Jangan Kelewatan, Cuma Ada Satu Emiten Cum Dividen Pekan Ini 15-19 Juli 2024

Berikut jadwal pembagian dividen emiten PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Jul 2024, 12:43 WIB
Mengawali pekan ini, terdapat satu emiten yang memasuki periode cum dividen, yakni PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, terdapat satu emiten yang memasuki periode cum dividen, yakni PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk (AMIN). Agar tak ketinggalan dividen AMIN, investor sebaiknya memperhatikan tanggal-tanggal penting saat pembagian dividen agar bisa raih imbal hasil yang maksimal.

Tanggal-tanggal penting itu antara lain cum date, ex date, recording date, dan payment date. Cum date, yakni tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan ingin mencatatkan diri sebagai pemegang hak untuk mendapatkan dividen dari emiten tersebut. Ex date, yaitu tanggal setelah cum date.

Bila investor melakukan pembelian saham pada tanggal ini, investor tidak akan mendapatkan hak dividen dari emiten tersebut. Selanjutnya, recording date yakni tanggal pencatatan bagi pemilik saham yang berhak mendapatkan dividen. Payment date merupakan tanggal pembayaran dividen.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2024), AMIN sekaligus menjadi satu-satunya emiten yang memasuki cum date pada periode pekan ini 15-19 Juli 2024. Perseroan akan membagikan dividen Rp 5,4 miliar atau Rp 5 per saham, dengan jadwal sebagai berikut:

Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 15 Juli 2024

Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 16 Juli 2024

Tanggal cum dividen di pasar tunai: 17 Juli 2024 Tanggal ex dividen di pasar tunai: 18 Juli 2024

Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 17 Juli 2024

Tanggal pembayaran dividen: 8 Agustus 2024

 

 


Laju IHSG Bervariasi Setelah Insiden Penembakan Donald Trump

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada awal sesi perdagangan Senin (15/7/2024). Pergerakan IHSG terjadi di tengah sektor saham infrastruktur yang memimpin koreksi dan usai insiden penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir pekan lalu.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.327,84 dari penutupan perdagangan sebelumnya 7.327,58. Pada pukul 09.42 WIB, IHSG melemah 0,25 persen ke posisi 7.309. Indeks saham LQ45 terpangkas 0,50 persen ke posisi 915,71. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.346,10 dan level terendah 7.296,01. Sebanyak 241 saham menguat dan 219 saham melemah. 163 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 242.714 kali dengan volume perdagangan 3,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.139.

Sektor saham cenderung beragam. Sektor saham energi naik 0,64 persen, sektor saham basic menguat 0,03 persen, sektor saham nonsiklikal naik 0,03 persen. Selain itu, sektor saham siklikal melambung 0,59 persen, sektor saham properti mendaki 0,42 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,41 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,80 persen.

Sementara itu, sektor saham industri tergelincir 0,17 persen, sektor saham basics susut 0,03 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,37 persen, sektor saham keuangan turun 0,27 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,83 persen. Sektor saham infrastruktur pimpin koreksi.

Pada awal sesi perdagangan, saham TPIA naik 0,53 persen ke posisi Rp 9.550 per saham. Harga saham TPIA dibuka stagnan di posisi Rp 9.500. Harga saham TPIA berada di level tertinggi Rp 9.575 dan level terendah Rp 9.475. Total frekuensi perdagangan 1.432 kali dengan volume perdagangan 56.121 saham. Nilai transaksi Rp 53,5 miliar.

 


Bursa Saham Asia Pasifik pada 15 Juni 2024

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (15/7/2024). Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah Sidang Pleno Ketiga China dan investor menilai penembakan Donald Trump, mantan presiden AS pada akhir pekan.

Mengutip CNBC, Presiden Quantum Strategy, David Roche menuturkan, Donald Trump akan memenangkan kursi kepresidenan dengan kemungkinan peningkatan kemenangan Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat.

Secara terpisah, para pemimpin utama China akan berkumpul pada pekan ini untuk menghadiri pertemuan yang sangat dinanti-nantikan yang dikenal sebagai the Third Plenum. Analis prediksi, pertemuan itu akan fokus pada tingkat utang pemerintah daerah yang tinggi dan dorongan untuk sektor manufaktur dibandingkan sektor real estate.

Di sisi lain, data ekonomi utama China akan dirilis pada Senin, 15 Juli 2024 termasuk angka produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua. Ekonomi China diprediksi tumbuh 5,1 persen YoY menurut jajak pendapat ekonom Reuters, dibandingkan 5,3 persen pada kuartal I.

Sementara itu, bursa saham Jepang libur pada awal pekan ini. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,44 persen. Indeks Kosdaq bertambah 0,22 persen. Indeks ASX 200 melesat 0,78 persen, dan menyentuh posisi tertinggi sepanjang masa. Indeks Hang Seng berada di posisi 18.265, lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 18.293,38.

Bursa saham berjangka AS sedikit naik pada Minggu malam. Indeks Dow Jones berjangka bertambah 0,11 persen. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat 0,1 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya