Panel Survei Indonesia: Jelang Pilkada 2024, Bupati Pemalang Petahana Mansur Hidayat Teratas

Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkini tentang Preferensi politik generasi Z (gen Z) dan milenial di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Pemalang 2024.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Jul 2024, 00:40 WIB
Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkini tentang Preferensi politik generasi Z (gen Z) dan milenial di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Pemalang 2024. (Image by pch.vector on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkini tentang Preferensi politik generasi Z (gen Z) dan milenial di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah (Jateng) jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Pemalang 2024.

Survei juga mengukur elektabilitas bakal calon Bupati Pemalang lima bulan menjelang pelaksanaan Pilkada Pemalang 2024 yang disampaikan Direkrur Eksekutif PSI Bagas Mahendra.

Bagas menyatakan, survei yang dilaksanakan pada 1-10 Juli 2024 ini menyasar pemilih pemula atau gen Z dan millenial antara umur 17 hingga 40 tahun. Sebagai informasi, jumlah pemilih muda di Pemalang pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 sebanyak 60 persen dari total pemilih.

"Survei dilakukan dengan mewawancarai responden dengan tatap muka sebanyak 1280 responden gen Z dan milenial berusia 17-40 tahun. Mereka dipilih melalui metode multistage random sampling, dengan margin of error ± 2,74 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," ujar Bagas dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2024).

Dia memaparkan, hasil survei bakal Calon Bupati Pemalang dengan pertanyaan terbuka atau on the spot siapa tokoh yang akan dipilih sebagai Bupati Pemalang jika Pilkada digelar saat ini kepada responden yang mewakili masyarakat Pemalang, menghasilkan pilihan secara Top of Mind.

"Hasil di antaranya Mansur Hidayat sebagai petahana dipilih sebanyak 32,6%, kedua Anom Widiyantoro 19,2%, ketiga Agus Sukoco 11,7%, dan keempat Iskandar Ali Syahbana 5,6%," ucap Bagas.

"Kemudian kelima Eka Prasetya Wardoyo 4,3%, keenam Nur hidayat 2,1%, ketujuh Heri setiawan 1,8%, kedelapan Istadi 1,6%, kesembilan Dwi hartono 1,1%, kesepuluh Nurkholis 1,1%, kesebelas Eka Widodo 0,9%, disusul keduabelas Edi Susilo 0,6%, dan yang tidak memberikan jawaban sebanyak 17 4%," sambung dia.

 


Hasil Survei Lainnya

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Sementara itu, lanjut Bagas, dari hasil survei PSI diketahui calon petahana Mansyur Hidayat masih menempati urutan teratas. Dalam simulasi 5 calon, elektabilitas Mansur Hidayat berada di angka 47,3%.

"Disodorkan beberapa nama calon bupati Pemalang yang memilih Mansur Hidayat 47,3%, Iskandar Ali Syahbana 13,6%, Anom Widiyantoro 11,9%, Eka Prasetya Wardoyo 10,1% dan Agus Sukoco 4,7%, dan tidak menjawab 12.4%," terang dia.

Selain itu, lanjut Bagas, juga dilakukan simulasi 3 nama calon bupati pemalang pada responden untuk dipilih sebagai bupati pemalang jika Pilkada digelar saat ini.

"Hasilnya Mansur Hidayat dipilih sebanyak 52,7% kemudian Anom Widiyantoro 20,4% dan Agus Sukoco 17,6% dan tidak memilih sebanyak 9,3% Ketika disimulasikan 2 nama, tidak menunjukkan hasil begitu berbeda bagi petahana," papar dia.

Bagas mengatakan, bila disodorkan 2 nama, maka yang memilih Mansur Hidayat 59,3%, Anom Widiyantoro 29,4%, dan 11,3 % tidak menjawab atau belum menentukan pilihannya.

 


Tingginya Elektabilitas Petahana

ilustrasi Pilkada serentak

Menurut Bagas, terkait tingginya elektabilitas petahana Bupati Pemalang ini disebabkan oleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Mansur Hidayat meski hanya selama 3,2 tahun.

"Ada korelasi antara kepuasan publik dan elektabilitas, secara keseluruhan, masyarakat puas dengan kinerja petahana. Tingkat kepuasan tinggi terutama terlihat dalam bidang kesehatan dengan persetujuan lebih dari 89,7 %, infrastruktur yang memuaskan sebesar 87,8%, pendidikan sebesar 87,3%, dan pertanian 81,8%," ucap dia.

"Responden juga diminta untuk menilai janji politik yang dibuat oleh bupati dan wakil bupati selama kampanye. Hasilnya bervariasi, dengan 34,4% merasa janji tersebut sesuai, 41,3% cukup sesuai, 3,1% sangat sesuai, 14,8% tidak sesuai, dan 1,6% sangat tidak sesuai, sementara 4,8% tidak memiliki pendapat yang jelas," sambung Bagas.

Bagas mengungkapkan, selain itu juga tinggi tingkat elektabilitas memiliki hubungan dengan tingkat penerimaan atau akseptabilitas terhadap bakal Calon Bupati Pemalang. Terkait hal ini, kata dia, Mansur Hidayat memiliki tingkat Akseptabilitas mencapai 88,9%.

"Kemudian Anom Widiyantoro 56,2% ,Eka Prasetya Wardoyo 51,3% dan Iskandar Ali Syahbana 48,7%. Lalu, Agus Sukoco 44,6% dan nama Calon bupati lainnya di bawah 40% tingkat akseptabilitas nya," jelas Bagas.

 


Petahana Dinilai Lebih Familiar

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com / Yoshiro)

Sementara itu, Pengamat Politik Dr Muhammad Adlan Nawawi menilai wajar apabila calon petahana tingkat elektabilitasnya jauh lebih tinggi dari calon-calon kepala daerah yang lain. Karena, kata dia, seorang petahana lebih familiar.

"Apalagi kalau masyarakat daerah tersebut sudah merasakan program dari petahana, saat dia memimpin, bahkan jauh sebelum Pilkada. Entah itu bansos, perbaikan jalan, dan lain-lain," ucap Adlan.

Sementara itu, Adlan menilai, terkait mayoritas usia Gen Z dan milenial lebih memilih petahana juga dikarena faktor program yang telah dirasakan mereka. Apalagi, kata dia, calon petahana tersebut rutin membuka ruang konunikasi atau diakusi.

"Kalau gen Z dan milenial banyak yang memberikan dukungan pada petahana ijuga membuktikan bahwa kinerjanya bagus selamat menjabat. Sebab Gem Z dan milenial adalah para pemilih kritis, rasional," jelas Adlan.

Infografis 3 Survei Terbaru Elektabilitas Bakal Cagub Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya