Liputan6.com, New York - Kejadian mengerikan terjadi di langit Syracuse, New York, AS ketika dua pesawat hampir bertabrakan di udara pada Senin (14/7/2024) sore.
Kedua pesawat yang terlibat membawa total 159 orang. 80 orang berada di Delta Air Lines penerbangan 5421, dioperasikan oleh Endeavour Air, sementara 79 orang berada di pesawat American Airlines penerbangan 5511, dioperasikan oleh American Eagle.
Advertisement
Insiden ini sedang diselidiki oleh Federal Aviation Administration (FAA), namun kejadian nyaris celaka tersebut sepertinya disebabkan oleh kesalahan kontrol lalu lintas udara. Komunikasi antara pengatur lalu lintas udara dan pilot pesawat menunjukkan bahwa penerbangan American Airlines diizinkan untuk mendarat di landasan pacu 28 pada saat yang sama dengan penerbangan Delta diizinkan untuk lepas landas dari landasan yang sama.
Kesalahan ini sepertinya pertama kali diketahui oleh pilot American Airlines, yang bertanya: “Tunggu, siapa yang diizinkan lepas landas pada tanggal 28?”
Pengendali lalu lintas udara kemudian memerintahkan penerbangan American untuk “terbang ke angkasa” dan “berputar” untuk menghindari penerbangan Delta lepas landas.
CBS News yang dikutip Minggu (14/7/2024) melaporkan momen mendebarkan itu bahwa pada jarak terdekatnya, kedua pesawat hanya berjarak 725 kaki, atau 220 meter, satu sama lain, dengan pesawat American Airlines terbang tepat di atas pesawat Delta.
Penerbangan American kemudian membelok ke samping sehingga tidak lagi berada di jalur yang sama dengan pesawat Delta. Ini mungkin momen yang terekam oleh kamera dasbor polisi Syracuse. Dari kejauhan, sepertinya pesawat-pesawat itu akan saling bertabrakan.
FAA sedang menyelidiki peristiwa yang menyebabkan kesalahan yang hampir fatal di Bandara Internasional Syracuse Hancock.
Delta Airlines menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan “otoritas penerbangan seperti yang selalu kami lakukan dalam komitmen bersama terhadap keselamatan di atas segalanya.”
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bersenggolan di Bandara New Chitose Jepang, Salah Satu Sayap Rusak
Insiden melibatkan pesawat pernah terjadi di sebuah bandara Jepang. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka akibat peristiwa tersebut.
"Sebuah pesawat penumpang Korean Air bersenggolan dengan pesawat Cathay Pacific di sebuah bandara di Jepang tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata pihak berwenang pada Selasa 16 Januari 2024 seperti dikutip dari Yonhap News Rabu ((17/1/2024).
Sebuah mobil derek yang menarik pesawat Korean Air dengan 276 penumpang dan 13 awak pesawat tergelincir di landasan yang tertutup salju, sehingga menyebabkan pesawat tersebut menyenggol pesawat Cathay Pacific sekitar pukul 17.35. di Bandara New Chitose di Hokkaido, menurut maskapai penerbangan.
Insiden tersebut menyebabkan sayap kiri pesawat memotong sayap kanan Cathay Pacific, yang menurut pihak berwenang sedang tidak membawa penumpang.
Tidak ada korban luka atau kebakaran yang dilaporkan di salah satu pesawat.
Korean Air, maskapai penerbangan dengan layanan penuh terkemuka di Korea Selatan, mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan otoritas bandara setempat mengenai cara menyediakan penerbangan alternatif bagi para penumpang yang terdampar.
Penerbangan alternatif, yang meninggalkan Bandara Internasional Incheon, sebelah barat Seoul, Selasa 16 Januari malam, dijadwalkan lepas landas dari bandara Jepang pada Rabu pukul 01.00 dan tiba di Incheon sekitar tiga jam kemudian, kata Korean Air.
Korean Air menyatakan penyesalannya telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang akibat insiden yang menyalahkan pihak ground handling bandara di Jepang itu.
Tak satu pun dari 276 penumpang dan 13 awak pesawat KAL (Korean Air Lines) terluka, dan tidak ada kebakaran atau kebocoran bahan bakar yang terdeteksi, kata pemadam kebakaran New Chitose.
Pihak KAL mengatakan pesawat pengganti tiba di New Chitose Selasa *16/1) malam untuk menjemput penumpang.
Televisi publik NHK menayangkan ujung sayap kiri pesawat Korean Air yang rusak. "Penerbangan Cathay 584 diparkir setelah tiba dari Hong Kong," kata NHK.
Pejabat penerbangan sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu.
Pejabat perhubungan juga masih menyelidiki penyebab tabrakan maut Bandara Haneda tersebut, dengan fokus pada komunikasi antara pengatur lalu lintas udara dan kedua pesawat tersebut.
Advertisement
Tabrakan Pesawat Japan Airlines (JAL) dan Pesawat Penjaga Pantai
Insiden itu terjadi hanya dua minggu setelah tabrakan antara pesawat Japan Airlines dan pesawat penjaga pantai di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, yang menyebabkan pesawat penumpang terbakar. Penumpang harus melarikan diri menggunakan perosotan darurat sebelum pesawat yang lebih besar musnah dilalap api. Lima dari enam awak pesawat yang lebih kecil tewas.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Kota Chitose pada hari Selasa (16/10), mengutip Associated Press (AP), pesawat Korean Air baru saja mulai bergerak menjauh dari tempat parkirnya menuju landasan pacu untuk lepas landas ketika sayap kirinya bersentuhan dengan penstabil vertikal pesawat Cathay Pacific kosong yang diparkir di sebelahnya.
Pihak KAL (Korean Air Lines) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Penerbangan 766 miliknya, sebuah Airbus A330-300, yang dijadwalkan terbang ke bandara Incheon Seoul, bersentuhan dengan pesawat Cathay "saat terjadi pushback" ketika "kendaraan ground handler" pihak ketiga tergelincir karena salju lebat."
Maskapai ini mengatakan pihaknya bekerja sama dengan semua otoritas terkait dalam kasus ini.