik, Kamis, 12 Juli 2024.
Sampai penutupan PPDB online itu, jumlah pagu yang belum terpenuhi ada lebih dari 1.100 kursi. Sebenarnya, lanjut dia, ada kemudahan persyaratan bagi siswa non-KK Kota Malang agar bisa masuk diterima SDN, yakni pernah sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) di kota ini.
“Karena masih ada pagu yang belum terpenuhi, kami buka pendaftaran PPDB secara offline,” ujar Dodik.
Pendaftaran PPDB offline selama 8-15 Juli, siswa dengan KK luar kota bisa mendaftar lewat jalur ini. Namun, lanjut Dodik, sekolah diminta memprioritaskan siswa yang secara administrasi kependudukan dari Kota Malang sendiri.
“Karena jalur offline, kami belum tahu data terbaru berapa pagu yang sudah terisi. Warga non-KK Kota Malang bisa mendaftar di jalur ini,” ucap dia.
Bila sampai batas waktu yang sudah ditentukan itu tetap saja ada kursi kosong, maka akan diperpanjang lagi maksimal pada 31 Agustus mendatang. Saat itu SD di Malang sudah harus mengunggah data siswa baru ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Itu sudah paling akhir, tidak ada perpanjangan lagi. Kalau masih ada pagu beum terpenuhi ya mau bagaimana lagi,” kata Dodik.
Pagu Tak Seratus Persen Terisi Tiap Tahun
Dodik menyebut kondisi ini juga terjadi pada saat PPDB tahun lalu. Ketika itu, ada beberapa SDN yang tidak 100 persen terpenuhi daya tampungnya sampai penutupan masa pendaftaran secara online maupun offline.
“Ada sekolah yang akhirnya dapat delapan atau sembilan siswa saja atau separuh dari daya tampung yang disediakan,” ucapnya.
Dia menyebut SDN Jatimulyo 4 saat PPDB Online ini hanya ada satu siswa mendaftar. Diperkirakan di masa penutupan pendaftaran nanti, dari daya tampung yang disediakan sebanyak 28 kursi akan terisi 8 siswa seperti tahun lalu.
Dodik menjelaskan, populasi penduduk di wilayah Jatimulyo tidak terlalu padat serta ada 3 SDN yang letaknya berdekatan. Selain itu, di wilayah ini banyak dihuni warga luar daerah maupun rumah difungsikan untuk kos dan kontrakan.
“Tentu akan dievaluasi, sekolah mana saja yang sering tak bisa memenuhi pagu. Bisa saja nanti digabung jadi satu seperti di Ketawanggede, dulu ada 4 sekolah akhirnya dijadikan satu saja,” katanya.
Plt Kepala SDN Jatimulyo 4, Nur Faidah, mengatakan sekolahnya memperpanjang PPDB offline karena saat pendaftaran secara online dari pagu yang tersedia sebanyak 28 kursi hanya ada satu siswa yang mendaftar.
“Tahun sebelumnya memang juga tidak banyak pendaftarr, tapi tahun ini paling sedikit,” ucapnya.
Advertisement