Liputan6.com, Jakarta - Saturn Retrograde merupakan salah satu fenomena astronomi yang cukup menarik. Fenomena ini terjadi ketika planet Saturnus tampak bergerak mundur dalam pandangan dari bumi.
Melansir laman Space pada Jumat (12/07/2024), gerak "palsu" planet Saturnus ini disebabkan oleh orbit bumi dalam mengelilingi matahari. Tak hanya itu saja, perspektif pengamat di bumi pun ikut berubah selama perjalanan tahunan melalui ruang angkasa.
Pada waktu terjadinya retrograde, planet seolah bergerak dari timur ke barat dan melintasi langit. Ketika terjadi pergerakan tersebut, beragam gerakan bisa tercipta dari berputar hingga zig-zag.
Baca Juga
Advertisement
Dulu kala, nenek moyang menganggap kejadian retrograde sebagai sinyal tanda malapetaka akan datang. Namun, seiring kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bidang astronomi, retrograde adalah kejadian umum yang terjadi di alam semesta.
Semua planet akan mengalami retrograde dengan periode berbeda setiap tahunnya, termasuk Saturnus. Saturn retrogade berlangsung setiap 12 bulan sekali selama empat setengah bulan sekaligus.
Pada 2023, retrograde planet Saturnus terjadi pada 17 Juni 2023 hingga 4 November 2023. Sedangkan pada 2024, jadwalnya 30 Juni hingga 15 November 2024.
Fenomena retrograde juga terjadi ketika bumi "menyalip" planet lain dalam orbitnya, seperti Jupiter. Dari sudut pandang bumi, planet tersebut terlihat bergerak zig-zag di langit, meskipun sebenarnya tidak mengubah arah orbitnya.
Dalam bidang astronomi, retrograde juga dapat disebut sebagai oposisi. Setiap planet memiliki potensi mengalami retrograde, tetapi planet yang lebih dekat ke matahari cenderung memiliki periode retrograde yang lebih sering dibandingkan dengan planet lain yang memiliki orbit lebih jauh.
Saturn retrograde tidak berdampak secara astronomi, fenomena tersebut dipercaya menimbulkan kondisi khusus pada pemilik rasi bintang tertentu dalam astrologi.
Bagaimana Saturn Retrograde Terjadi?
Jarak Saturnus ketika sangat dekat dengan bumi yaitu 1,2 miliar kilometer, sedangkan jarak terjauhnya mencapai 1,7 miliar kilometer. Pada jarak terjauhnya, Saturnus dan bumi sejauh 11 kali jarak antara Matahari dan bumi.
Saturnus menjelajah luar angkasa dengan kecepatan lebih dari 34.000 km/jam. Artinya, Saturnus membutuhkan waktu 29,5 tahun bumi untuk melakukan satu orbit mengelilingi matahari.
Ada waktu ketika bumi dapat menyusul revolusi posisi Saturnus, karena Saturnus berevolusi lebih lambat dari bumi. Saat bumi melewati Saturnus, kita akan melihat seolah planet Saturnus bergerak mundur, padahal gerakannya tetap maju hanya lebih lambat.
(Tifani)