IPO Perusahaan Gaming Korsel Shift UP Bikin Pendiri jadi Miliarder, Segini Kekayaannya

Kim Hyung-tae adalah pemegang saham terbesar Shift Up. Pada debut perdagangan, saham Shift Up melonjak. Hal itu berdampak terhadap kekayaan Kim Hyun-tae.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Jul 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya Dunia: Foto: Freepik/Chokniti

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham  yang paling ditunggu-tunggu di Korea Selatan tahun ini, saham pengembang game online Shift Up melonjak dalam debut perdagangannya pada Kamis, 11 Juli 2024 mendorong pendiri dan CEO-nya, Kim Hyung-tae meraih gelar miliarder.

Mengutip Forbes, ditulis Sabtu (12/7/2024) saham Shift Up ditutup pada 71.000 won pada hari pertama perdagangannya di Bursa Korea Selatan, naik 18% dari harga penawaran.

Capaian ini memberi Shift Up valuasi sekitar 4,1 triliun won atau sekitar Rp 48 triliun, menjadikannya perusahaan game online terbesar keempat yang terdaftar di Korea Selatan berdasarkan kapitalisasi pasar setelah Krafton, Netmarble, dan NCSoft.

Kim Hyung-tae sendiri merupakan pemegang saham terbesar Shift Up, dengan kepemilikan 39%. Istrinya, Chae Ji-yoon, memegang hampir 0,5% saham di perusahaan tersebut.

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Kim Hyung-tae dan Chae Ji-yoon mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,1 triliun.

Shift Up mengumpulkan 435 miliar won atau Rp 5 triliun melalui penawaran umum perdana 7,25 juta saham dengan harga masing-masing 60.000 won, yang merupakan nilai tertinggi dari kisaran indikatifnya.

Shift Up akan menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan game baru dan memperluas judul-judul populer seperti Goddess of Victory: Nikke dan Stellar Blade.

IPO Shift Up ini merupakan yang terbesar kedua di Korea Selatan pada 2024—mengikuti penawaran HD Hyundai Marine Solution senilai 742 miliar won yang didukung KKR pada Mei 2024, dan IPO gaming terbesar di negara tersebut sejak penawaran Krafton senilai 4,3 triliun won pada 2021.

Investor yang mendukung Shift Up sebelum IPO termasuk Tencent; Wemade milik maestro game online Park Kwan-ho; Kakao Ventures, cabang modal ventura dari raksasa internet Kakao milik miliarder Korea Kim Beom-su, unit ekuitas swasta konglomerat energi Korea Daesung Group, cabang modal ventura dari raksasa game Smilegate, hingga IMM Investment, yang juga mendukung Krafton.

 


Tencent Pemegang Saham Terbesar Shift Up

Ilustrasi Miliarder Dunia. Unsplash/Hunter Race

Tencent, penerbit game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan, adalah pemegang saham terbesar kedua di Shift Up, setelah Kim.

Perusahaan Tiongkok ini memiliki 35% saham melalui Aceville, anak perusahaan cabang cloud Tencent yang berbasis di Singapura. Tencent sendiri merupakan distributor game buatan Shift Up, Goddess of Victory: Nikke.

Sekilas tentang pendiri Shift Up, Kim Hyung-tae 

Shift Up, yang berbasis di lingkungan kelas atas Gangnam di Seoul, didirikan oleh Kim Hyung-tae pada 2013. Kim sebelumnya adalah seorang seniman video game di NCSoft, di mana ia mengawasi desain game online andalan perusahaan tersebut, Blade & Soul.

Shift Up melaporkan pendapatan meningkat 155% dari tahun ke tahun menjadi 169 miliar won (USD 122 juta) pada 2023, sementara laba bersih mencapai 107 miliar won, sebuah perubahan dari kerugian sebesar 7 miliar won yang dilaporkan pada tahun sebelumnya. Hampir seluruh—97%—pendapatannya berasal dari game andalannya, Goddess of Victory: Nikke.

Game ini memiliki lebih dari 5 juta unduhan di Google Play Store dan saat ini memiliki peringkat 4,8 (dari 5) bintang berdasarkan 489.000 ulasan. Saat ini game ini merupakan game role-playing seluler terlaris nomor 5 di AS, menurut firma riset Sensor Tower.


Miliarder Warren Buffett Kembali Sumbangkan USD 5,3 Miliar untuk Amal

Peringkat kedua diikuti oleh pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffett. Kekayaan pria 86 tahun ini mencapai US$ 75,6 miliar atau sekitar Rp 1.005 triliun. (NYC)

Sebelumnya, investor kawakan Warren Buffett mengumumkan pada Jumat, 5 Juli 2024, telah menyumbangkan saham Berkshire Hathaway senilai USD 5,3 miliar atau sekitar Rp 86,32 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 16.288) kepada lima badan amal.

Penerima terbesar, sesuai tradisi, adalah Gates Foundation, yang akan menerima saham Berkshire Hathaway senilai lebih dari USD 4 miliar, berdasarkan harga penutupan saham Kamis sebesar USD 407,95 per saham.

Hadiah tersebut diberikan meskipun terjadi banyak gejolak pada badan amal (dana abadi) senilai USD 75 miliar yang diluncurkan oleh Bill Gates dan Melinda French Gates pada 2000. French Gates meninggalkan yayasan tersebut awal bulan ini untuk mengembangkan usahanya sendiri.

Dia menceraikan Gates pada 2021. Sebagai bagian dari langkah tersebut, yayasan tersebut, yang berfokus pada inisiatif kemiskinan dan layanan kesehatan di negara-negara berkembang serta pendidikan dan mobilitas ekonomi di Amerika, mengumumkan akan mengubah namanya menjadi Gates Foundation. Buffett, yang sudah lama menjadi pengurus badan amal tersebut, mengundurkan diri pada 2021.

Melansir Forbes, Minggu (7/7/2024), saham Berkshire Hathaway senilai USD 400 juta lainnya akan disumbangkan ke Susan Thompson Buffett Foundation, yang didirikan Buffett bersama mendiang istrinya dan berfokus pada perawatan kesehatan dan pendidikan.

Buffett juga melanjutkan tradisinya menyumbangkan ratusan juta dolar AS kepada tiga badan amal yang didirikan oleh ketiga anaknya juga. Saham senilai sekitar USD 285 juta akan diberikan kepada Howard G. Buffett Foundation, Sherwood Foundation, dan NoVo Foundation.

 


Perkiraan Sumbangan Buffett

(Foto: Ilustrasi dolar AS, investasi, uang. Dok Unsplash/Pepi Stojanovski)

Buffett berencana untuk terus menyumbangkan sejumlah besar uang kepada Gates Foundation, yang telah ia sumbangkan lebih dari USD 43 miliar, selama sisa hidupnya. Namun, ketika pria berusia 93 tahun itu meninggal, dia berencana untuk memindahkan lebih dari 99% sisa kekayaannya ke badan amal yang diawasi oleh ketiga anaknya.

Buffett berjanji untuk menyumbangkan hampir seluruh kekayaannya selama hidupnya atau segera setelah kematiannya pada tahun 2006, dan pada 2010 ia mendirikan The Giving Pledge bersama Gates dan French Gates untuk mendorong miliarder lain agar menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka.

Sebagai seorang dermawan terbesar yang pernah ada, perkiraan sumbangan seumur hidup Buffett melebihi USD 56 miliar, menurut daftar pemberi sumbangan terbesar di Amerika versi Forbes, yang dipuncaki oleh Buffett pada Februari.

Forbes memperkirakan bahwa kekayaan bersih Buffett mencapai USD 129 miliar setelah sumbangan pada Jumat, menjatuhkannya dari orang terkaya ke-8 di dunia ke peringkat ke-10 dalam pelacak Miliarder Real-Time Forbes. Dia memiliki sekitar 14% saham Berkshire Hathaway, konglomerat yang ia bangun selama enam dekade terakhir menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya