Mengenal Minyak Atrisi dan Asal Muasal Terciptanya Parfum

Salah satu proses pembuatan minyak asiri adalah dengan menggunakan teknik distilasi air sehingga terciptanya bahan utama parfum

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Jul 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi minyak atsiri atau essential oil. (dok. Christin Hume/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun pada tanggal 11 Juli diperingati sebagai hari minyak Atrisi internasional. Kala itu, Komunitas Young Living mengusung Hari Minyak Atsiri Internasional pada 2018.

Dirangkum dari berbagai sumber, minyak atsiri, atau lebih dikenal dengan essential oil, mengacu pada senyawa berharga yang diperoleh dengan menyuling berbagai bagian tumbuhan mulai dari biji, bunga, buah, batang, daun, tangkai, kulit kayu hingga akar atau rhizome.

Menurut Guenther (1987), minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak essensial karena pada suhu kamar mudah menguap.

Istilah esensial sendiri dipakai karena minyak atsiri memiliki bau dari tanaman asalnya. Salah satu proses pembuatan minyak asiri adalah dengan menggunakan teknik distilasi air.

Sampel tanaman dicampur dengan air. Lalu, campuran tersebut dididihkan. Air dan minyak asiri yang terkandung dalam tanaman akan menguap, sementara sisa tanaman yang tidak mengandung minyak asiri akan tetap.

Uap campuran air dan minyak asiri didinginkan, lalu tambahkan natrium sulfat anhidrat (Na2SO4) untuk memisahkan air dari minyak atsiri. Ekstraksi minyak atsiri dengan distilasi uap lahir pada masa revolusi industri dan memungkinkan pengembangan produk makanan dan parfum.

Pada awal abad ke-20, para peneliti (Chamberland, Cadéac, Martindale) menunjukkan melalui eksperimen mereka kekuatan antiseptik minyak atsiri. Minyak atsiri paling sering digunakan sebagai aromaterapi dengan berbagai manfaat.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Manfaat

Salah satunya adalah merangsang area sistem limbik yang akan memengaruhi pengaturan emosi, perilaku, indra penciuman dan memori jangka panjang.Perlu diketahui bahwa bapak aromaterapi yang sebenarnya adalah Gattefossé kemudian Valnet dan murid-muridnya.

RM Gattefossé, adalah seorang pelopor wewangian modern, saat itu ia membakar tangannya saat terjadi ledakan di laboratoriumnya, lalu kemudian ia secara refleks mencelupkan tangannya ke dalam wadah berisi minyak atsiri lavender. Seketika merasa lega, lukanya sembuh dengan sangat cepat. Terkejut dengan hasil ini, ia memutuskan untuk mempelajari minyak atsiri dan khasiatnya.

Minyak atsiri juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tergantung dari jenisnya. Aromaterapi sudah sejak lama digunakan untuk menurunkan stres dan kecemasan.

1. Membantu menghilang stress

2. Minyak atrisi juga dapat meringankan sakit kepala dan migrain

3. Mengatasi insomnia atau kesulitan tidur malam

4. Mengandung antibiotik dan antimikroba

5. Mengurangi peradangan dan mengatasi benturan, digigit serangga, atau nyeri otot

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya