Ketua Komisi I DPR Kutuk Penembakan Donald Trump: Kita Harus Berani Lawan Kekerasan

Meutya menegaskan, kejadian ini menjadi momen untuk mengingatkan semua pihak terus menghormati sistem demokrasi dan adanya perbedaan pendapat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 14 Jul 2024, 20:00 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat menggelar konferensi pers mengenai permasalahan Israel di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Komisi I DPR menyampaikan sikapnya terkait rencana aneksasi Israel terhadap wilayah Tepi Barat, Palestina mulai 1 Juli 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi I DPR RI mengecam penembakan terhadap Donald Trump saat melakukan kampanye sebagai calon presiden di Butler, Pennsylvania.

"Saya mengecam dan mengutuk keras kejadian penembakan mantan presiden as serta calon presiden as dari partai republik, Donald Trump,” kata Ketua Komisi I Meutya Hafid dalam keterangannya, Minggu (14/7/2024).

Menurut Meutya, kekerasan politik dalam bentuk apapun tidak memiliki tempat di masyarakat. “Kita harus berani melawan segala bentuk kekerasan yang mengancam demokrasi,” kata dia.

Meutya menegaskan, kejadian ini menjadi momen untuk mengingatkan semua pihak terus menghormati sistem demokrasi dan adanya perbedaan pendapat.

“Kami turut berbelasungkawa dan menyampaikan rasa duka mendalam terhadap para korban, dan berharap Donald Trump serta korban lainnya segera pulih,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai penembakan terhadap Donald Trump saat melakukan kampanye sebagai calon presiden di Butler, Pennsylvania. Jokowi mengaku terkejut dan sedih.

"Saya terkejut dan sedih atas kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Donald Trump hari ini," tulis Jokowi di akun X nya, Minggu (14/7/2024).

Kepala negara ini menegaskan bahwa kekerasan tidak dibenarkan dalam kehidupan demokrasi di seluruh dunia.

"Segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan di dalam kehidupan berdemokrasi di seluruh dunia," ujarnya.

Mantan Gubernur Jakarta ini mendoakan kesembuhan bagi Donald Trump dan para korban pasca insiden penembakan.

"Doa saya bagi kesembuhannya dan semua orang yang menjadi korban pada insiden ini," kata Jokowi.


Donald Trump Ditembak Saat Kampanye Pilpres AS

Insiden ini terjadi saat Trump menyampaikan pidato pertamanya di hadapan para pendukungnya. (AP Photo/Evan Vucci)

Diketahui, Mantan Presiden Donald Trump dilarikan ke luar panggung setelah ditembak pada saat kampanye Pilpres AS di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (13/7/2024).

Secret Service seperti dilansir CBS News, Minggu (14/7) menuturkan bahwa Trump sekarang aman dan tim kampanyenya mengatakan dia sedang diperiksa di rumah sakit setempat.

Jaksa wilayah Butler County mengonfirmasi kepada KDKA-TV CBS Pittsburgh bahwa dua orang tewas dalam peristiwa ini, yakni pria bersenjata dan seorang penonton. Dua sumber penegak hukum mengonfirmasi kepada CBS News bahwa pria bersenjata itu adalah laki-laki, namun identitasnya belum dirilis.

Para wartawan melaporkan mendengar banyak tembakan, sementara Secret Service bergegas ke panggung. Video yang diambil oleh CBS News menunjukkan Trump menyentuh telinganya dan kemudian berjongkok di tanah. Foto-foto yang beredar memperlihatkan bagian telinganya berdarah.

Trump lantas dibawa pergi dengan iring-iringan mobil. Dia mengangkat tinju saat masuk ke dalam mobil SUV yang membawanya pergi.

"Secret Service telah menerapkan langkah-langkah perlindungan dan mantan presiden aman," kata juru bicara Secret Service Anthony Guglielmi. "Ini sekarang merupakan penyelidikan aktif Secret Service dan informasi lebih lanjut akan dirilis jika tersedia."


Tidak Ada Ancaman Lebih Lanjut

Tim kampanye Trump dalam pernyataannya menyebutkan, "Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini. Dia baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat. Rincian lebih lanjut akan menyusul."

Dua sumber penegak hukum mengungkapkan kepada CBS News bahwa tidak ada lagi ancaman.

 

Infografis Donald Trump Hadapi 34 Dakwaan Kejahatan. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya