Ada Prodi "Hubungan Tanpa Status" di Undip

Banyak program studi 'baru' dan lucu-lucu ditemukan dalam laman resmi SPMB Undip. mengapa?

oleh Felek Wahyu diperbarui 12 Jul 2024, 11:52 WIB
Program Studi "baru" Universitas Diponegoro akibat peretasan website. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Liputan6.com, Semarang - Di lama resmi pendaftaran mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) diretas, muncul sejumlah program studi baru. Website resmi ini digunakan untuk jalur pendaftaran mahasiswa sarjana dan pasca sarjana. Ternyata prodi baru tersebut akibat peretasan pada Kamis (11/06/24) dini hari.

Peretasan website ini diunggah melalui media sosial  unggahan Instagram. Adalah akun @vindes.ig yang pertama berbagi informasi dengan mengunggah beberapa tangkapan layar dari website PMB Undip 2024. Peretasan berupa deface tersebut memungkinkan peretas mengubah sejumlah nama program studi sarjana strata satu (S1).

Unggahan tangkapan layar itu menunjukkan tulisan Pilihan Progdi 2 "S1- HUBUNGAN TANPA STATUS. Unggahan kedua menginfokan pengumuman lulus ujian mandiri. Dinyatakan LOLOS sebagai calon mahasiswa baru pada program studi S1- PANJAT PINANG.

Di unggahan kedua juga disertai nominal UKT yang harus dibayarkan yakni Rp 9.500.000 dan IPI dengan biaya Rp 35.000.000. 

Ada lagi program S1- Adu Ayam dan sarjana tutup mata yang ditawarkan kepada calon mahasiswa baru tahun 2024.


Penjelasan Rektor

Prodi "baru" yang lucu ketika website Undip kena retas. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Rektor Universitas Diponegoro Prof Suharnomo, membenarkan adanya peretasan website pendaftaran mahasiswa baru di kampus yang dipimpinnya.

"Betul tadi subuh. Langsung di take down, dan kita beri pengumuman. Alhamdulillah jam 15.00 sudah normal kembali," kata Rektor Undip.

Ditambahkan peretasan website sekitar pukul 02.00. Tak ditemukan dampak serius selain munculnya nama program studi dengan nama aneh dan lucu. Penerimaan Mahasiswa Baru tetap berjalan normal.

"Nggak banyak sih. Kan yang diterima sebagai mahasiswa melalui jalur UM sudah ada SK Rektor manual dalam bentuk pdf. Jadi ya hacker nggak bisa ngubah-ubah hasil tes," kata Prof Suharnomo

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya