IHSG Melonjak 1% pada 8-12 Juli 2024, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 12.478 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung 1,02 persen ke posisi 7.327,59 pada 8-12 Juli 2024. Pada pekan ini, sektor saham properti pimpin penguatan.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Jul 2024, 12:00 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 8-12 Juli 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 8-12 Juli 2024. Analis menilai penguatan IHSG didorong sentimen rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan China serta the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/7/2024), IHSG melambung 1,02 persen ke posisi 7.327,59 dari pekan lalu di posisi 7.253,37. Kapitalisasi pasar bursa menguat 0,37 persen menjadi Rp 12.478 triliun dari pekan lalu Rp 12.431 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian menguat 11,97 persen menjadi 17,41 miliar saham dari pekan lalu 15,55 miliar saham. Kenaikan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan meningkat 15,29 persen menjadi 1,09 juta kali transaksi dari 947 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian merosot 1,78 persen menjadi Rp 10,46 triliun dari Rp 10,65 triliun pada penutupan pekan lalu. Investor asing mencatatkan aksi beli saham Rp 1,24 triliun pada Jumat, 12 Juli 2024. Selama sepekan, investor asing membeli saham Rp 1,55 triliun.

Pada pekan ini, mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham energy turun 1,49 persen, sektor saham basic materials merosot 0,53 persen. Sementara itu, sektor saham industri melonjak 3,32 persen, sektor saham konsumer nonsiklikal bertambah 2,03 persen dan sektor saham siklikal naik 1,26 persen.

Selanjutnya sektor saham perawatan kesehatan menguat 0,26 persen, sektor saham keuangan melesat 1,89 persen. Kemudian sektor saham properti dan real estate bertambah 7,25 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham teknologi naik 0,48 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 4,13 persen dan sektor saham transportasi dan logistic menguat 2,84 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, selama sepekan ini IHSG bergerak menguat 1,02% dan masih disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian.

"Selama sepekan ini, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh rilis data inflasi China dan AS dan sikap dovish The Fed yang diperkirakan akan cenderung melunak untuk suku bunganya,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.


Penutupan IHSG pada 12 Juli 2024

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan Jumat, 12 Juli 2024. Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau dan dipimpin sektor saham properti.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,37 persen ke posisi 7.327,58. Indeks saham LQ45 bertambah 0,55 persen ke posisi 920,38. Seluruh indeks saham acuan menghijau. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.354,16 dan level terendah 7.300,74.

Sebanyak 329 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 230 saham melemah dan 239 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.016.262 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.135.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham energi turun 0,53 persen, sektor saham basic susut 0,18 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,36 persen dan sektor saham teknologi merosot 0,54 persen.

Sementara itu, sektor saham properti melambung 3,19 persen dan catat penguatan tertinggi. Sektor saham energi industri naik 0,72 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,20 persen, sektor saham kesehatan melambung 0,27 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan naik 0,96 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 1,09 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,82 persen.

Saham BBRI naik 1,24 persen ke posisi Rp 4.900 per saham. Harga saham BBRI dibuka naik 130 poin ke posisi Rp 4.970 per saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.980 dan level terendah Rp 4.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 44.500 kali dengan volume perdagangan 3.334.673 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

Adapun investor asing beli saham membeli saham Rp 1,24 triliun jelang akhir pekan ini. Sepanjang 2024, investor asing menjual saham Rp 3,53 triliun.


IHSG Melonjak 2,69% pada 1-5 Juli 2024, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 12.431 Triliun

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1-5 Juli 2024 ditutup bervariasi. Hal ini ditunjukkan dari kinerja IHSG dan kapitalisasi pasar.

Melansir data Bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 2,69% pekan ini, menjadi pada level 7.253,372 dari 7.063,577 pada penutupan pekan lalu. Frekuensi transaksi selama sepekan, yaitu sebesar 24,44% menjadi 947 ribu kali transaksi dari 761 ribu kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

Peningkatan turut terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sepekan ini, yaitu sebesar 2,8% menjadi Rp 12.431 triliun dari Rp 12.092 triliun. Dari sisi rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan 18,79%, menjadi 15,55 miliar lembar saham dari 19,147 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 34,09% menjadi Rp 10,65 triliun dari Rp 16,16 triliun pada pekan lalu.

Pergerakan investor asing per Jumat, 5 Juli 2024, mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 558,44 miliar. Investor asing beli saham Rp 2,6 triliun pada 1-5 Juli 2024. Sepanjang 2024, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 5,092 triliun.

Selama sepekan terdapat pencatatan saham, serta beberapa obligasi dan sukuk di BEI. Pada Rabu, 3 Juli 2024,  perdagangan BEI dibuka dalam rangka pencatatan perdana saham PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) di papan akselerasi BEI. SPRE merupakan perusahaan tercatat ke-26 yang tercatat di BEI pada 2024.

Pada hari yang sama, obligasi berkelanjutan V WOM Finance Tahap I Tahun 2024 oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk dan Obligasi Berkelanjutan IV MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2024 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI. Nilai keduanya masing-masing adalah Rp 1 triliun dan Rp 399 miliar. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idAA+ (Double A Plus) dan idBBB+ (Triple B Plus).

 


Pencatatan Obligasi

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menutup pekan ini, perdagangan BEI pada Jumat, 5 Juli 2024, diwarnai sejumlah pencatatan. Antara lain, pencatatan saham PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) PART yang tercatat di papan pengembangan BEI, merupakan perusahaan tercatat ke-27 di BEI pada 2024.

Bersamaan dengan itu, dilakukan pencatatan perdana Obligasi I Integrasi Jaringan Ekosistem Tahun 2024 oleh PT Integrasi Jaringan Ekosistem. Obligasi tersebut mulai dicatatkan di BEI dengan nilai sebesar Rp 600 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO untuk obligasi ini adalah idA- (Single A Minus).

Selain itu pada hari yang sama, terdapat pula pencatatan Obligasi Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Dayamitra Telekomunikasi Tahap I Tahun 2024 oleh PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. Obligasi dan sukuk ini dicatatkan dengan nilai masing-masing sebesar Rp 240,26 miliar dan Rp 10,02 miliar. Hasil pemeringkatan PEFINDO atas obligasi dan sukuk ini adalah idA (Triple A) dan idA (Triple A) Syariah. 

Terdapat pula pencatatan Obligasi Berkelanjutan IV Lautan Luas Tahap I Tahun 2024 oleh PT Lautan Luas di BEI pada hari yang sama. Obligasi yang dicatatkan senilai Rp 285,5 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya