Cermati Rekomendasi Saham MYOR, PWON hingga BBTN di Tengah Sentimen Suku Bunga

Tim Bareksa menyebutkan, investor dapat tetap cermati saham perbankan, properti dan konsumen yang sensitif terhadap penurunan suku bunga.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jul 2024, 13:12 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 27,17 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.327 pada Jumat, 12 Juli 2024 sehingga mendorong penguatan 1 persen dalam sepekan terakhir.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 27,17 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.327 pada Jumat, 12 Juli 2024 sehingga mendorong penguatan 1 persen dalam sepekan terakhir.

Hal ini seiring sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) yakni rilis inflasi Juni AS lebih rendah dari perkiraan, sebesar 3 persen secara tahunan. Ditambah potensi pemangkasan suku bunga AS pada September 2024 semakin besar, demikian mengutip riset Bareksa, Senin (15/7/2024).

Berdasarkan tim analis Bareksa, investor dapat tetap cermati saham perbankan, properti dan konsumen yang sensitif terhadap penurunan suku bunga. Adapun rekomendasi saham untuk trading hari ini, Senin (15/7/2024) antara lain PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

1.PT Mayora Indah Tbk (MYOR): Buy on Breakout

Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) pada Jumat, 12 Juli 2024 naik 30 poin atau 1,22% ke Rp2.480. Tim Analis Bareksa merekomendasikan Buy on Breakout dengan kisaran beli di Rp2.420 dan Rp2.480. Target harga di kisaran Rp2.520 dan Rp2.570, sementara stop loss di Rp2.380.

Menurut Tim Analis Bareksa, saham MYOR baru menembus level MA200 dan berpotensi melanjutkan penguatan, didukung oleh indikator MACD yang masih naik

2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON): Trading Buy

Harga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pada Jumat, 12 Juli 2024 naik 20 poin atau 5% ke Rp420. Tim Analis Bareksa merekomendasikan Trading Buy dengan kisaran beli di Rp408 dan Rp418. Target harga di kisaran Rp432 dan Rp440, sementara stop loss di Rp394.

Menurut Tim Analis Bareksa, saham PWON juga baru menembus MA200 dengan volume yang tinggi. Indikator MACD dan RSI terlihat masih cukup kuat, sehingga investor bisa melakukan trading buy.

 

 


Saham BBTN

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN): Buy on Breakout

Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pada Jumat, 12 Juli 2024, naik 65 poin atau 5,02% ke Rp1.360. Tim Analis Bareksa merekomendasikan Buy on Breakout dengan kisaran beli di Rp1.320 dan Rp1.355. Target harga di kisaran Rp1.400 dan Rp1.430, sementara stop loss di Rp1.280.

Akhir pekan lalu, saham BBTN naik signifikan diiringi tingginya volume. Seiring kenaikan bank-bank besar, BBTN juga ikut terdampak karena potensi pemangkasan suku bunga acuan semakin besar.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada Sesi I 15 Juli 2024

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan saham Senin (15/7/2024). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah dan rilis neraca perdagangan yang alami surplus pada Juni 2024.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,58 persen ke posisi 7.285,10. Indeks saham LQ45 susut 0,84 persen ke posisi 912,67. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.346,10 dan level terendah 7.282,65. Sebanyak 247 saham menguat dan 311 saham melemah. 218 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 537.175 kali dengan volume perdagangan 7,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.158.

Secara sektoral, mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham properti naik 0,57 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,56 persen dan sektor saham transportasi dan logistic naik 0,73 persen.

Sementara itu, sektor saham energi susut 0,11 persen, sektor saham basic merosot 0,47 persen, sektor saham industri melemah 0,19 persen dan sektor saham nonsiklikal merosot 0,18 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,22 persen,sektor saham kesehatan tergelincir 0,48 persen, sektor saham keuangan turun 0,64 persen dan sektor saham infrastruktur susut 1,17 persen.

 


Bursa Saham Asia Pasifik pada 15 Juli 2024

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin (15/7/2024). Penguatan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah Sidang Pleno Ketiga China dan investor menilai upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir pekan.

Mengutip CNBC, Presiden Quantum Strategy, David Roche menuturkan, Donald Trump akan memenangkan kursi kepresidenan dengan kemungkinan peningkatan kemenangan Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat.

Secara terpisah, para pemimpin utama China akan berkumpul pada pekan ini untuk menghadiri pertemuan yang sangat dinanti-nantikan yang dikenal sebagai the Third Plenum. Analis prediksi, pertemuan itu akan fokus pada tingkat utang pemerintah daerah yang tinggi dan dorongan untuk sektor manufaktur dibandingkan sektor real estate.

Di sisi lain, data ekonomi utama China akan dirilis pada Senin, 15 Juli 2024 termasuk angka produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua. Ekonomi China diprediksi tumbuh 5,1 persen YoY menurut jajak pendapat ekonom Reuters, dibandingkan 5,3 persen pada kuartal I.

Sementara itu, bursa saham Jepang libur pada awal pekan ini. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,44 persen. Indeks Kosdaq bertambah 0,22 persen. Indeks ASX 200 melesat 0,78 persen, dan menyentuh posisi tertinggi sepanjang masa. Indeks Hang Seng berada di posisi 18.265, lebih rendah dari penutupan perdagangan sebelumnya di posisi 18.293,38.

Bursa saham berjangka AS sedikit naik pada Minggu malam. Indeks Dow Jones berjangka bertambah 0,11 persen. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat 0,1 persen.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya