Pendakian ke Kawah Ijen Ditutup hingga Waktu Tak Ditentukan Usai Status Naik Jadi Waspada

Liputan6.com, Banyuwangi - Para wisatawan yang ingin mendaki gunung Ijen untuk sementara harus menunda niatnya. Pihak mengelolah memutuskan untuk menutup aktifitas pendakian gunung yang berada di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso tersebut.

Penutupan itu dilakukan seiring unda peningkatan status aktivitas Gunung Ijen dari Level I normal menjadi Level II waspada. Penutupan itu dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan penutupan tersebut tertuang dalam surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal, Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Penutupan pendakian itu merujuk pada surat bernomor SE.1289/K2/BIDTEK.1/KSA/7/2024 yang ditandatangani oleh Kepala Balai BKSDA, Nur Patria Kurniawan, pada Jumat 12 Juli 2024

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan mengatakan, peningkatan status ini berlaku sejak 12 Juli 2024 pukul 22.00 WIB. Rekomendasi ini didasarkan pada pengamatan dan analisis potensi ancaman bahaya terkini

Dalam periode pengamatan pada 12 Juli 2024 pukul 00.00-24.00 WIB PPGA Ijen mencatat adanya tujuh kali gempa embusan dengan amplitudo 15-46 mm dan durasi 19-78 detik.

Selain itu, terjadi tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 11-31 mm, S-P29-53 detik /dan durasi 126-143 detik. Gempa Tremor menerus (microtremor) juga teramati dengan amplitudo 0.5-46 mm atau dominan 15 mm.

"Secara visual Gunung Ijen terlihat jelas. Asap kawah Ijen bertekanan lemah termatai berwarna putih dengan intensitas rilis dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah," tambahnya.