Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD Rembang yang juga kader PPP ditahan oleh pemerintah Arab Saudi karena terdaftar sebagai jemaah haji tak resmi. Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyatakan pihaknya memantau kasus itu dan akan memberikan pendampingan.
“Kita selalu mantau melalui Pak Sekjen tentang bagaimana kita bisa memberikan bantuan-bantuan termasuk nanti tentu memberikan pendampingan hukum Arab Saudi, kita sambil usaha,” kata Mardiono di Kantor DPP PPP, Jumat (12/7/2024).
Advertisement
Mardiono berharap pihak kerajaan Arab Saudi bisa memberikan keringanan hukuman pada WNI yang melanggar visa haji tersebut. “Mudah-mudahan nanti mereka bisa diberi pengampunan oleh kerajaan Arab Saudi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan KJRI Jeddah memberikan pendampingan hukum terhadap Ketua DPRD Rembang atas nama Supadi. Ia sempat diduga hilang saat sedang melakukan ibadah haji, namun rupanya ditahan oleh pemerintah Arab Saudi karena tidak terdaftar sebagai jemaah haji resmi.
KJRI Jeddah menerima laporan terkait penangkapan Warga Negara Indonesia (WNI) atas dugaan pelanggaran keimigrasian terkait Haji pada 21 Juni 2024
"Atas laporan tersebut, di hari yang sama, tim KJRI lakukan koordinasi dengan kepolisian setempat," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (12/7/2024).
Perwakilan RI itu mendapat informasi bahwa lima WNI berinisial STR, JSA, ALD, MII, dan MPN ditangkap di wilayah Mekkah, Arab Saudi, pada 9 Juni 2024. STR adalah Ketua DPRD Rembang.
Kelimanya sebelumnya ditahan di Kepolisian Jarwal dan kemudian dipindahkan ke Rudenim Syumaysi.
DPRD Layangkan Surat ke Kemenlu
Adapun, Sekretaris Dewan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, bersurat ke Kementerian Luar Negeri RI untuk menanyakan status terkini Ketua DPRD Rembang menyusul informasi ditahan oleh otoritas Pemerintah Arab Saudi.
"Kami sebelumnya juga sudah bersurat, sedangkan hari ini (10/7) kembali mengirimkan surat ke Kemenlu terkait kasus hukum yang dihadapi serta lamanya proses hukum yang bakal dijalani," kata Sekretaris DPRD Kabupaten Rembang Nur Purnomo Mukdi Widodo dihubungi dari Kudus, Rabu, seperti dilansir Antara.
Advertisement
Kemlu-KJRI Beri Pendampingan Hukum
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan KJRI Jeddah memberikan pendampingan hukum terhadap Ketua DPRD Rembang atas nama Supadi. Ia sempat diduga hilang saat sedang melakukan ibadah haji, namun rupanya ditahan oleh pemerintah Arab Saudi karena tidak terdaftar sebagai jemaah haji resmi.
KJRI Jeddah menerima laporan terkait penangkapan Warga Negara Indonesia (WNI) atas dugaan pelanggaran keimigrasian terkait Haji pada 21 Juni 2024.
"Atas laporan tersebut, di hari yang sama, tim KJRI lakukan koordinasi dengan kepolisian setempat," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (12/7/2024).
Perwakilan RI itu mendapat informasi bahwa lima WNI berinisial STR, JSA, ALD, MII, dan MPN ditangkap di wilayah Mekkah, Arab Saudi, pada 9 Juni 2024. STR adalah Ketua DPRD Rembang.
Kelimanya sebelumnya ditahan di Kepolisian Jarwal dan kemudian dipindahkan ke Rudenim Syumaysi.
Otoritas setempat juga menahan beberapa barang bukti berupa uang sebesar SAR 95.000, printer, dan kartu tanda pengenal.
"Kemlu dan KJRI Jeddah melakukan langkah pelindungan untuk memastikan pemenuhan hak para WNI," lanjut Judha.
Adapun sejumlah bentuk pendampingan yang diberikan termasuk:
Baca Juga
- Melakukan komunikasi dengan para WNI untuk mendapatkan kronologi
- Melakukan koordinasi dengan Kepolisian Saudi
- Melakukan koordinasi dengan Pihak Kejaksaan Saudi
- Melakukan koordinasi dengan Pengadilan Pidana
- Menunjuk pengacara (Attibyan Law Firm) dan menyiapkan pembelaan
- Menghadiri dan pendampingan persidangan
- Menyampaikan update perkembangan kasus kepada pihak keluargaBerkoordinasi dengan pihak DPRD Rembang