Kronologi 3 Warga Tasikmalaya Tewas Akibat Menenggak Miras Oplosan

Itu baru wawancara dan hasil pemeriksaan fisik saja, oleh karena kita belum memiliki alat untuk membuktikan kadar/keberadaan kandungan alkohol dalam darah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Jul 2024, 22:00 WIB
Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana tengah meminta keterangan sejumlah warga dalam kasus kematian beberapa warga yang diduga akibat minuman keras (Miras) oplosan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Tiga warga Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia akibat minuman keras (Miras) oplosan Minggu (14/7/24). Dua korban berasal dari Desa Cimanggu Kecamatan Puspahiang dan seorang lainnya berasal dari Desa Pasirsalam Kecamatan Mangunreja.

Sementara dua orang lain dilaporkan kritis masih menjalani perawatan di layanan medis. Total lima warga Tasik di dua kecamatan itu, menjadi korban akibat miras oplosan dengan kategori berbeda.

Kapolsek Puspahiang Iptu Dedi Haryana mengatakan, informasi meninggalnya korban akibat miras oplosan berasal dari laporan warga, hingga akhirnya petugas melakukan pengecekan lapangan.

“Informasi yang kami terima demikian tiga orang meninggal. Kami pastikan apakah di Cimanggu atau masuk Pasir salam,” ujarnya, Ahad (14/7/2024).

Petugas belum memastikan apakah seluruh korban di dua kecamatan itu akibat miras oplosan yang dikonsumsi bersamaan atau terpisah. “Laporannya ada lima orang korban, dua lagi masih jalani penanganan medis,” papar dia.

Sebelumnya dua korban warga Desa Cimanggu yakni A dan MG sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah SMC Kabupaten Tasikmalaya, sementara satu korban lainnya menjalani layanan medis di luar.

“Betul ada kasus terduga keracunan alkohol, dua yang sempat ditangani RSUD SMC meninggal dunia," kata Kasi pelayanan medik RSUD SMC dr. Sudaryan menambahkan.

Penanganan kedua korban tidak bersamaan, hanya berselang satu hari dengan kondisi yang hampir sama yakni mengalami penurunan kesadaran, kemudian mengalami henti jantung hingga berujung kematian.

“Sempat ditangani namun nyawanya tidak tertolong,” kata dia.

Berdasarkan keterangan salah seorang rekan korban, diketahui keduanya mengonsumsi miras oplosan dengan bahan utama minuman beralkohol 70 persen plus minuman berenergi serbuk.

“Itu baru wawancara dan hasil pemeriksaan fisik saja, oleh karena kita belum memiliki alat untuk membuktikan kadar/keberadaan kandungan alkohol dalam darah,” kata dia.

Saat ini anggota Satreskrim dan Satnarkoba Polres Tasikmalaya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk membuka misteri kematian miras oplosan berujung maut itu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya