Program Bansos Pangan Dilanjut, Cek Tanggal Penyalurannya

Program bantuan pangan atau bansos pangan dilanjutkan untuk periode Agustus, Oktober, dan Desember 2024.

oleh Arief Rahman H diperbarui 12 Jul 2024, 13:15 WIB
Pelaksanaan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah dipercepat untuk mengatasi kenaikan harga beras saat ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi memastikan program bantuan pangan atau bansos pangan dilanjutkan untuk periode Agustus, Oktober, dan Desember 2024. Guna menopang itu, pemerintah menyiapkan dana Rp 11 triliun.

Arief menyadari adanya gejolak harga bahan pangan pokok di pasaran. Meredam itu, pemerintah memberikan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga.

"Ini telah dipastikan terus berlanjut di Agustus, Oktober, dan Desember, sehingga menambah periode Januari-Maret dan April-Juni. Dengan itu, total alokasi banpang beras di 2024 ada 9 bulan," kata Arief dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).

Dia menjelaskan, kepastian anggaran itu sudah diteken Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Badan Anggaran DPR RI, beberapa waktu lalu. Arief mengamini, ada Rp 11 triliun yang dialokasikan untuk penyakuran di 3 bulan nanti.

"Alokasi bantuan beras dan bantuan daging ayam dan telur yang akan diperpanjang 3 bulan yaitu pada Agustus, Oktober dan Desember. Untuk pembayarannya, ini akan menambah biaya Rp 11 triliun," kata Menkeu.

Realisasi penyaluran banpang beras sampai 10 Juli telah kian mendekati 100 persen. Untuk periode Januari-Maret, Bulog telah berhasil salurkan 657,7 ribu kilogram (kg) dari target 660 ribu kg. Sementara periode April-Juni, distribusi banpang beras telah menyentuh total 634,1 ribu kg dari target 660 ribu kg.

Beriringan dengan itu, pemerintah bersama Holding BUMN Pangan, ID Food juga mengerjakan bantuan pangan penanganan stunting kepada 1,4 juta keluarga di 7 provinsi. Paket bantuan pangan berupa daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam.

"Ini merupakan keberlanjutan program yang serupa di tahun 2023. Realisasi sampai 5 Juli telah berhasil tersalurkan sebanyak 248.916 paket daging ayam dan 174.241 paket telur," pungkas Arief.

 


Dapat Restu Jokowi

Menyikapi lonjakan harga beras saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir langsung dalam kegiatan penyaluran Bantuan Pangan beras atau bansos beras di Kota Tangerang Selatan, Banten, pada Senin (19/2/2024).

Pemerintah memutuskan program bantuan pangan (banpang) beras berlanjut di tahun 2024. Restu ini diberikan Presiden Joko Widodo yang telah menyetujui bantuan pangan beras dalam rapat internal terbatas di Istana Negara, Senin (3/6/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi yang memastikan jika Presiden Jokowi telah menyetujui bantuan pangan beras diteruskan kembali setelah Juni nanti. Bantuan diberikan pada bulan Agustus, Oktober, dan Desember di tahun ini.

“Alhamdulilah, hari ini Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan keberlanjutan banpang beras untuk terus dikucurkan kepada 22 juta keluarga se-Indonesia, berupa beras kualitas terbaik dari Bulog 10 kilogram per keluarga per 2 bulan. Jadi program pro rakyat ini di 2024 ini akan berlangsung lagi setelah Juni ini, tepatnya di Agustus, Oktober, dan Desember,” ungkap Arief dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).

 


Kesiapan Anggaran

Penambahan periode bantuan diharapkan selain menjaga stabilitas ketahanan pangan dengan menjaga daya beli masyarakat juga membantu pengendalian inflasi sebagai dampak kenaikan harga beras saat ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Jokowi sudah memberikan sinyal bantuan pangan berlanjut saat memantau penyaluran banpang beras di Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada 30 Mei 2024.

"Nanti saya akan lihat yang namanya fiskal anggaran APBN. Nanti bulan Juni akan saya umumkan, tapi kelihatannya bisa dilanjutkan. Bapak ibu berdoa bersama ya. Nanti kelihatan keputusannya nanti di Juni ini. (Misalnya) oh ada anggarannya, (bisa) terus sampai Desember,” jelas Jokowi saat itu.

Arief mengatakan pemberian bantuan pangan ini telah membuktikan kehadiran dan perhatian pemerintah yang terus menyokong perekonomian 22 juta keluarga.

"22 juta keluarga itu kalau secara individu bisa sampai sekitar 89 juta atau artinya hampir sepertiga rakyat Indonesia yang diberikan beras Bulog yang berkualitas baik dari pemerintah,” jelas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya