Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Arief R Wismansyah, mengaku belum juga mendeklarasikan diri bersama pasangan calon (Paslon) untuk ikut gelaran Pilkada Banten 2024. Meski begitu, mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu, mengaku masih optimis dan tetap membangun komunikasi dengan pimpinan partai di Banten.
Advertisement
"Sekarang kami masih komunikasi dengan teman-taman partai, dengan PPP, ada PKB, ada Demokrat, PDIP, Golkar, kita masih komunikasi sama mereka," kata Arief, Senin (15/7/2024).
Arief pun menegaskan, politik di Banten masih bersifat dinamis lantaran belum ada deklarasi resmi dari partai tertentu.
"Jadi saya pikir politik di Banten walaupun sudah ada yang deklarasi masih sangat dinamis. Doa nya saja," ungkapnya.
Soal Ketua DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang menyebut partainya akan bersikap realistis di Banten, sebagai kader, Arief masih meyakini partai yang menaunginya tersebut akan bijak dalam mengambil keputusan.
"Sampai saat ini kami masih dibina, dibimbing, diarahkan membangun koalisi dengan rakyat, komunikasi mudah-mudahan yang terbaik," tuturnya.
Arief pun mengaku percaya diri dengan elektabilitasnya dan kemampuannya untuk memimpin Banten. Hal tersebut pun, kata dia merupakan keinginan rakyat agar Banten bisa lebih baik.
"Kan kalau dilihat, kami kan sudah petakan dengan survei, elektabilitas yang cukup besar, misalnya di survei terakhir Bu Airin 42 persen, saya 18 persen, dan selanjutnya ada yg 2 persen, dan sebagainya. Itu kan keinginan masyarakat, elektabilitas itu adalah top of mind masyarakat ingin memilih artinya punya kepemimpinan," jelasnya.
Tidak Ingin Ada Kotak Kosong di Pilkada Banten
Untuk itu, Arief ingin Pilkada Banten diramaikan dengan paslon-paslon terbaik yang memiliki program dan keinginan membangun Banten lebih baik lagi. Sehingga, tidak ada lawan kotak kosong sehingga masyarakat tak diberi pilihan.
"Apalagi masalah di Banten ini, seperti kemiskinan, pengangguran sangat tinggi, Judol nomor 5 terbanyak. Banten di sebelah Jakarta tapi sangat tertinggal, saya harap elit partai politik bisa melihat suara harapan masyarakat Banten yang ingin berubah, jangan hanya kepentingan kelompok, elit, politik, akhirnya masyarakat dipaksakan dengan calon pemimpin yang tidak dikehendaki masyarakat pada awalnya," katanya.
Advertisement