49 Warga Diduga Mabuk Kecubung, Berikut Bahaya Kecubung untuk Kesehatan

Belakangan ini warganet dihebohkan dengan puluhan warga diduga mabuk kecubung. Berikut kenali dampak berbahaya mengonsumsi kecubung untuk kesehatan.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 16 Jul 2024, 01:00 WIB
Hati-Hati! Viral Video yang Memperlihatkan Mabuk Kecubung Bikin Warga Banjarmasin Kehilangan Kesadaran dan Halusinasi (Tangkapan Layar @Heraloebss)

Liputan6.com, Bandung - Masyarakat di media sosial belakangan ini tengah heboh dengan kasus warga di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang dilarikan ke rumah sakit jiwa (RSJ) usai diduga mabuk kecubung.

Diketahui ada sekitar 49 pasien yang diduga masuk secara bertahap dan mendapatkan perawatan di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin sejak Jumat (5/7/2024). Kemudian terdapat dua orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Pasien yang mendapatkan perawatan mengalami keluhan yang mirip mulai dari mabuk hingga mengalami halusinasi berat. Kasus tersebut juga menjadi sorotan warganet karena munculnya video viral yang menampilkan warga sempoyongan di jalan raya.

Selain itu dalam video lainnya terdapat warga yang terduduk di teras rumah dengan mulut sedikit berbusa hingga warga yang berendam di dalam got. Melansir dari Antara, saat ini, Direktorat Resnarkoba Polda Kalimantan Selatan mulai mengambil tindakan.

Mulai dari langkah-langkah strategis untuk menyikapi, mengatasi, hingga mencegah penyebaran kasus mabuk kecubung. Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol. Adam Erwindi menyebutkan ada beberapa langkah konkret yang dilakukan atas kasus tersebut.

Pihaknya juga menyampaikan telah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta melakukan uji laboratorium forensik (labfor) di Surabaya.

Direktorat Resnarkoba juga turut melakukan penindakan terhadap seorang berinisial M (47) atas dugaan mengedarkan obat berwarna putih tanpa merek dan logo dengan barang bukti sebanyak 20.000 butir.

Obat tersebut diduga dikonsumsi oleh para korban yang saat ini telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Melalui barang bukti tersebut saat ini pihaknya telah membawa ke laboratorium forensik untuk diketahui kandungan yang ada di dalam obatnya.

Kepolisian juga melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap korban AR dan S yang hasilnya tidak mengonsumsi kecubung, tetapi memakan obat butir tanpa merek dan logo tersebut sebanyak 2 hingga 3 butir.


Diduga Konsumsi Kecubung Oplosan

Dua orang warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dilaporkan meninggal dunia dan 44 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum diduga usai mabuk kecubung. (YouTube Liputan6)

Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto melaporkan ada sekitar 49 pasien yang diduga mabuk kecubung. Dua di antaranya meninggal dunia dan merupakan warga asal Banjarmasin.

"(Korban meninggal masing-masing) Usia 22 sama 44 tahun, dua-duanya laki-laki warga Banjarmasin," ucapnya kepada media pada Kamis (11/7/2024).

Pihaknya juga menjelaskan pasien yang saat ini masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) berasal dari daerah yang berbeda yaitu dari kabupaten dan kota di Kalsel. Namun, sebagian besar pasien berasal dari Banjarmasin.

Diketahui para pasien yang dirawat tidak hanya karena mengonsumsi kecubung dan dari hasil pemeriksaan sementara ada pasien yang mencampur kecubung dengan obat-obatan hingga minuman keras.

"Analisa sementara bukan hanya kecubung, agak variatif sebenarnya. Ada yang konsumsi kecubungnya, ada yang dicampur dengan obat, ada yang dicampur kecubung sama minuman," ujarnya.

Pihak RSJ turut menyampaikan perawatan dan pemulihan pasien membutuhkan waktu. Dokter juga memberikan obat penenang dengan dosis yang masing-masing berbeda kepada pasien karena mengalami halusinasi berat.


Bahaya Kecubung untuk Kesehatan

Sumber: freepik.com

Sebagai informasi kecubung mempunyai nama latin “Datura stramonium” dan menjadi tanaman yang bisa memicu keracunan hingga beberapa efek samping lainnya yang dapat merugikan manusia.

Melansir dari jurnal “Keracunan Tanaman Kecubung” milik Daniel Mahendrakrisna dan Khadijah Nur Al Firdausi. Disebutkan bahwa kecubung memiliki sejumlah kandungan mulai dari alkaloid belladonna, atropin, hingga skopolamin.

Tanaman kecubung bahkan bisa dikatakan hampir semua bagiannya mempunyai alkaloid belladona. Namun yang paling banyak menyimpan kandungan tersebut adalah bagian bunga, batang, dan buahnya.

Seseorang yang keracunan tanaman tersebut bisa menyebabkan gejala parasimpatis dan pada tingkat yang lebih berat bisa mengganggu saraf pusat. Tanaman ini juga berpotensi disalahgunakan sebagai salah satu psikotropika.

Jika seseorang mengonsumsi kecubung terdapat efek samping yang bisa muncul mulai dari delirium berupa gangguan mental yang ditandai oleh ilusi, halusinasi, ketegangan otak, dan kegelisahan fisik.

Kemudian hipertermia atau peningkatan suhu secara drastis, takikardia atau peningkatan denyut jantung, perilaku aneh, midriasis atau keadaan pupil mata yang membesar secara parah, hingga amnesia atau kehilangan daya ingat dalam kondisi berat.

Melansir dari Science Direct Alkaloid Belladona dikenal sebagai komponen beracun dari tanaman. Kandungan ini pertama kali ditemukan berabad-abad lalu di berbagai tanaman di seluruh dunia dan salah satunya ada pada Kecubung.


Berikutnya

Daun Kecubung digunakan sebagai obat asma. (Dok: Instagram @gunungceremai)

Seperti disebutkan sebelumnya mengonsumsi kecubung dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan sejumlah gejala. Pada kasus yang parah keracunan bahkan bisa menyebabkan kejang, koma, dan kematian bagi penderitanya.

Kecubung juga mengandung senyawa yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga terdapat efek samping termasuk kebingungan, agitasi, halusinasi, hingga kehilangan ingatan sementara.

Mengonsumsi kecubung juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskular dan pernapasan. Pasalnya dapat membuat detak jantung yang tidak teratur, peningkatan denyut jantung, dan kesulitan bernapas.

Penggunaan kecubung secara berulang atau dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan ketergantungan serta berbagai masalah kesehatan mental dan fisik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya