Top 3 Islami: Golongan Ini Tak Akan Dihisab di Hari Kiamat Menurut Gus Baha, Pesan Buya Yahya jika Kita Diminta Tolong Orang Tua

Ternyata ada golongan yang tak akan dihisab. Hal ini diungkapkan Gus Baha berdasar pendapat ulama Sayyid Muhammad. Ulasan tentang hisab di hari Kiamat ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 14 Jul 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi kiamat | via: theengsi.blogspot.com

Liputan6.com, Jakarta - Manusia akan menghadapi pengadilan di hari kiamat. Namanya adalah Yaumul Hisab, atau hari perhitungan.

Pada hari itu, tiap amal dan perbuatan manusia akan dihisab dan diperhitungkan. Kebaikan dan kesalahan sebutir biji dzarrah pun tak luput dari perhitungan.

Namun, ternyata ada golongan yang tak akan dihisab. Hal ini diungkapkan Gus Baha berdasar pendapat ulama Sayyid Muhammad.

Ulasan tentang hisab di hari Kiamat ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (13/7/2024).

Artikel kedua terpopuler yaitu kritik Buya Yahya terhadap orang yang bilang 'dikit-dikit saya', apabila diminta tolong atau diperintah oleh orang tuanya.

Sementara, artikel ketiga yaitu Gus Baha akan memilih Nabi Muhammad SAW jadi ketua walau mukjizat Nabi Musa AS dahsyat.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:


1. Golongan Ini Tak Akan Dihisab di Hari Kiamat, Gus Baha Ungkap Siapa Mereka

Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Hisab adalah proses penting yang mencakup perhitungan dan penilaian atas amal perbuatan manusia di dunia, yang akan memengaruhi ganjaran atau balasan yang diterima di akhirat.

Ini mencakup penilaian atas ibadah, seperti zakat dan puasa, serta aspek-aspek kehidupan lainnya yang mengikuti prinsip-prinsip syariah.

Hisab juga mengacu pada penghitungan dalam hukum Islam, menetapkan kewajiban dan pahala serta menegakkan keadilan sesuai dengan ajaran agama.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), ulama yang alim alamah ini mengemukakan pandangan menarik mengenai pertanyaan apakah semua orang akan mengalami hisab di hari kiamat.

Dikutip laman YouTube kanal @Pengajianulamanu, Gus Baha menjelaskan bahwa banyak orang mungkin beranggapan semua akan dihisab di Padang Mahsyar pada Hari Kiamat, tetapi ada pandangan yang berbeda menurut Sayyid Muhammad.

"Mungkin banyak di antara kita yang berpikir bahwa semua orang akan dihisab di Mahsyar," kata Gus Baha.

Selengkapnya baca di sini


2. Harusnya Bilang Alhamdulillah, Bukan Dikit-Dikit Saya

Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya. (Foto: staialbahjah.ac.id)

Fenomena "dikit-dikit saya" dalam kasus dengan ibu sendiri sering terjadi ketika ibu sering meminta bantuan atau kadang uang, dan sebagai anak, kita mungkin merasa terbebani atau jengkel.

Apakah perasaan ini wajar? penting untuk memahami bahwa membantu orang tua adalah tanggung jawab dan bentuk bakti yang sangat dihargai dalam Islam.

KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang akrab disapa Buya Yahya, memberikan nasihat berharga tentang pentingnya bersyukur saat berbakti kepada orang tua.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyoroti sikap yang sering kali muncul ketika orang tua meminta bantuan finansial dari anak-anaknya.

"Jika ibu meminta uang dan kita punya, lalu ibu minta lagi, dan kita masih punya, seharusnya kita tidak merasa keberatan," ujar Buya Yahya dikutip laman YouTube kanal @Istiqomah41.

Selengkapnya baca di sini


3. Mukjizat Nabi Musa Dahsyat tapi Gus Baha akan Pilih Nabi Muhammad jadi Ketua, Kenapa?

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (TikTok)

Ulama cerdas KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan pandangan yang mendalam mengenai pilihan antara Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS jika harus memilih seorang ketua.

Ia mengungkapkan bahwa dalam konteks ini, Gus Baha akan memilih Nabi Muhammad SAW sebagai ketua karena kepemimpinan dan pengaruhnya yang luas dalam membangun fondasi iman yang kokoh bagi umat manusia.

Menurut dia, Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang membawa ajaran yang universal, mencakup segala aspek kehidupan dari langit hingga bumi.

Ia menekankan bahwa sarana iman yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tidak hanya terbatas pada mukjizat-mukjizat yang beliau tunjukkan, tetapi juga dalam pengajaran dan contoh kehidupan sehari-hari yang beliau tampilkan kepada umat manusia.

"Sarana iman yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW sangat luas dan mencakup segala yang ada di alam semesta ini sebagai bukti dari kekuatan dan kudrat Allah SWT yang tidak terbatas," ujar KH Ahmad Bahauddin Nursalim, dikutip dari laman Youtube kanal @menikmatihalal.

Selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya