Liputan6.com, Jakarta - Ledakan bintang adalah fenomena alam semesta yang memukau dan penuh dengan misteri. Fenomena ini terjadi ketika bintang mencapai akhir hidupnya.
Beberapa jenis bintang akan mengalami ledakan yang spektakuler, meninggalkan jejak yang dapat diamati oleh astronom dari seluruh dunia. Tiga jenis ledakan bintang yang paling dikenal adalah Nova, Supernova, dan Hypernova.
Meskipun sama-sama ledakan bintang, ketiga fenomena ini memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut perbedaan ledakan nova, supernova dan hypernova.
Baca Juga
Advertisement
Nova memiliki arti "baru" dalam bahasa Latin. Ledakan bintang jenis ini adalah ledakan termonuklir yang terjadi pada permukaan bintang katai putih.
Melansir laman Space pada Senin (15/07/2024), bintang katai putih adalah sisa-sisa bintang yang telah mati dan menyusut menjadi sangat kecil. Ledakan nova terjadi ketika hidrogen dari bintang pendamping katai putih ditarik dan diakumulasikan di permukaannya.
Proses fusi nuklir yang tidak terkendali kemudian terjadi, menghasilkan ledakan terang yang dapat mencapai kecerahan beberapa juta kali lipat dari kecerahan bintang katai putih itu sendiri. Namun, ledakan nova tidak menghancurkan bintang katai putih sepenuhnya.
Setelah beberapa minggu atau bulan, cahayanya memudar dan bintang kembali ke keadaan semula. Nova dapat terjadi berulang kali pada bintang katai putih yang sama selama jutaan tahun.
Sementara itu Supernova adalah ledakan paling besar yang pernah dilihat dan dicatat oleh manusia. Dikutip dari laman NASA pada (15/07/2024), Supernova adalah ledakan dari suatu bintang yang sangat besar dan tampak terang.
Supernova
Fenomena supernova adalah akhir kehidupan suatu bintang yang ditandai dengan ledakan yang terjadi saat bintang masif mati. Hal ini memancarkan banyak energi yang dipancarkan saat supernova terjadi dalam beberapa detik saja dapat menyamai pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan hingga miliaran tahun.
Supernova yang terjadi bisa melebihi kecerahan seluruh galaksi dan memancarkan lebih banyak energi daripada yang akan dilakukan oleh matahari kita sepanjang umurnya. Supernova juga merupakan sumber utama unsur-unsur berat di alam semesta.
Ada banyak jenis supernova yang berbeda, tapi secara garis besar, supernova dapat dipisahkan menjadi dua jenis utama, yakni pelarian termonuklir atau keruntuhan inti. Supernova memiliki jenis supernova yang berbeda, namun secara garis besar, supernova dapat dipisahkan menjadi dua jenis utama, yaitu pelarian termonuklir atau keruntuhan inti.
Supernova tipe pertama terjadi pada bintang masif yang masih memiliki hidrogen di atmosfernya. Ledakan ini menghasilkan cincin terang yang mengembang dari bintang yang meledak.
Sementara supernova kedua terjadi pada bintang katai putih atau bintang masif yang telah kehilangan sebagian besar hidrogennya. Ledakan ini tidak menghasilkan cincin terang, tetapi malah mengeluarkan semburan gas berkecepatan tinggi.
Jenis supernova pertama terjadi dalam sistem biner, sedangkan jenis supernova kedua terjadi pada bintang yang massanya 8 kali massa matahari atau lebih massif dari matahari.
Supernova menandai akhir dari kehidupan bintang masif dan meninggalkan sisa-sisa berupa bintang neutron atau lubang hitam. Tipe ledakan bintang yang terakhir adalah hypernova.
Advertisement
Hypernova
Hypernova adalah ledakan supernova paling kuat di alam semesta, 10 hingga 100 kali lebih terang dari supernova. Dikutip dari laman Live Science pada Senin (15/07/2024) hypernova atau disebut collapsar adalah supernova yang sangat energi yang dihasilkan dari keruntuhan bintang untuk menghasilkan lebih banyak energi dan cahaya. Energi yang dihasilkan hypernova cukup untuk melenyapkan matahari kita 100.000 lipat, atau energi yang cukup untuk memasok konsumsi energi dunia kita saat ini untuk miliar, miliar, miliar tahun ke depan.
Para ilmuwan memperkirakan hypernova terjadi pada beberapa skenario, seperti ledakan bintang dengan massa yang besar. Bintang-bintang ini memiliki inti yang sangat besar dan runtuh dengan kekuatan yang luar biasa, menghasilkan ledakan hypernova.
Penjelasan lain menyatakan hypernova terjadi ketika salah satu bintang dalam bintang ganda bertabrakan dan bergabung dengan bintang pasangannya. Menariknya, hypernova menghasilkan sejumlah besar elemen berat, seperti emas dan platinum, yang kemudian tersebar di seluruh galaksi.
Ledakan ini juga dapat memicu pembentukan bintang dan galaksi baru.
(Tifani)