Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki yang Perlu Diwaspadai

Bagi individu dengan kadar kolesterol tinggi, risiko terkena aterosklerosis meningkat, di mana terjadi penumpukan plak di dalam arteri.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 13 Jul 2024, 12:05 WIB
Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi di Kaki yang Perlu Diwaspadai (Foto: Ilustrasi kaki/ Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi bisa menyerang siapa pun, meskipun kolesterol sendiri adalah zat lemak yang penting untuk berbagai fungsi tubuh. Namun, bagi individu dengan kadar kolesterol tinggi, risiko terkena aterosklerosis meningkat, di mana terjadi penumpukan plak di dalam arteri.

Melansir dari Health, Sabtu (13/7/2024), aterosklerosis dapat memengaruhi pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk kaki dan tungkai. Penumpukan plak di arteri ekstremitas bawah dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD).

PAD mengurangi atau bahkan dapat menghentikan aliran darah ke anggota tubuh seperti lengan, tungkai, dan panggul. PAD ekstremitas bawah adalah yang paling umum dan cenderung menyerang tungkai serta kaki.

Di Amerika Serikat, lebih dari 6,5 juta orang berusia di atas 40 tahun didiagnosis menderita PAD. PAD tidak hanya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, tetapi juga berbagai kondisi kesehatan serius lainnya.

Sayangnya, PAD seringkali tidak terdeteksi karena gejalanya yang sangat bervariasi. Sekitar satu dari lima orang dengan PAD tidak menunjukkan gejala, sementara lebih dari setengahnya mungkin mengalami tanda-tanda yang tidak khas.

Orang yang tidak merasakan gejala mungkin menganggap ketidaknyamanan otot sebagai bagian dari proses penuaan atau hanya mengurangi aktivitas fisik. Risiko PAD juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Terkadang, PAD baru terdiagnosis ketika gejalanya sudah parah dan memerlukan perawatan medis segera. Oleh karena itu, penting untuk lebih memahami kondisi ini.


Gejala PAD pada kaki

Ilustrasi orang bahagia. Sumber foto: unsplash.com/Imani Clovis.

Berikut beberapa gejala PAD yang terlihat di kaki:

1. Luka pada kaki

Kurangnya aliran darah dari arteri ke tungkai dan kaki dapat meningkatkan risiko terjadinya luka yang dikenal sebagai tukak arteri. Tukak arteri biasanya muncul di bagian tubuh yang jauh dari jantung, seperti tungkai, kaki, pergelangan kaki, atau jari-jari kaki.

Kondisi aliran darah yang tidak memadai dapat merusak sel-sel, jaringan, dan saraf, sehingga memicu terbentuknya luka pada kulit, terutama setelah mengalami cedera ringan. Luka ini cenderung sulit sembuh dan lambat membaik, terutama jika berkembang di daerah yang terkena Penyakit Arteri Perifer (PAD).


2. Nyeri otot saat olahraga

Ilustrasi Penyakit Asam Urat Pada Kaki Credit: unsplash.com/Kris

Salah satu tanda umum dari Penyakit Arteri Perifer (PAD) adalah nyeri otot yang dikenal sebagai klaudikasio. Gejala ini dapat berupa rasa sakit, kram, mati rasa dan kelelahan pada otot.

Biasanya, nyeri ini muncul saat seseorang berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Lokasi nyeri seringkali terasa di kaki, tetapi juga bisa terjadi di bokong, pinggul, paha, betis, atau kaki.


3. Nyeri otot saat diam

Ilustrasi/Copyright unsplash/Jordan Whitt

Pada kasus PAD yang parah, nyeri otot dapat terus menerus terasa bahkan saat dalam keadaan diam. Beberapa orang dengan PAD mengalami sensasi nyeri, dingin, atau mati rasa di kaki dan jari-jari kaki, terutama pada malam hari atau ketika kaki mereka dalam posisi tertinggi.

Mengangkat kaki setinggi jantung atau menggantungkannya di atas tempat tidur dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dengan posisi ini, gravitasi membantu meningkatkan aliran darah ke arah kaki, sehingga dapat memberikan peredaan sementara dari rasa sakit.


4. Sakit kaki

Photo by Livi Po on Unsplash

Sakit kaki adalah gejala umum dari PAD. Rasa sakit ini bisa muncul baik saat beraktivitas maupun dalam keadaan diam dan seringkali terasa seperti kesemutan di kakimu.

Nyeri kaki biasanya terlokalisasi di betis, meskipun bisa juga dirasakan di bokong, kaki, atau paha. Selain rasa sakit, Anda mungkin juga mengalami sensasi seperti kram, atau rasa berat yang berlebihan.


5. Kaki dingin

ilustrasi kaus kaki | unsplash.com/@triconautes

Pada penderita PAD, kaki sering terasa dingin atau sangat dingin ketika disentuh. Aliran darah normalnya membantu menjaga suhu tubuh di tungkai dan kaki tetap hangat.

Namun, ketika arteri tersumbat oleh plak kolesterol dan lemak, tubuh mengalami kesulitan dalam mengalirkan darah ke bagian-bagian tubuh yang jauh dari jantung, sehingga suhu kaki dapat sulit untuk dipertahankan tetap stabil.


6. Kaki bengkak

Ilustrasi kuku kaki | unsplash.com/@jula

Edema atau pembengkakan pada kaki bisa terjadi sebagai akibat dari PAD. Pembengkakan ini biasanya muncul saat seseorang dalam keadaan diam.

Kaki yang bengkak juga dapat disebabkan oleh posisi istirahat yang bertujuan mengurangi rasa sakit, seperti mengangkat kakimu untuk mengurangi tekanan.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya