FKS Group Bangun 10 Megawatt Panel Listrik Tenaga Surya, Komitmen Jaga Kelestarian Lingkungan

FKS Group berusaha mengintegrasikan tenaga surya ke dalam campuran energi, tidak hanya mengurangi dampak lingkungan namun menetapkan standar industri untuk diwujudkan.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 12 Jul 2024, 14:42 WIB
FKS Group membuat terobosan dalam mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi terbarukan dalam produksi listrik. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - FKS Group membuat terobosan dalam mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi terbarukan dalam produksi listrik. Direncanakan hingga 2025, FKS Group akan membangun panel listrik tenaga surya berkekuatan 10 Megawatt.

Chief Executive Officer, PT Padi Flour Nusantara (PFN), Po Indarto Gondo mengatakan, FKS Group atau PFN mendukung program pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi terbarukan. Pihaknya akan membangun panel surya  untuk memproduksi listrik mendukung transisi energi hijau dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

"Komitmen kami terhadap keberlanjutan adalah inti dari operasi kami,” ujar Po Indarto Gondo, Kamis (11/7/2024) pada peresmian operasional pembangkit listrik panel surya di PFN, Mojokerto, Jawa Timur.

FKS Group berusaha mengintegrasikan tenaga surya ke dalam campuran energi, tidak hanya mengurangi dampak lingkungan namun menetapkan standar industri untuk diwujudkan. Inisiatif tersebut merupakan langkah penting dalam perjalanan menuju pencapaian netral karbon.

“FKS Group telah merencanakan instalasi panel surya dengan total kapasitas 10 Megawatt 2025,” jelas Po Indarto Gondo.

Langkah yang telah dilakukan tidak hanya menegaskan posisi FKS Group sebagai pelopor dalam adopsi energi bersih, namun menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat infrastruktur energi berkelanjutan di Indonesia. Langkah tersebut telah dibuktikan pada pembangunan fase pertama.

"Pada akhir 2022 dalam fase pertama, FKS Group telah berhasil menginstal 2,4 Megawatt panel surya di pabrik tepung terigu Bungasari Flour Mills, Medan,” terang Po Indarto Gondo.

Pemasangan panel surya berhasil menyerap karbon sebanyak dua juta kilogram CO2 per tahun. Hal itu memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca.

Tidak berhenti sampai disitu, fase kedua dari inisiatif tersebut akan memasang tambahan tiga Megawatt di tujuh area operasi, di antaranya Cilegon, Gunung Putri, Sragen, Surabaya dan Mojokerto, serta Makassar.

Pada fase kedua diharapkan dapat mengurangi lebih banyak lagi karbon, dengan pengurangan diperkirakan sebesar 3,4 juta kilogram CO2 per tahun.

"Begitupun fase ketiga, akan mencakup instalasi lima Megawatt, diharapkan akan mengurangi emisi karbon hingga 5,8 juta kilogram CO2, menjadikan total kontribusi FKS Group terhadap pengurangan emisi karbon sangat signifikan, yaitu 11,2 juta kilogram CO2 per tahun,” ungkap Po Indarto Gondo.

Inisiatif pembangunan panel surya selaras dengan target keberlanjutan global dan nasional. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan target pengurangan emisi sebesar 29 persen atau setara 835 juta ton CO2 pada 2030.

"Inisiatif FKS Group membantu mengurangi efek buruk perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi non-terbarukan,” ucap Po Indarto Gondo.

 


Tanggung Jawab Lingkungan

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat. Dok PLN

Sementara, Group Chief Operating Officer FKS Group, Agung Cahyadi Kusumo menuturkan, inisiatif energi berkelanjutan dalam operasional perusahaan merupakan perwujudan nyata dari empat pilar implementasi Environmental, Social, Governance (ESG) telah dicanangkan FKS Group.

Empat pilar tersebut merupakan keamanan dan ketahanan pangan, pengelolaan lingkungan, lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman, serta pengembangan masyarakat.

"FKS Group menggandeng Xurya, sebagai salah satu pelopor pengembang listrik tenaga surya untuk atap bangunan,” kata Agung.

Agung menambahkan, pemasangan panel surya di site operasional FKS Group sebagai wujud pendekatan proaktif perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan dan korporat. FKS Group memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam praktik industri berkelanjutan di Indonesia.

"Kami harap langkah FKS Group dalam menggunakan PLTS atap dapat menginspirasi perusahaan-perusahaan lainnya untuk turut mendukung upaya mitigasi perubahan iklim,” pungkas Agung.

Atasi Polusi Udara Jakarta Harus Gunakan Energi Terbarukan?(Triyasni/Liputan6.com)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya