Didukung Golkar, Kaesang Beri Kode 'Mungkin' untuk Pilkada Jakarta 2024

Partai Golkar siap memberikan tiket kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep untuk ikut kontestasi di Pilkada Jakarta 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 12 Jul 2024, 10:05 WIB
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersilaturahmi ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Partai Golkar siap memberikan tiket kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep untuk ikut kontestasi di Pilkada Jakarta 2024.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu diberi keleluasaan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk memilih tempat 'bertanding' di Pilkada 2024.

Jika hendak di Jakarta, Kaesang Pangarep bakal dipasangkan dengan kader senior Partai Golkar, Jusuf Hamka alias Babah Alun.

Menanggapi hal itu, Kaesang mengaku siap untuk mempertimbangkan. Dia pun menyebut ada kemungkinan bagi PSI untuk bersama Partai Golkar di Pilkada Jakarta 2024.

"Kerja sama sudah di Semarang, kemungkinan juga nanti di Jakarta," ujar Kaesang saat bertemu Airlangga di Markas Golkar, Jalan Anggrek Neli Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).

Kesang mengaku masih punya waktu untuk berpikir sebelum memutuskan apakah menerima tiket dari Partai Golkar untuk maju di Pilgub Jakarta 2024. Sebab saat ini, dia melihat elektabilitas tertinggi untuk survei gubernur Jakarta masih ditempati oleh Anies Baswedan.

"Jadi mengenai Jakarta, masih banyak waktu sebenarnya, masih 49 hari lagi. Dan kalau kita lihat di survei Pak Anies sekarang yang paling tinggi," kata adik dari Wakil Presiden terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, Kaesang juga melihat Partai Golkar sebenarnya sudah memiliki kader yang bisa menandingi Anies di Jakarta, yakni Ridwan Kamil.

"Saya rasa Golkar (di Jakarta) juga punya jagoan, ada Pak Ridwan Kamil. Kalau Pak Ridwan Kamil sudah bosan di Jawa Barat, mungkin bisa mencari tantangan baru ya di Jakarta," canda Kaesang dengan gaya khasnya.

Meski begitu, Kaesang masih belum ingin menutup peluang dari tawaran Partai Golkar di Jakarta. Dia meminta publik bersabar karena politik bersifat dinamis.

"Ini kan politik sangat dinamis khususnya di Jakarta, jadi kita tunggu saja sampai nanti akhir pendaftaran di 29 Agusrus," Kaesang menandasi.


Alasan Golkar Sodorkan Jusuf Hamka Dampingi Kaesang Maju di Pilkada Jakarta

Bos jalan tol Jusuf Hamka di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (13/12/2023).Jusuf Hamka kembali negosiasi nilai utang negara kepada perusahaannya, Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). (Arief/Liputan6.com)

Partai Golkar secara langsung menyodorkan nama Jusuf Hamka alias Babah Alun ke Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bila hendak maju di Pilkada Jakarta 2024. Nantinya, Kaesang akan memegang kendali sebagai calon gubernur dan Babah Alun adalah calon wakilnya.

Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus membeberkan sejumlah alasan mengapa akhirnya nama Jusuf Hamka muncul untuk Kaesang. Menurut dia, Golkar sedang tidak bercanda saat menyampikan nama sang bos jalan tol tersebut ke publik.

"Serius dong, pasti ada pertimbangan,” kata Lodewijk kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).

Lodewijk menilai, Kaesang Pangarep dan Jusuf Hamka menjadi kombinasi antara anak muda dan seorang yang sudah berpengalaman. Apalagi, sosok Babah Alun adalah seorang yang sudah paham betul soal infrastruktur.

"Ini anak muda, ada Babah Alun yang pakar di infrastruktur dan permasalahan di Jakarta kan pasti macet. Nah, Beliau sudah punya konsep masalah itu, cara mengatasi banjir, dia sudah tahu," yakin Lodwijk.

Selain soal infrastruktur di Jakarta, Lodewijk meyakini Babah Alun mengerti betul bagaimana dapat menciptakan Jakarta sebagai kota bisnis saat ibu kota sudah berpindah ke Nusantara.

"Mengantisipasi saat ibu kota negara pindah. Artinya ini menjadi kota bisnis. Maka pendekatan membangun Jakarta bagaimana menjadikan katakan Jakarta ini sebagai pusat bisnisnya di Indonesia. Bukan berarti setelah pindah terus Jakarta seakan-akan ketinggalan, tidak. Justru itu harus disiapkan," ungkap Lodewijk.

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya