Liputan6.com, Banyuwangi - Istikomah (54) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, mengalami sakit di Arab Saudi.
Tenaga kerja yang sudah bekerja selama 14 tahun tersebut, kini tengah dirawat di Rumah Sakit Dar Al Shifa Riyadh Arab Saudi.
Advertisement
Evi Dian (23), anak dari Istikomah menceritakan, ibunya tersebut berangkat bekerja ke Arab Saudi pada Agustus 2010 silam.
"Ibuk berangkat keluar negeri kira-kira pada Agustus 2010. Saat itu adik saya masih usia 7 bulan dan saya masih SD," ujar Evi Jumat (12/7/2024).
Menurut Evi, ibunya berangkat ke Arab Saudi melalui seorang sponsor asal Kabupaten Jember.
"Ibu belum pernah pulang sama sekali," ungkap Evi.
Evi menjelaskan, selama ini dirinya berkomunikasi dengan sang ibu hanya singkat dan tidak pernah telepon.
"Kami komunikasi dengan aplikasi IMO," ujarnya.
Terakhir komunikasi dengan sang ibu, kata Evi, sekitar setahun yang lalu, bahwa telah berpindah pekerjaan. Karena di majikan sebelumnya sempat mendapat pekerjaan yang berat.
"Katanya gajinya tidak dibayarkan gitu," terang Evi.
Sejak komunikasi terakhir tersebut Evi dan sang ibu putus kontak. Evi tidak tahu kabar kondisi maupun posisi ibunya apakah masih kerja di Arab Saudi atau tidak.
"Lalu kami dapat kabar duka via telepon WhatsApp dari temannya Ibu, kalau ibu kritis dan sedang dirawat di rumah sakit" ucap Evi.
Pengurus DPW Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Timur, Agung Subastian mengaku sudah mendapatkan laporan tersebut.
"Kami telah mengupayakan pendampingan kepada keluarga dan penelusuran ke Pos Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) dan Disnaker Banyuwangi," kata Agung.
Menurut Agung, data atas nama Istikomah tidak terdaftar di sistem SISKOKTKLN dan sistem Disnaker Kabupaten Banyuwangi.
"Kami menduga karena lamanya kerja di luar negeri dan memperpanjang izin tinggalnya di perwakilan RI di Arab Saudi. Disitu terlihat dari paspor yang masih baru yang dikeluarkan oleh KBRI Riyadh Arab Saudi," ucap Agung.
Koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI
DPW SBMI Jawa Timur sendiri tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan KBRI yang ada di Riyadh Kerajaan Arab Saudi untuk meminta bantuan penanganan dan perlindungan hingga pulih.
"Terkait agen atau sponsor penyalur dan majikan yang mempekerjakan Istikomah di Arab Saudi, kami akan melakukan penelusuran bersama keluarga," ungkapnya.
Hal itu karena keterbatasan informasi yang diperoleh keluarga terkait keberangkatannya ke luar negeri.
"Harapannya dapat membantu pertanggungjawaban dalam melindungi pekerja yang dikirimnya," terang Agung.
Terkait biaya pengobatan, menurut SBMI, keluarga Istikomah mengalami kesulitan karena kondisinya kurang mampu. Suami Istikomah sendiri berprofesi sebagai nelayan, anak-anaknya kerja serabutan.
"Keluarga berharap ibu Istikomah ini segera dapat penanganan dan bisa pulih dan pulang dalam keadaan sehat," tandas Agung.
Advertisement