Ini Dampak Rilis Data Inflasi AS ke Bitcoin CS

Pergerakan harga kripto dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya oleh dampak rilis data inflasi Amerika Serikat. Dimana pasar minggu ini menantikan rilis data inflasi AS, dimulai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK).

oleh Tira Santia diperbarui 14 Jul 2024, 13:30 WIB
Ilustrasi Kripto. Pergerakan harga kripto dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya oleh dampak rilis data inflasi Amerika Serikat. Dimana pasar minggu ini menantikan rilis data inflasi AS, dimulai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK). (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan harga kripto dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya oleh dampak rilis data inflasi Amerika Serikat. Dimana pasar minggu ini menantikan rilis data inflasi AS, dimulai dengan Indeks Harga Konsumen (IHK).

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan jika angka inflasi yang diumumkan melampaui harapan pasar, ini akan berpotensi memberikan dampak negatif pada Bitcoin.

Namun, jika angka inflasi sesuai dengan atau bahkan lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi Bitcoin dan pasar kripto secara umum.

 

"Dari sisi analisa teknikal, Jika BTC bertahan di atas USD57.000, ada peluang menguji resistance USD60.000. Jika turun di bawah USD57.000, BTC berpotensi kembali melemah ke USD54.000 - USD55.000,” kata Panji, Minggu (14/7/2024).

Adapun kata Panji, seminggu terakhir pasar kripto mengalami masa-masa penuh gejolak di tengah penjualan bitcoin (BTC) oleh pemerintah Jerman dan kekhawatiran tentang distribusi pengembalian ke kreditur Mt. Gox yang sudah tidak beroperasi lagi juga menimbulkan kekhawatiran di pasar kripto saat ini.

"Namun, prospek bullish belum berakhir didukung oleh faktor makroekonomi. Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan pada Selasa (9/7) bahwa mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi. Ini tampaknya mengisyaratkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan pelonggaran kebijakan," jelasnya.

Penurunan Suku Bunga The Fed

Setelah pernyataan tersebut, peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (0,25%) pada FOMC 18 September 2024 meningkat menjadi 70%.

Jika terjadi, suku bunga acuan akan menjadi 5,00%-5,25%. Sementara itu, pada pertemuan FOMC 31 Juli, The Fed diprediksi akan mempertahankan suku bunganya, menurut CMEWatchtools.

Selain itu, Bitcoin berhasil pulih didorong oleh perdagangan ETF Bitcoin spot di AS. Menurut data SoSo Value, dari Senin (8/7) hingga Rabu (10/7), ETF ini mencatat arus masuk sebesar USD654,3 juta hanya dalam tiga hari perdagangan saja.


Harga Bitcoin Stabil Usai The Fed Tak Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga

Ilustrasi tambang Kripto. (Foto By AI)

Harga kripto terbesar di dunia, Bitcoin tetap stabil usai ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell berpidato di hadapan anggota parlemen Senat AS pada 9 Juli lalu. Pada pidato tersebut, Powell tidak memberikan sinyal apapun terkait penurunan suku bunga AS. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (11/7/2024), pada kesempatan tersebut, senator AS, John Kennedy bertanya kepada Powell kapan akan ada penurunan suku bunga, tetapi Powell menjawab tidak akan memberikan sinya apapun terkait suku bunga.

Melansir data dari Coinmarketcap, harga Bitcoin tetap stabil di kisaran USD 58.000 atau setara Rp 942,81 juta (asumsi kurs Rp 16.242 per dolar AS) meski Powell tidak memberikan sinyal terkait penurunan suku bunga AS. 

Pertanyaan senator Kennedy menggemakan sentimen yang lebih luas di kalangan pelaku pasar keuangan yang menginginkan petunjuk tentang langkah The Fed selanjutnya terkait kebijakan moneter dan suku bunga. 

Dengan harga Bitcoin yang mendekati level terendah dalam lima bulan, beberapa investor berharap potensi penurunan suku bunga pada akhirnya dapat meningkatkan harga mata uang kripto.

 


Suku Bunga

Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)

Suku bunga yang lebih rendah dapat melemahkan dolar dan mendukung harga Bitcoin, karena Bitcoin dipandang sebagai sistem moneter alternatif.  Kepala Penelitian di Grayscale, Zach Pandl mencatat komentar Powell mungkin membuka peluang bagi perubahan kebijakan moneter pada akhirnya. 

Dalam sambutannya, Powell menyoroti kemajuan The Fed dalam mengurangi inflasi namun juga mengakui risiko mempertahankan kebijakan moneter ketat dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya