Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam tak bergerak pada perdagangan Minggu ini. Harga emas Antam hari ini masih mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Pada hari ini Minggu (14/7/2024), harga emas Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 1.400.000 per gram. Ini adalah rekor termahal harga emas antam.
Advertisement
Kemarin, harga emas Antam dipatok di level Rp 1.399.000 per gram.
Sedangkan harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback naik yaitu Rp 1.000. Harga buyback emas Antam hari ini dipatok Rp 1.266.000.
Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.266.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 07.53 WIB, harga emas Antam sebagian masih ada.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 750.000
- Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.400.000
- Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.740.000
- Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.085.000
- Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.775.000
- Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.495.000
- Harga emas Antam 25 gram: Rp 33.612.000
- Harga emas Antam 50 gram : Rp 67.145.000
- Harga emas Antam 100 gram: Rp 134.212.000
- Harga emas Antam 250 gram: Rp 335.265.000
- Harga emas Antam 500 gram: Rp 670.320.000
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.340.600.000.
Usai Cetak Rekor Termahal, Harga Emas Bertahan di Level USD 2.400
Sebelumnya, Harga emas mampu bertahan di atas level USD 2.400 per ounce pada perdagangan di hari Jumat. Harga emas menuju kenaikan pekan ketiga berturut-turut.
Kenaikan harga emas dunia ini terjadi karena investor semakin yakin bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) berada di jalur yang tepat untuk segera menurunkan suku bunga acuan.
Mengutip CNBC, Sabtu (13/7/2024), harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 2.411,58 per ounce pada pukul 16.35 Eastern Time (ET).
Sedangkan harga emas batangan naik hampir 1% untuk minggu ini. Emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 2.416,7 per ounce.
Harga emas menguat ke level tertinggi sejak 22 Mei pada perdagangan Kamis setelah penurunan harga konsumen AS yang tidak terduga.
Data tersebut memperkuat pandangan bahwa tren disinflasi telah kembali terjadi dan meningkatkan harapan penurunan suku bunga oleh The Fed.
“Kami melihat adanya tekanan aksi ambil untung, kemunduran korektif rutin setelah kenaikan yang solid. Laporan indeks harga produsen hari ini lebih panas dari perkiraan dan menambah tekanan jual,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
“Namun, jika dilihat dari reaksi pasar saham dan pasar obligasi, angka PPI hari ini tidak terlalu memitigasi laporan inflasi yang lebih dingin yang kita lihat pada hari Kamis. Jadi kemungkinannya besar untuk penurunan suku bunga tahun ini, mungkin pada awal bulan September.” tambah dia.
Harga produsen AS meningkat secara moderat pada Juni, yang semakin menegaskan bahwa inflasi telah melanjutkan tren penurunannya dan memperkuat alasan penurunan suku bunga pada September.
Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 96% pada September. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Advertisement
Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal
harga emas melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta) hingga menembus level USD 2.400 per ons. Harga emas dunia melonjak setelah data menunjukkan harga konsumen Amerika Serikat (AS) secara tak terduga turun bulan lalu, meningkatkan prediksi untuk penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Dikutip dari CNBC, Jumat (12/7/2024), harga emas di pasat spot naik 1,8% menjadi USD 2.414,40 per ons, tertinggi sejak 22 Mei. Sedangkan harga emas berjangka AS naik sekitar 1,6% menjadi USD 2.418,70.
“Harga emas melonjak di atas USD 2.400 karena angka CPI yang bersahabat hampir memperkuat pemangkasan suku bunga pada bulan September. Para pegiat emas kemungkinan akan mencapai titik tertinggi baru minggu depan,” kata Pedagang Logam independen di New York Tai Wong.
Harga emas di pasar spot mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 per ons pada tanggal 20 Mei.
Harga konsumen AS turun secara tak terduga dan kenaikan tahunan tersebut merupakan yang terkecil dalam setahun, memperkuat pandangan bahwa tren deflasi kembali pada jalurnya dan membawa The Fed selangkah lebih dekat untuk memangkas suku bunga.
Harga suku bunga berjangka mencerminkan sekitar 85% kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan Fed bulan September, dibandingkan dengan sekitar 70% kemungkinan yang terlihat sebelum data tersebut.
Daya Tarik Emas
Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung bersinar ketika suku bunga turun.
Menyusul data inflasi AS, dolar anjlok ke level terendah dalam lebih dari satu bulan, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun ke level terendah empat bulan.
Ketua Fed Jerome Powell, selama dua hari memberikan komentarnya di hadapan komite Senat dan DPR yang mengawasi bank sentral, mengindikasikan Fed semakin dekat dengan keputusan penurunan suku bunga.
“Mengingat keseluruhan lintasan kebijakan moneter dan permintaan emas, saya pikir kenaikan harga emas belum berakhir,” kata Zain Vawda, Analis Pasar di MarketPulse by OANDA.
Selain harga emas, harga perak di pasar spot naik sekitar 2,1% menjadi USD 31,44 per ons, tertinggi sejak 31 Mei. Harga Platinum naik 1,% menjadi USD 1.016,80 dan harga paladium naik hampir 1% menjadi USD 993,75.
Advertisement