Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Senin sore (15/7/2024), pukul 16.32 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 2.325 meter di atas permukaan laut.
Advertisement
Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 92 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas diluar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Sepanjang 2024, Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, tercatat sudah meletus sebanyak 298 kali. Hingga hari ini, Senin, 15 Juli 2024, pukul 15.15 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Siaga (Level III).
Apakah Gunung Ibu Masih Aktif?
Selama pengamatan periode Senin , 15 Juli 2024, pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Ibu mengalami 8 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 4-25 mm, dan lama gempa 67-128 detik, dan 7 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-20 mm, dan lama gempa 30-45 detik, serta 153 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 2-14 mm, dan lama gempa 6-12 detik.
Selain itu, Gunung Ibu juga mengalami 10 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 2-17 mm, S-P 0.5-3 detik dan lama gempa 6-16 detik, dan 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 9 mm, S-P 17 detik dan lama gempa 61 detik.
Advertisement