Liputan6.com, Jakarta - Fishball noodle atau mi bakso ikan termasuk salah satu menu yang pasti ada di kopitiam Singapura. Untuk baksonya, menu khas warga lokal Singapura ini dibuat dari ikan ekor kuning.
Tak perlu jauh-jauh ke Singapura, Anda kini bisa mencicipinya di Jakarta karena menu ini dibawa oleh Douglas Ng melalui kolaborasi dengan GF Culinary. Douglas Ng yang membuat menu fishball noddle dari resep rahasia sang nenek, telah menerima penghargaan Michelin Bib Gourmand.
Advertisement
Menurut penuturan Douglas Ng kepada Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 13 Juli 2024, bakso ikan buatannya dibuat dari 100 persen ikan ekor kuning tanpa campuran tepung dan pengawet. "Ini tentang teknik pembuatannya (hingga menjadi bentuk bakso)," sebut Douglas saat ditemui di pembukaan restorannya, Little Red Dot, di Central Park Mall, Jakarta Barat, sambil menirukan bagaimana ia memadatkan daging ikan tersebut agar jadi bakso ikan dengan cita rasa asli.
Nama ‘Little Red Dot’ sendiri, terinspirasi dari julukan kebanggaan yang ditujukan untuk negara Singapura oleh masyarakatnya. "Little Red Dot adalah impian saya untuk membawa rasa autentik Singapura ke Indonesia dan ingin mengajak pecinta kuliner untuk menyantap cita rasa khas Singapura," sambung Douglas.
Meski berasal dari Singapura, namun semua makanan yang disajikan no pork, no lard, dan no alcohol serta menawarkan berbagai pilihan menu andalan. Namun yang menjadi signature dishes di sini adalah grandma's signature noodle, sebuah hidangan mi berpadu bakso ikan dan dumpling ikan yang tampak sederhana namun lezat.
Menu Unggulan di Little Red Dot
Saat Liputan6.com mencobanya, grandma's signature noodle ini menawarkan kombinasi rasa gurih, tekstur kenyal, dan kesegaran bahan bakunya. Mi-nya bisa dipilih sesuai selera, seperti; mee pok yang autentik, mee kia yang teksturnya lebih tipis, bihun, serta kwetiaw.
Sajian ini hadir bersama fishball, fishcake, fish dumpling, dan crispy fish fries. Hidangan grandma's signature noodle ini diklaim selalu disajikan segar setiap hari.
Selanjutnya menu yang direkomendasikan adalah yong tau foo, makanan khas Singapura ini hadir dengan gaya masakan autentik Hakka. Saat Anda mencobanya, yang menawarkan berbagai rasa dan tekstur dalam satu piring dengan pilihan saus yang unik.
Kombinasi tahu yang kenyal, sayuran yang segar, dan bakso daging yang gurih menjadikannya pilihan yang lezat dan menyehatkan," sebut Douglas.
Kemudian jika bicara Singapura, maka orang juga akan teringat dengan menu nasi ayam hainan. Nah, di Little Red Dot terdapat menu Hainanese golden curry rice.
Advertisement
Variasi Cheong Fun yang Patut Dicoba
Hainanese golden curry rice menggabungkan kekayaan rasa kari dengan elemen-elemen tradisional dari masakan Hainanese. Rasa gurih, pedas ringan, dan aroma rempah yang khas menjadikannya pilihan untuk pecinta masakan kari dan Hainanese.
Selain jajaran menu andalan, beberapa menu favorit dari makanan pembuka hingga penutup juga wajib di coba, diantaranya carrot cake, cheong fun, grandma’s sweet memory soup, sampai iced bird’s nest jelly. Untuk carrot cake, menu ini bukan seperti yang biasanya berupa kue berbahan wortel yang menjadi makanan penutup.
Carrot cake di Little Red Dot merupakan menu yang dibuat dari telur, sayuran lobak, dan ebi yang dimasak bersama racikan bumbu ala Singapura. Pilihan untuk menu ini ada white carrot cake yang cita rasanya lebih ringan dan black carrot cake yang cenderung lebih berbumbu.
Untuk menu cheong fun yang merupakan alkulturasi makanan Tiongkok, hadir dalam beragam variasi isian. Anda bisa memilih cheong fun plain, cheong fun dengan telur dan daun kucai, cheong fun dengan crispy cakwe, cheong fun dengan isian udang hingga cheong fun dengan ayam char siew.
Penasaran ingin mencoba berbagai menu di Little Red Dot? Harga makanannya terbilang masih terjangkau di kantong, yakni mulai Rp22.000 hingga Rp65.000.
Alasan Membuka Restoran di Indonesia
"Saya suka Indonesia," ungkap Douglas memberi alasan mengapa ia ingin mengembangkan bisnis kulinernya di Indonesia.
Selain itu menurutnya, bahan-bahan untuk membuat menu autentik dari resep rahasia neneknya juga cukup mudah didapat di Indonesia. Salah satunya ikan ekor kuning yang biasanya di negeri asalnya pun, kebanyakan restoran mendapatkannya dengan mengimpor.
Douglas juga menyebut bahwa di Singapura sendiri untuk membuat bakso ikan yang autentik dengan bahan 100 persen ikan ekor kuning sangatlah jarang. Hal ini terkait dengan tingginya biaya untuk membuat menu tersebut benar-benar autentik di negaranya sendiri.
Sementara bahan tersebut di Indonesia terbilang melimpah, sehingga tak ada kesulitan baginya untuk menyajikan cita rasa autentik dari resep rahasia neneknya. Di Singapura, Douglas mempopulerkan menu bakso ikan neneknya dengan nama restoran berbeda dengan yang baru dibuatnya, hasil kolaborasi dengan GF Culinary.
Advertisement