Liputan6.com, Harrisburg - Seorang saksi mata yang hadir dalam kampanye Donald Trump di Pennsylvania bernama Greg mengatakan kepada BBC bahwa melihat seorang pria di atas atap bangunan yang lokasinya beberapa ratus meter dari lokasi.
"Kami melihat pria itu memanjat naik ke atap gedung di samping kami. 15 meter jauhnya dari kami," kata Greg, dikutip dari BBC, Minggu (14/7/2024).
Advertisement
"Dia membawa senapan, kami dapat melihatnya dengan jelas membawa senapan."
Greg juga mengatakan bahwa ia sempat menunjuk keberadaan pria itu ke polisi.
"Tiba-tiba, saya berpikir mengapa Donald Trump masih berbicara? Mengapa tidak ada yang menariknya keluar panggung?" katanya.
"Saya berdiri di sana sambil menunjuk keberadaan pelaku. Tiba-tiba, lima kali tembakan terdengar."
Menurut pihak berwajib, pelaku melepaskan tembakan dari jarak ratusan meter dengan senapan jenis AR.
Pihak berwajib juga menduga bahwa pelaku ada penembak jitu atau sniper.
Jaksa Wilayah Butler County Richard Goldinger mengatakan bahwa ia diberitahu oleh kepala detektifnya terkait ciri-ciri pelaku penambakan.
"Untuk melakukan itu diperlukan senapan dan jaraknya ratusan meter," kata Goldinger.
Joe Biden Bersyukur Donald Trump Selamat dari Insiden Penembakan di Pennsylvania
Presiden Amerika Serikat Joe Biden merilis pernyataan usai penembakan Donald Trump saat melakukan kampanye di Pennsylvania.
Ia mengatakan bahwa ia bersyukur mendengar kabar bahwa Trump baik-baik saja, dikutip dari BBC.
"Saya telah diberi tahu tentang insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania. Saya bersyukur mendengar bahwa ia dalam kondisi aman dan baik-baik saja," kata Joe Biden.
"Saya berdoa untuknya dan keluarganya serta semua orang yang hadir di rapat kampanye itu, sambil menunggu informasi lebih lanjut. Jill dan saya berterima kasih kepada Secret Service karena telah menyelamatkannya."
"Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini di Amerika Serikat. Kita harus bersatu sebagai satu bangsa untuk mengutuknya."
Joe Biden juga mengatakan bahwa ia berharap dapat berbicara dengan Donald Trump nanti malam, seraya menambahkan bahwa ia telah diberi pengarahan menyeluruh tentang apa yang terjadi.
"Saya telah mencoba menghubungi Donald Trump. Kini ia masih bersama dokternya," kata Joe Biden.
"Kita tidak dapat membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak dapat memaafkan insiden ini," tambahnya.
Advertisement
Kondisi Donald Trump Usai Insiden Penembakan, Tim Kampanye: Ia Baik-baik Saja
Tim kampanye Donald Trump mengonfirmasi bahwa presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut dalam kondisi baik-baik saja usai insiden penembakan.
"Donald Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas tanggap darurat atas tindakan cepat selama perbuatan keji ini," kata juru bicara Tim Kampanye Steven Cheung dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC.
"Ia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Keterangan lebih lanjut akan menyusul."
Banyak politisi dari partai Republik, termasuk senator Tennessee Marsha Blackburn, senator Kansas Roger Marshall, Guy Reschenthaler, dan Tim Burchett menyampaikan doa terbaik untuk Trump di aplikasi X (dulunya Twitter).
"Saya berdoa untuk Presiden Trump. Saya harap semua orang akan sama seperti saya," kata mantan Ketua DPR Kevin McCarthy, seorang Republikan dari California.
"Tuhan memberkati Presiden Trump dan keluarganya," tulis Andy Biggs, seorang anggota kongres dari Arizona.
"Mohon doakan Presiden Trump, keluarganya, dan semua orang yang sudah hadir di Pennsylvania," tulis Elise Stefanik, ketua konferensi DPR dari New York usai insiden penembakan Donald Trump.
2 Orang Tewas dalam Insiden Penembakan Donald Trump, Termasuk Pelaku
Dua orang tewas dalam kampanye Donald Trump di Pennsylvania, termasuk pelaku yang melepaskan tembakan ke arah mantan presiden tersebut.
Dikutip dari laman ABC News, Trump terlihat berlumuran darah di wajahnya, dan dievakuasi dari panggung ke tempat yang aman.
Associated Press melaporkan bahwa penembak tidak berada di dalam lokasi kampanye umum tersebut.
Reporter ABC Mark Willacy melaporkan sistem keamanan yang ada di lokasi acara.
"Saya tidak melihat senjata yang digunakan oleh pendukung dalam kampanye."
"Yang saya lihat hanya senjata yang dimiliki anggota kepolisian Amerika Serikat. Apa yang saya lihat saat di kampanye sangat ketat."
Advertisement