Orangtua dari Anak dengan Kanker Bisa Alami Stres dan Cemas, Ayah dan Ibu Juga Butuh Dukungan

Dokter spesialis kedokteran jiwa mengungkapkan bahwa diagnosis kanker pada anak, dapat memberikan dampak psikologis pada orangtua.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 14 Jul 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi Orangtua dari anak dengan kanker bisa mengalami stres berkepanjangan, tingkat kecemasan tinggi, dan berpotensi mengalami depresi, (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran jiwa konsultan psikiatri anak dan remaja, dr. Fransiska M Kaligis Sp. KJ (K) mengungkapkan bahwa diagnosis kanker pada anak, dapat memberikan dampak psikologis pada orangtua.

"Orangtua mengalami dampak dari penyakit kanker yang dialami anak, sehingga mereka memerlukan perhatian khusus dan dukungan psikososial," kata Fransiska dalam acara Menyambut Hari Anak Nasional: Peran Dukungan Suportif pada Anak dengan Kanker, oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi, pada Sabtu, 13 Juli 2024, di Jakarta.

Selain berdampak pada psikologis orangtua, Fransiska menambahkan diagnosis kanker pada anak juga memberikan dampak bagi orangtua di berbagai aspek, seperti sosial, finansial, fisik, dan spiritual.

"Maka dari itu mereka memerlukan dukungan, seperti dukungan psikososial yang dapat diakses melalui berbagai penyedia dukungan psikososial seperti support group, dukungan personal, terapi keluarga, dan sumber daya online,” kata Fransiska.

Selain itu, Fransiska mengatakan bahwa tenaga kesehatan perlu menyadari beratnya beban psikologis yang dialami orangtua pasien anak dengan kanker.

“Orangtua bisa mengalami stres berkepanjangan, tingkat kecemasan tinggi, dan berpotensi mengalami depresi, sehingga hal ini perlu dipahami oleh para tenaga kesehatan, dengan cara memberikan dukungan psikososial yang tepat selama anaknya menjalani perawatan," ujarnya.

Fransiska menyebutkan dukungan psikososial yang dibutuhkan orangtua, antara lain seperti:

  • Dukungan emosional
  • Dukungan instrumental
  • Dukungan informasi
  • Dukungan penilaian diri
  • Interaksi sosial yang mendukung.

Dampak Psikologis pada Orangtua

Ilustrasi Orangtua dan anak. Photo by Freepik

Fransiska menjelaskan respons psikologis pada orangtua ketika mengetahui anaknya didiagnosis kanker adalah suatu respons yang alami.

"Sebagai manusia, ketika mengalami suatu berita buruk atau bad news, kita tidak mungkin tidak berdampak secara psikologis. Jadi secara natural ternyata memang ada dampak psikologisnya," jelasnya.

Berikut ini Fransiska menyebutkan dampak psikologis pada orangtua dari anak dengan kanker.

  • Durasi pengobatan, masalah finansial, dan perubahan rutinitas sehari-hari bisa menyebabkan orangtua stres dan kecemasan.
  • Stres dan beban emosional yang berkepanjangan, ditambah ketidakpastian akan kesehatan anak, bisa membuat orangtua mengalami depresi.
  • Beberapa orangtua mungkin merasa bersalah atas keputusan yang diambil dalam perawatan anak mereka, merasa belum melakukan yang terbaik.
  • Tanggung jawab selama masa perawatan dapat membuat orangtua lelah secara fisik, selain itu mereka masih harus merawat anggota keluarga lainnya.
  • Kehidupan sosial mereka bisa terpengaruh, karena waktu untuk bersosialisasi menjadi sangat terbatas, menyebabkan orangtua merasa terisolasi.
  • Masalah pekerjaan bisa muncul karena banyak waktu yang dihabiskan untuk merawat anak yang sakit.

Peran Orangtua dalam Penanganan Anak dengan Kanker

Ilustrasi anak dan orangtua, keluarga. (Image by Freepik)

Fransiska mengatakan bahwa dalam penanganan anak dengan kanker, orangtua sangat membutuhkan dukungan, baik yang bersifat medis maupun psikologis.

"Peran orangtua ketika penanganan anak dengan kanker itu ternyata sangat membutuhkan dukungan, baik dukungan yang bersifat medis, maupun psikologis," katanya.

Berikut ini Fransiska menyebutkan contoh dukungan yang bersifat medis. 

  • Berkomunikasi secara rutin dengan tim medis yang merawat anak untuk memastikan pengobatannya baik.
  • Biasanya orangtua yang berperan memberikan obat, mengatur jadwal kontrol, dan mengikuti panduan dokter.
  • Memastikan anak mendapat nutrisi yang baik, cukup istirahat, dan menjaga kebersihan.
  • Memantau bagaimana anak merespons pengobatan dan memberikan pertolongan pertama jika diperlukan. 

Selain dukungan yang bersifat medis, Fransiska juga menyebutkan contoh dukungan psikologis.

 

  • Kehadiran orang tua sangat penting untuk membantu anak mengatasi stres dan tetap berpikir positif.
  • Memberi semangat dan motivasi kepada anak untuk mengikuti pengobatan.
  • Memberi informasi tentang diagnosis dan pengobatan agar anak merasa punya kendali atas situasinya.
  • Orangtua perlu tahu cara memberikan dukungan emosional dan membantu anak mengatasi perasaannya selama pengobatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya