Liputan6.com, Jakarta FBI (Federal Bureau of Investigation) mengungkap identitas pria yang diduga menembak mantan Presiden AS Donald Trump sebagai Thomas Matthew Crooks. Menurut pernyataan mereka, pria tersebut berusia 20 tahun dan berasal dari Bethel Park, Pennsylvania.
Seorang penegak hukum mengatakan kepada mitra AS BBC, CBS News, bahwa Crooks menggunakan senapan menembak dari bangunan yang tinggi beberapa ratus meter di luar tempat acara di Pennsylvania.
Advertisement
Agen Khusus Kevin Rojek mengonfirmasi bahwa penembakan ini sebagai upaya pembunuhan. Namun, agen mengatakan kepada wartawan di Butler bahwa mereka belum menentukan motif dari upaya pembunuhan tersebut.
Saat kejadian, tersangka disebut tidak membawa identitas dan penyidik menggunakan DNA untuk mengidentifikasi tersangka secara resmi.
Masih dikutip dari BBC, Minggu (14/7/2024) Trump ditembak saat menghadiri sebuah rapat umum. Sesaat setelah terjadi penembakan, agen Secret Service langsung bergegas melindungi sang mantan presiden. Trump dengan cepat dibawa ke dalam kendaraannya.
Trump Pulang ke Rumah
Kabar terbaru menyebutkan bahwa sang politikus telah kembali ke rumahnya di New Jersey. Dalam sebuah posting di jejaring sosial Truth Social miliknya, Trump mengatakan bahwa sebuah peluru telah menembus bagian atas telinga kanannya.
Sebelumnya, juru bicaranya mengatakan bahwa Trump sedang menerima perawatan di sebuah pusat medis setempat.
Advertisement
Tersangka Ditembak Mati
"Saya langsung tahu bahwa ada sesuatu yang salah ketika saya mendengar suara desingan, tembakan, dan segera merasakan peluru merobek kulit. Banyak darah yang keluar, jadi saya menyadari apa yang sedang terjadi," tulis Trump.
Lebih lanjut, Anthony Guglielmi selaku juru bicara agen, mengatakan bahwa tersangka telah ditembak mati di tempat kejadian oleh petugas Secret Service AS. Dia juga mengatakan bahwa seorang penonton tewas dalam penembakan itu dan dua lainnya menderita luka parah. Terungkap ketiga korban adalah laki-laki.